Bugh!
Sret!
Crot!
Mereka semua menoleh ke arah belakang. Sanha yang ditusuk pisau oleh dua orang yang mereka kenal, dan tidak menyangka dengan kehadiran mereka.
Sanha ambruk dengan darah yang berada di perutnya, namun ia masih tetap bernafas. Namun, jika dibiarkan begitu lama darah akan cepat habis dan Sanha akan tewas.
Felix yang disebelahnya segera menolong Sanha. "Sanha, are you okay?" tanyanya.
"G-goblok ya lo...m-masih nanya..ya nggak lah!" sembur Sanha yang menahan sakit di perutnya.
"YOSHI! LO APA APAAN SIH? OH LO KLOMPOTAN RENJUN YA? IYA?!" teriak Jihoon yang tidak percaya jika teman terbaiknya kini membunuh temannya sendiri di depan matanya.
Yoshi tersenyum sinis, "kenapa? Kaget yaa?" tanyanya sambil terkekeh geli dengan seseorang di sampingnya.
"Junkyu...lo juga kelompotannya Renjun?" tanya Jihoon.
Junkyu mengangguk, "aduh maaf deh. Gue nggak ngasih tau kalian, nanti nggak surprise dong" katanya tertawa lagi dengan Yoshi yang berada disampingnya. Benar benar gila, tak habis pikir Jihoon tuh.
"Oke, SIAPA LAGI SEKARANG?! HAH?! SIAPA LAGI YANG NUSUK GUE DARI BELAKANG? SIAPA YANG KELOMPOTANNYA RENJUN?! JAWAB! NGGAK USAH SEMBUNYI LO BANGSAT! GUE MUAK ASU!" bentak Jungmo frustasi yang sedaru tadi diam saja. Tak disangka seseorang maju dengan kepala menunduk, tidak berani menatap mereka semua.
"Y-yoonbin?"
"Maaf. Maafin gue, ini bukan kemauan gue" katanya.
"Ngapain sih lo minta maaf segala? Malu maluin, udahlah. Lo juga puas kan karena bunuh Haechan?" tanya Junkyu.
Yoonbin hanya diam. Mereka semua tidak percaya dengan drama horor yang berada didepannya saat ini juga. Jika ini mimpi, mungkin mereka semua ingin segera bangun sekarang juga. Namun tidak, ini bukan mimpi. Ini kenyataan didepan mereka.
"WOY! SANHA PINGSAN INI! Duh! Gimana!" teriak Felix.
"Mati tuh, biarin aja" saut Yoshi.
"Bangsat!" Felix marah, ia yang jongkok kini berdiri menghampiri Yoshi dan mencengkeram erat kerah baju Yoshi, urat di lehernya kini bermunculan. Ia sangat marah.
"LO! LO ITU ORANG GA GUNA TAU NGGAK?! BILANG APA LO TADI? MATI?! LO YANG BAKAL MATI BANGSATTT! APA?! NGGAK SEKALIAN BUNUH GUE?! ANJING LO!" teriak Felix sambil meludah di wajah tampan Yoshi. Aduh mas maapkeun:(
Yoshi mendengus, ludah Felix bau. Ia mengelapnya dengan malas. "Lepas, atau lo gue bunuh" katanya.
Felix tersenyum miring, "kenapa lo bunuh temen temen lo sendiri? Hah?!" bentaknya lalu melepas cengkeraman dari kerah baju Yoshi.
"Temen temen? Pfft-gue anggep gak yaa..."
"Yoshi!" teriak Jihoon.
"Gue bunuh mereka itu ya sama, kayak Renjun. Ada alasannya, pertama. Lo itu semua fake! Kalian pura pura baik kan ke gue? Kasihan sama gue? Karena gue anak pungut yang diambil nyokap gue kan?!" teriaknya.
Jihoon menggertakkan giginya, "lo kata siapa sih? Hah?!" tanyanya.
Yoshi mengangkat bahunya acuh lalu menghampiri Renjun yang tengah duduk santai menatap mereka semua dengan tatapan sinisnya. Jihoon menggelengkan kepalanya tak percaya dengan tingkah Yoshi, Junkyu dan Yoonbin. Entah apa yang merasuki mereka hingga menjadi psikopat gila yang membunuh temannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quarantine | 00L [✓]
Gizem / Gerilim[FINISHED] died oddly, one by one also died with oddities. even though one of them is him.