Air Mata Anak Haram [Update Setiap Hari!]

AMAH [12]

Kini Bintang tengah berada dikamarnya. Sedari tadi pikirannya tidak tenang. Raga nya memang dikamar. Namun, pikirannya tertuju pada kekasihnya. Ntah apa yang terjadi pada gadisnya sampai-sampai ia tidak tenang.

Laki-laki itu mencoba memejamkan mata. Namun selalu gagal! Pikirannya tidak tenang, apa yang terjadi pada gadisnya?!

Bintang beranjak menuju meja belajarnya dan mengambil ponsel miliknya. Laki-laki itu membuka aplikasi Whattsap dan mulai mengetikkan sesuatu disana.

Adel❤
Online

Anda
|P

Adel❤
Kenapa, Tang?|

Anda
|Kamu nggak pp kan?

Adel❤
Nggak pp kok, emangnya kenapa?|

Anda
|Perasaan aku nggak enak dari tadi

Adel❤
Oh gitu, aku nggak pp kok<3|

Anda
|Kangen, mau VC😩

Adel❤
Lagi nggak mut banget, Tang:)|

Anda
|Ydh dh:(

Adel
Bye sayang💜|

Anda
|Y

Bintang melempar handphone nya dikasur. Ia amat begitu frustasi, Bintang tidak yakin bahwa Adel baik-baik saja. Akh pikirannya sudah tidak tenang!

Ditempat lain, gadis bernama Adel tengah menangis dikamarnya. Ia merasa bersalah karena telah menolak telpon dari Bintang. Ia hanya tak ingin Bintang tau bahwa dirinya sedang sedih.

Gadis itu berjalan gontai menuju kamar mandi. Ia harus melawan rasa malasnya untuk mandi. Badannya sudah sangat lengket, dan itu sangat tidak nyaman bagi Adel.

Gadis itu mulai menjalankan ritual mandinya. Setelah 15 menit berada dikamar mandi, kini ia sudah siap dengan piyama bermotif doraemon.

Adel berjalan menuju meja belajarnya. Gadis itu hampir lupa bahwa besok ada ulangan Kimia.

Dengan teliti, ia mulai membaca serta menghapalnya. Gadis itu mencoba menghapal rumus-rumus dengan begitu serius. Namun sialnya, kepalanya begitu sakit.

Ia tak menghiraukan nya. Gadis itu justru terus melanjutkan acara belajarnya.

Kepalanya sudah amat begitu sakit, Pandangannya mulai buram. Adel menggelengkan kepala nya agar pandangannya kembali normal, namun, hasilnya nihil. Ia justru merasa bertambah pusing. Hingga pandangan gadis itu sudah hitam!

Yap, Adel pinsan dimeja belajarnya.

-----~♥~-----

Jam menunjukkan pukul 6 pagi. Namun, Adel tak kunjung baangun dari pinsannya. Adel memang tak mempunyai penyakit. Namun, ketika ia kecapekan dirinya akan pinsan.

Adel masih dengan posisi yang sama, yaitu pinsan dengan posisi duduk dimeja belajarnya. Yang lebih parahnya lagi, tak ada orang yang mengetahuinya:(

Hingga jam sudah menunjukkan pukul 6.13 menit. Disana terlihat jarinya bergerak, pertanda bahwa gadis itu sudah pulih dari pinsannya.