AMAH [6]

243 15 14
                                    

Kini Bintang sudah sampai dirumah Adel. Gadis itu mulai turun dan membuka gerbang rumahnya. Ketika gerbang sudah terbuka, Bintang ikut masuk kerumah gadis itu.

Adel memasuki rumahnya dan langsung berlalu menuju dapur untuk memberi minum Bintang.

Gadis itu membuatkan juss Alpukat kesukaan sahabatnya. Adel mulai mencuci alpukat, memotong alpukat, menaruhnya didalam blender, diberi gula secukupnya, diberi es batu secukupnya, dan mulai memblendernya.

Setelah 3 menit, kini juss nya sudah siap untuk diminum. Adel membawa dua juss alpukat dan menaruhnya dimeja diruang tamu.

Tanpa disuruh, Bintang sudah mengambil satu gelas juss dan mulai meneguknya.

Akh, Bintang memalukan!

Adel pun mulai meminum juss buatannya. Jujur, selama digrandmedia tadi, Adel sudah merasa haus. Namun, ia tahan sampai rumah.

"Udah minumnya kan? Ngangkat kasur yuk!" ujar Adel dan dijawab anggukan singkat oleh Bintang

Keduanya beranjak menuju halaman depan rumah Adel dan mulai mengangkat kasur.

Dengan keringat yang bercucuran, kini keduanya sudah selesai meletakkan kasur sialan tersebut.

Adel mulai memakaikan seprai dikasurnya dengan dibantu oleh Bintang.

Akhirnya pekerjaan Adel sudah beress. Wanita itu menuruni tangga dan menuju sofa diikuti Bintang dibelakangnya

Adel menatap lekat wajah Bintang. Gadis itu dapat melihat raut wajah Bintang yang nampak kelelahan. "Mau makan dulu nggak, Tang?" ujar Adel dengan suara lembutnya

Bintang mendongak, menatap manik Adel tak kalah lekat setelah itu, ia mengangguk. "Boleh?" tanya Bintang tak yakin

Adel terkekeh, lalu mengangguk. "Ya boleh dong, Bintang!"

Bintang hanya mengangguk paham.

"Lo suka tumis kangkung nggak?" tanya Adel dan hanya dijawab gelengan oleh bintang

"Ikan goreng?"

Bintang menggeleng.

"Terus, lo suka nya apa?"

Bintang nampak sedang berfikir. Laki-laki itu menatap Adel. "Lo bisa bikin spageti nggak?"

Tanpa ragu, Adel mengangguk.

"Gue mau itu!" ujar Bintang dengan nada penuh semangat

Adel mengangguk, lalu gadis itu berlalu meninggalkan Bintang dan menuju dapur.

Gadis itu mulai berkutik dengan alat-alat dapur. Karena gadis itu sedang malas membuat mie sendiri, akhirnya Adel memutuskan untuk menggunakan mie instan. Adel mencuci bahan-bahan yang akan menjadi spageti denganbersih. Setelah selaesai, ia memotong dan mulai memasaknya.

Sekitar 15 menit didapur, Adel menghampiri Bintang dengan membawa spageti yang diminta Bintang.

"Bau nya menggoda selera banget anjir!" heboh Bintang ketika Adel meletakkan spageti didepan lelaki itu

Adel terkekeh lalu kembali kedapur untuk mengambil air mineral untuk minum sahabatnya itu.

"Nih, minumnya!" ujar Adel dengan menyodorkan gelas berisi air mineral

Bintang meraih gelas itu dan mulai melahap spageti buatan Adel.

Ketika suapan pertama masuk kedalam mulutnya, matanya berbinar. "Enak banget, Del! Rasanya kaya di restoran!"

Adel menepuk dadanya bangga. "Iya dong! siapa dulu yang buat, Adel gitu lho!"

"Lo mau?" tanya Bintang kepada gadis didepannya

Air Mata Anak Haram [Update Setiap Hari!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang