AMAH [18]

496 21 3
                                    

Pagi hari telah tiba, matahari seakan menyambut pagi dengan keceriaan nya. Adel terusik dari tidurnya ketika matahari menerobos dari tirai nya. gadis itu beranjak dari kasurnya dengan semangat.

Ia meraih handuk dan berjalan menuju toilet. gadis itu mulai menjalankan ritual mandinya. Adel sungguh tidak sabar untuk bertemu dengan Bintangnya!

Setelah kurang lebih 30 menit, kini gadis itu sudah siap dengan penampilan simpelnya. Adel menggunakan kaos hitam, kulot scuba berwarna hitam, sepatu sneaker berwarna putih, tas cangklek yang berwarna senada dengan sepatu, serta rambut yang ia geraikan.

Gadis itu lantas meraih handphone nya dan memesan ojek online diaplikasi Go-Jek. ia keluar rumah dengan senyum yang terus mengembang diwajahnya. Sebenarnya, Alka akan menjemput gadis itu. Namun, Adel menolaknya! Menunggu Alka akan membuatnya bertemu Bintang lebih lama!

Tiba-tiba klakson mobil membuyarkan lamunannya. Adel yakin bahwa mobil itu adalah ojek online yang ia pesan.

Laki-laki paruh baya itu menongolkan kepalanya pada jendela mobil tersebut. "Adelia ya?" tanya ojol itu dengan sopan

Adel mengangguk. "Iya, saya Adelia." jawab Adel tak kalah sopan

"Mari masuk neng." ujar ojol itu seraya membukakan pintu untuk penumpangnya

Adel memasuki mobil itu dan duduk di kursi belakang. laki-laki paruh baya itu melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Setiap perjalanan sudah Adel lewati, Namun gadis itu sibuk dengan handphone nya. tiba-tiba Handphone gadis itu berdering.

Bintang❤️ Iss calling!

Adel dengan gesit menggeser tombol hijau. seketika wajah Bintang memenuhi kamera handphone nya. Adel tersenyum lembut, ia sudah teramat rindu dengan Bintangnya!

"Kamu lagi dijalan ya?" tanya Bintang dari sebrang sana

"Iya."

"Kenapa nggak nungguin Alka aja, hm?" tanya Bintang lembut

Adel menggelengkan kepalanya pelan. "Nggak mau, Alka lama!" ujar Adel dengan raut kesal

Bintang terkekeh melihat ekspresi gadisnya. Bagi Bintang, Adel sungguh menggemaskan ketika sedang kesal!

"Hati-hati ya, I Miss you honey!" ujar Bintang disertai kecupan online

Adel terkekeh geli saat Bintang mengecupnya dari kejauhan. Aneh saja, seorang Bintang yang dikenal dengan julukan es batu bisa begitu romantis jika bersama dengan Adel.

"I Miss you too!" jawab Adel disertai senyum manisnya

Akh, ingin rasanya Bintang mengacak rambut gadisnya! kalau boleh jujur, Bintang juga teramat merindukan gadisnya itu.

"Udah sampai neng." ujar sang ojol yang membuat Adel sepontan melirik kaca mobil.

"Ini uangnya, pak." jawab Adel dengan menyodorkan uang 50.000 kepada sang ojol

Adel dengan girang memasuki rumah sakit itu dan mulai berjalan menuju kamar inap kekasihnya dengan sambungan telepon yang masih menyambung.

"Yang, kok diem sih?" tanya Bintang dengan raut kesal

"Bentar ya, aku lagi jalan keruang inap kamu."

"Aku tunggu!"

Adel tak mengubis ucapan kekasihnya, gadis itu justru berjalan dengan langkah lebar menuju ruang inap Bintang.

Setelah melewati beberapa ruang inap, kini Adel sudah berada tepat didepan pintu ruangan Bintang.

Dengan pelan-pelan, Adel mulai membuka knop pintu. Disana terlihat Bintang tengah rebahan sambil menatap langit-langit rumah sakit. Laki-laki itu bahkan tak menyadari bahwa Adel sudah berada disampingnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Air Mata Anak Haram [Update Setiap Hari!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang