Dipagi yang cerah, seperti biasa Bintang menjemput Adel. Laki-laki itu tidak pernah masuk rumah Adel jika ada Kirana. Asal kalian tau, Bintang sangat membenci Kirana karena wanita paruh baya itu terus menerus menyakiti sahabatnya.
Bintang membunyikan klakson motornya selama 3 kali. Tak lama, Adel muncul dengan raut masam.
Bintang mengerutkan alisnya bingung. "Muka lo kenapa? Kecut banget kayaknya!" Bintang hanya mencoba menggoda Adel. Namun, respon gadis itu justru hanya diam diam.
Adel hanya menatap datar Bintang. Tanpa menjawab omongan Bintang, Adel menaiki motor Bintang.
"Ayo jalan." lirih Adel
"Lo kenapa sih, tumben banget pagi-pagi udah masam?!"
"Nggak papa, gue cuma lemes." jawabnya dengan suara lemah
Bintang turun dari motornya, laki-laki itu menempelkan telapak tangannya didahi Adel. Bintang terkejut saat suhu badan Adel begitu panas. Laki-laki itu lantas mengangkup wajah Adel dengan telapak tangannya.
"Badan lo panas, Del. Kita kerumah sakit aja ya?" ujar Bintang dengan raut khawatir
Adel menyingkirkan tangan Bintang dari wajahnya, gadis itu lantas menggeleng. "Gue mau sekolah."
"Bolos satu hari nggak bakal bikin nilai lo berkurang, Adel!"
"Gue nggak papa, Bintang. Gue mau sekolah!"
"Nggak, lo harus kerumah sakit!"
Adel menatap tajam Bintang. GUE MAU SEKOLAH, BINTANG. GUE NGGAK SAKIT!" bentak Adel kepada Bintang
Laki-laki itu kicep. Bintang menghela nafas pasrah, lalu mulai menyalakan gasnya. "Oke, kita sekolah. Tapi inget, jangan upacara. Lo lagi sakit, nanti pingsan!" ujar Bintang pasrah
Adel hanya diam, ia sangat enggan berbicara untuk saat ini. Badannya begitu sakit akibat kejadian tadi malam.
Flashback on
Jam 11 malam, Adel membuka matanya ketika suara ketukan pintu menyaring diindra pendengarannya. Gadis itu berjalan gontai membukakan pintu kamarnya. Terlihat wajah Kirana yang sedang menampakkan raut emosi.
Adel tersenyum menatap Kirana. Namun dengan teganya, senyuman itu dibalas dengan tamparan bertubi-tubi.
Plak
Satu tamparan berhasil mengenai pipi mulusnya. Adel terkejut atas serangan Kirana yang begitu tiba-tiba. Gadis itu menyentuh pipinya yang tadi sempat Kirana tampar dengan tatapan kosong.
Plak, plak, plak
Tiga tamparan sekaligus mengenai pipi nya lagi. Adel menangis tanpa mengeluarkan suara. Air matanya terus-menerus mengalir. Gadis itu mengusap air matanya dengan kasar, Adel mendongak menatap Kirana. "Kenapa Bunda tampar Adel? Adel punya salah apa sama Bunda?" ujar Adel dengan suara bergetar
Kirana tersenyum smrik. "MAU TAU SALAH KAMU APA? MASAKAN KAMU BASI KETIKA SAYA MAKAN!" bentak Kirana tepat diwajah Adel
Hanya karena itu? Well kenapa nyalahinnya Adel? Lo sendiri yang pulangnya tengah malam tolol! Iiii author jadii makin sebel deh sama Kirana!
Adel menunduk. "Maaf bun, Adel kira bunda bakal pulang jam 7 malam kaya biasanya. Adel tadi malam nggak sempat masak karena Adel cape."
KAMU SEDANG MEMBACA
Air Mata Anak Haram [Update Setiap Hari!]
RandomMENCERITAKAN TENTANG KISAH SEORANG GADIS YANG DILAHIRKAN DENGAN STATUS ANAK HARAM. DIA ADALAH, ADELIA TRI ANANDA. GADIS CANTIK DENGAN SERIBU LUKA TANPA ADANYA KEBAHAGIAAN. GADIS YANG SELALU DIBENCI, DIHINA, DICACI, DIMAKI, DIKUCILKAN, SERTA DIPANDAN...