DJ10

4K 352 2
                                    


Sambil vote ya guys



Sore ini aku lagi perjalanan mau kerumah mamaku ada barang yang mesti aku ambil, sebenernya males juga tapi mau gimana lagi memang harus diambil.


Saat melangkahkan kaki turun dari mobil yang terparkir didepan rumah aku ngelihat kalau pagar dan pintu rumah yang terbuka, itu tandanya ada tamu didalam rumah.


Ahh sepertinya mereka berdua semakin dekat, baguslah. Tamu yang ada dirumah mama adalah Johnny dengan kedua orang tuanya.


"Ahh maaf mengganggu" ucapku yang langsung melangkahkan kaki naik keatas menuju kamarku.


Aku bergegas mengemasi semua buku kuliah ku, sebenernya bisa aja aku beli lagi tapi sayang aja buku yang udah kebeli dan daripada makin menuhin lemari mending yang lama dipakai.


Setelah memasukkan buku dalam tas, aku langsung bergegas keluar dari rumah tanpa ada niatan untuk menyapa mereka lagi. Tak disangka malah Johnny mengikutiku dan memelukku dari belakang tepat saat aku menginjakkan kaki dihalaman rumah.


"Aku kangen banget sama kamu" ucapnya.

"Lepasin ga" pintaku.


Bukannya melepaskan pelukannya dia makin ngeratin, jelas aku berusaha ngelepasin tangannya yang melingkar diperutku.


"Lepasin pak ini ga bener!"


Johnny ngelepasin pelukannya dan membalikkan badanku buat natap dia, dia memegang kedua tanganku.


"Kamu ga lihat aku hancur kayak gini?" tanyanya.


Memang terlihat jelas kantong mata yang mulai menghitam dan badan Johnny yang agak kurusan, entah bagaimana hidupnya selama dua bulan belakangan ini.


"Balik sama aku ya, aku bakal batalin perjodohan ini secepatnya" ucapnya seraya mau memelukku kembali dan air mataku yang udah ngga terbendung lagi.


Bugh


Johnny tersungkur dibawah setelah mendapatkan satu bogeman dari Haechan yang mengenai rahangnya.


"Kalo dianya gamau gausah dipaksa pak!" solot Haechan.


Semua orang yang ada didalam rumah langsung keluar akibat ngedenger keributan yang kita ciptain.


"Dia punya saya" jawab Johnny.

"Setelah semua yang bapak lakuin masih bisa ngeklaim Rena? Saya sahabatnya aja ga pernah bikin dia nangis"


Haechan langsung merangkul ku dan dibawanya menuju mobil didepan rumah. Ya Haechan lah yang mengantarku kesini karena dia telah tinggal bersamaku dirumah papa karena biar lebih hemat uang dari pada harus sewa kos.


"Kenapa sih hidup gue gini amat" keluhku pada Haechan sambil tetap menangis.

"Udah ga usah ditangisin lagi" ucapnya sambil menghapus air mataku.

"Gimana ga nangis Chan, sakit banget hati gue ngelihat mereka"


Haechan udah ngga bisa lagi berbuat apapun selain memelukku untuk menenangkan. Dia pasti tau kalau udah jatuh cinta aku ngga segan-segan buat ngasih seluruh hatiku buat dia.


"Jangan nangis dong ntar gue lagi yang digebukin Renjun dikira gue ngapa-ngapain lo"




TBC

✔Dosenku Jodohku | Johnny SuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang