DJ18

3.1K 206 1
                                    

Sambil vote ya guys

"Makasih makasih"

Tak henti-hentinya Johnny mengucapkan kata itu kala anak pertama kita lahir satu hari setelah hari anniversary pernikahan kita.

Rasa sakit yang kurasakan saat melahirkan serasa hilang begitu saja ketika mendengar tangisan dari bayi mungil yang tengah digendong oleh dokter.

"Selamat ya anak kalian laki-laki dan kondisinya sangat sehat" ucap dokter.



Aku udah dipindahin diruang inap dan babynya juga, sekarang lagi ngasih ASI dan semua laki-laki aku suruh keluar begitupun Johnny dan menyisakan aku dan mama aja. Yakali ada laki-laki saat aku menyusui, malu lah.

"Keluar ga kak asinya?" tanya mama.

"Keluar kok ma tapi sedikit" jawabku.

"Nanti kalo ga keluar suruh Johnny bantuin ya biar keluar" ucap mama.

"Ha?" aku melongo karena ngga tau apa yang dimaksud mama.

"Iya Johnny yang harus nyesep asinya biar keluar"

Entah apa yang terjadi kalau hal itu bakalan dateng, malunya setengah mampus kali walaupun Johnny udah sering ngelakuin.



Semua orang udah pulang karena disuruh sama Johnny, kasihan mereka udah ikut disini dari semalam tapi babynya baru keluar pagi hari.

"Mau tiga lagi" ucap Johnny sambil mandangin anaknya yang lagi tidur dibox bayi.

"Sabar ya John, ini aja baru lahir kamu udah minta lagi"

Enak aja emang jadi laki-laki ngga ngerasain gimana sakitnya melahirkan yang mereka tau cuma minta aja dan nikmati proses buatnya.

"Kamu kasih nama siapa?" tanyaku mengubah topik.

"Jeno, Jeno Suh"



Hari ini aku udah ada dirumahku sendiri, Johnny membeli rumah saat usia kandunganku memasuki delapan bulan. Sebenernya ngga bener-bener pindah karena yang dibeli Johnny adalah rumah tetangga sebelah rumah papa pas.

Saat membuka mata hal pertama yang aku lihat adalah wajah damai dua lelakiku, ya Johnny dan Jeno.

Hidupku udah sempurna sekarang dengan kehadiran Johnny yang melengkapi raga kosongku, ditambah kelahiran Jeno anak kami menambah kebahagiaan keluarga yang tengah kita bangun.

Masalah yang sempat kita alami dalam hubungan juga semakin menambah bumbu kedewasaan dalam diri kita berdua.

Entah apa yang terjadi jika bukan Johnny yang datang dalam hidupku, lelaki ini telah mengambil semua atensiku untuk menempatkan hati sebagai pelabuhan terakhir. Terima kasih karena telah memilihku sebagai teman hidupmu.



End

Hai Shil disini

Makasih udah baca "Dosenku Jodohku"

Seperti yang aku bilang diawal kalau ff ini short story

Jadi  ff ini udah selesai sampai sini

Boleh saran mau dikeluarin member siapa lagi?

Kepoin cerita aku yang lainnya ya

Enjoy

Enjoy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✔Dosenku Jodohku | Johnny SuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang