DJ7

4.3K 344 17
                                    

Cek profilku ya buat lihat work ku yang lainnya 



Hari ini aku udah mulai aktif dikampus baru, memang hebat padahal berkas kepindahan belum dikasihkan kepihak kampus tapi aku udah resmi jadi mahasiswa kampus itu. Siapa yang berani menantang ucapan bapak Chanyeol, cuma anak mereka aja selebihnya takut.



Aku satu kelas sama Renjun karena kita yang sama-sama mengambil jurusan Ilmu Komunikasi. Awalnya papa minta salah satu dari kita ada yang mengambil bisnis tapi kita berdua menolak dengan alasan ngga pinter ngitung. Jadilah sekarang papa bingung siapa besok yang bakal megang perusahaan kalau anaknya ngga ada minat dibidang itu. Kalau nunggu Jisung udah keburu tua.



"Lah lo Doyoung kan?" tanyaku saat baru aja duduk dan mengenal satu anak yang duduk didepanku.

"Rena kan? Ahelah lo lagi" dengus Doyoung yang berakhir jitakan dariku.



Doyoung ini dulu teman sepernakalanku waktu jaman SMA dan sekarang takdir mempertemukan kita lagi. Semua orang dikelas nampak bingung gimana ceritanya anak baru langsung kenal dengan Renjun dan Doyoung yang notabene mereka berdua anak ganteng dikelas.



"Selamat datang Park Rena yang telah bergabung dengan kelas ini" ucap dosen yang baru saja masuk kedalam kelas.


"Terima kasih pak Shindong, mohon bantuannya" jawabku sambil membungkukkan badan.



Semua mata kuliah hari ini selesai tapi aku masih dikelas nunggu Renjun yang masih kekamar mandi. Masih banyak juga mahasiswa yang ada dikelas karena ngerjain tugas dan manfaatin Wi-Fi kampus. Tiba-tiba ada yang nyamperin dengan duduk dibangku depanku.



"Lo sebenernya siapa sih kok semua dosen tau lo? Jangan mentang-mentang semua dosen tau lo dan lo jadi sok berkuasa ya emang lo anak orang kaya?" solot gadis itu.


"Yang sok berkuasa siapa? Perasaan dari tadi gue diem aja" jawabku.


"Ohh lo bera-"


"Lo apain kembaran gue!?"



Semua orang langsung menoleh saat Renjun mengucapkan kata kembaran. Siapa yang ngga tau Renjun kalau dia anak donatur terbesar yang ada dikampusnya dan sekarang ada aku juga dikelasnya.



"Apa Njun kembaran kamu?" tanya gadis itu yang sekarang jadi lembut.


"Kenapa? Lo semua pada kaget?"


Renjun langsung menggandeng tanganku dan keluar dari kelas.

"Ohh namja" godaku.



Pulang dari kampus sekarang aku Renjun dan Jisung lagi jalan-jalan dimall, iya karena Jisung yang dari pagi emang ngerengek ke Renjun buat jalan kemall dan minta beli mainan. Jadilah sekarang kita bertiga jalan kemall, lumayan buat ngisi waktu luang.



"Mau itu bang" tunjuk Jisung pada toko yang menjual mainan robot.



Memang turunan Chanyeol bukan main, kali ini Jisung tengah merampok uang kakak-kakaknya ini dengan membeli robot mainan seharga tiga juta, itu angka yang besar bagi anak seusia dia.


"Jangan minta apa-apa lagi ke abang ya Sung seminggu ini" peringat Renjun sambil memasukkan cardnya kedalam dompet.



Oh ayolah apa harus bertemu disaat seperti ini, apa duniaku sesempit ini sampai melihat pemandangan didepan?



Ya yang didepan kita adalah Johnny yang tengah jalan berdua dengan mamaku sepertinya mau makan siang. Tangan Renjun udah mengepal melihat itu.



Mama jelas manggil kita karena emang mereka yang ada didepan kita dan arahnya yang berlawanan.



"Rena kenapa kamu block nomer mama?" tanya mama saat nyamperin kita. "Kalo ada masalah ayo diomongin"


"Gaada, aku hanya mau hidup tenang tanpa mengganggu semua urusan mama" jawabku.


"Ayo diomongin sambil makan siang" kini Johnny yang bersuara.


Plak

Satu tamparan mendarat dipipi Johnny dariku yang selama ini udah aku tahan.


Bugh

Kali ini tonjokan yang diterima Johnny tepat diperutnya dari Renjun. Mama jelas bingung dengan semua perlakuan anak-anaknya.


"Kalian apa-apain sih! Ga sopan banget sama orang yang lebih tua! Dia calon papa kalian!"


Kita ngga ngedengerin ucapannya dan lebih memilih buat ninggalin kasihan sama Jisung yang harus ngelihat adegan seperti tadi.



"Maafin anak-anak aku ya"


"Kan saya udah bilang gausah nerima perjodohan gila ini!"


"Itu perjanjian orang tua kamu kalo aku mau ngebantu yayasan kamu yang diujung tanduk"


"Bodoamat bukan urusan saya, itu punya papa saya dan seharusnya kamu yang nikah sama papa bukan sama saya"


Johnny lantas meninggalkan Wendy sendirian dimall dan hendak menyusul Rena namun sudah kehilangan jejak.



TBC

✔Dosenku Jodohku | Johnny SuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang