AMAH [9]

199 13 12
                                    

"Jadi, jawabannya apa? tanya Bintang dengan raut tegang

"Maaf." lirih Adel

Bintang tersenyum kecut. Ternyata cintanya bertepuk sebelah tangan. "Lo tenang aja, gue bakal terus jagaain lo meskipu--" Adel memotong ucapan Bintang  dengan memeluk Bintang erat. "Maaf, gue nggak bisa nolak lo!" bisik Adel tepat ditelinga Bintang

Bintang melepas pelukan nya. Laki-laki itu sepontan menangkup wajah Adel dan  menatapnya dengan tatapan kebahagiaan. "Lo nggak nolak gue kan? Lo nerima gue kan? Iyakan, Del?!" tanya Bintang bertubi-tubi

Adel terkekeh, lalu mengangguk. "Iya, gue nggak nolak lo, Bintang!"

"Jadi, mulai sekarang kita paacaran kan, Del?"

"Iya, Bintang."

Bintang kembali memeluk Adel dengan erat. "I love you!" bisik Bintang tepat ditelinga gadis nya

"I love you too!"

"Apaan nih i love you, i love you'an? Kalian jadian? Wah, PJ dong!" ujar Alka dengan gaya tengilnya

Selalu saja begini, jika Adel dan Bintang tengah bermesraan. Pasti Alka selalu merusak suasana romantis mereka.

Bintang mengeluarkan 1 lembar uang merah dan ia berikan pada Alka. "Nih buat lo, sekarang lo pergi, dan jangan ganggu kita lagi!" ketus Bintang

"Oke siap! Gue bakal kembali ketika cacing diperut gue udah pada kenyang." ujar Alka lalu pergi meninggalkan pasangan yang beberapa menit ini bari jadian.

---------~♥~---------

Dilain tempat, tiga gadis cantik berhati iblis tak ada hentinya mengelurkan sumpah serapah kepada Adel.

Alda, Narinda, dan Dan Andin. Ketiga gadis itu sedang menahan emosi saat mengetahui bahwa Bintang dan Adel sudah jadian.

Dari ketiga itu, Narinda yang paling terlihat misuh-misuh. Narinda sudah menyukai Bintang saat gadis itu baru menginjak SMA . Yap, lebih tepatnya mencintai dalam diam!

Saat itu, Narinda hanya diam. Narinda Kira, Bintang tidak akan berpacaran. Namun, gugaannya salah! Laki-laki yang ia cintai justru berpacaran dengan gadis yang paling ia benci.

Dari sekian banyaknya perempuan, mengapa harus Adel?!

"Akh, Adel sialan!" teriak Narinda

"Kenpa harus Adel sih?!"

"Gue benci sama lo, Del!"

"Dasar jalang!"

Narinda nampak sedang emosi ketika lelaki yang ia cintai justru memilih anak haram itu!

"Heh tolol, seharusnya lo itu nyusun rencana biar bisa rebut Bintang dari Adel. Bukannya malah misuh-misuh nggak jelas!" celetuk Andin dengan raut sebal.

"Nama nya juga orang bego, bisanya cuman marah-marah nggak jelas kek orang gila!" ujar Alda dengan raut wajah seperti Andin

Narinda menampakkan senyum iblisnya. "Lihat aja, gue bakal rebut Bintang dari Lo, Bitch!" guman Narinda

Alda mengerutkan dahinya Bingung. "Dengan cara?"

"Lihat aja nanti!" jawab Narinda dan langsung berlalu begitu saja meninggalkan sahabatnya

Alda dan Andin mengikuti dimana sahabatnya itu pergi. Ia penasaran dengan dengan apa yang akan Narinda lakukan pada Adel.

Air Mata Anak Haram [Update Setiap Hari!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang