AMAH [13]

176 8 5
                                    

Kini keduanya sudah berada dipekarangan sekolah. Disana terlihat Narinda sedang melambaikan tangannya pada Bintang dan Adel.

Adel hanya tersenyum. Sedangkan Bintang? Laki-laki itu justru menampakkan wajah datarnya.

"Haii!" sapa Narinda kepada Adel dan  Bintang

"Hai." jawab Adel

Bintang hanya menatap datar Narinda.

Tiba-tiba kepala Adel terasa begitu sakit lagi. Gadis itu lantas menarik tangan Bintang dan menjauh dari Narinda.

"Bintang, kepala aku pusing banget." ujar Adel dengan memegang rambutnya

Bintang lantas menempelkan telapak tangannya pada kening Adel. Bintang terkejut, bandan gadis itu begitu panas! Bintang lantas menggendong tubuh Adel dan membawanya menuju parkiran.

"Bintang, kita mau kemana?" tanya Adel dengan lirih

"Rumah sakit, badan kamu demam!"

"Tapi ini ada ulangan Kimia."

"Jangan pernah pikirin nilai ketika kamu sakit, Adel!"

Adel hanya pasrah kepada Bintang. Wanita itu tak punya banyak tenaga untuk melawan laki-laki yang menggendongnya.

Bintang meletakkan tubuh Adel diatas motornya. "Kamu disini dulu ya, aku mau minta kunci mobil sama Alka."

Adel mengangguk. "Iya."

Setelah mendapatkan jawaban dari Adel, Bintang lantas berlari menuju kelas sepupunya.

Bintang menghampiri Alka yang tengah sibuk menggoda perempuan.
"Minjem mobil!" ujarnya datar

"Buat apa?" tanya Alka dengan suara khasnya

"Ck, Adel sakit. Mau dibawa kerumah sakit!" ujar Bintang setengah emosi

Alka lantas mengambil kunci dari kantong seragamnya dan memberikannya pada Bintang. Begitulun sebaliknya, Bintang memberikan kunci motornya kepada Alka.

Setelah mendapatkan apa yang dia mau, Bintang lantas berlari menghampiri Adel yang wajahnya sudah amat pucat.

Laki-laki itu menuntun Adel menuju mobil Alka dengan hati-hati. Setelah Adel sudah masuk dalam mobil, Bintang menutup pintu mobil tersebut. Laki-laki itu berjalan kesamping untuk masuk kedalam mobil.

Dengan gesit, Bintang mengendarai mobilnya dengan kecepetan diatas rata-rata. Bintang sudah teramat khawatir dengan keadaan Adel.

Kini keduanya telah tiba di rumah sakit yang terkenal dijakarta. Bintang lantas menggendong tubuh Adel dan meminta bantuan kepada suster yang ada disana.

"Sus, bantu pacar saya, sus!" ujar Bintang panik

Suster itu lantas mendorong brankar dan menyuruh Bintang untuk meletakkan tubuh Adel. Bintang meletakkan tubuh Adel dengan hati-hati.

Adel mulai didorong menggunakan brankar rumah sakit dan dibawa menuju salah satu ruangan.

Ketika Bintang akan ikut memasuki ruangan, suster menahan laki-laki itu.

"Apaan sih sus, saya mau lihah pacar saya!" ujar Bintang dengan nada membentak

"Sabar ya mas, pacar mas butuh penanganan dulu dari kami. Setelah itu mas boleh menjenguknya." jawab suster itu dengan nada sopan

"TAPI SAYA MAU LIHAT KEADAAN PACAR SAYA, SUS!" ujar Bintang dengan emosi

"Jangan berisik, ini rumah sakit kalo mas'nya lupa!" ujar suster dengan nada sedikit kesal

Air Mata Anak Haram [Update Setiap Hari!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang