AMAH [15]

172 9 7
                                    

Bintang memasuki pekarangan rumah mewah bernuansa serba putih dengan hati-hati. Sejujurnya, ia takut jika ketauan oleh sang ayah bahwa ia bolos pelajaran tadi pagi.

Laki-laki itu berjalan mengendap-endap menuju kamarnya. Namun, langkahnya tertahan ketika seseorang menarik kerah bajunya dari belakang.

Bintang mematung, laki-laki itu diam membeku. Ia tak tau alasan apa yang akan ia berikan pada sang ayah ketika ia ditanyakan mengapa bolos sekolah tadi pagi.

"Lo kenapa sih, jalan kok ngendap-ngendap!" ujar seorang laki-laki pada Bintang

Tunggu, itu bukan suara ayah Bintang! Tapi itu .......

"Ck, Alka sialan!" ujar Bintang dengan raut datarnya.

Yap, itu adalah suara Daniel Alkana. Sepupu lucknut seorang Rafael Bintang Aditama!

"Lo kenapa jalan ngendap-ngendap bego?!" tanya Alka sedikit ngotot

"Nggak!"

Ketika Bintang hendak pergi menuju kamarnya, suara berat milik laki-laki paruh baya menghentikan langkah Bintang.

"Papa denger dari wali kelas kamu bahwa kamu bolos tadi pagi. Apakah benar, Bintang?" ujar papa Bintang dengan wajah datar dan suara tegas

Bintang mencoba menutupi rasa takutnya dengan memasang wajah datarnya. "Iya, Bintang bolos tadi pagi." jawab Bintang santai

Tama menggebrak meja yang berada dihadapannya. "PAPA MENYEKOLAHKAN KAMU DISEKOLAHAN MILIK PAPA ITU AGAR KAMU LEBIH GIAT, BINTANG. BUKAN UNTUK SEENAKNYA BUAT KAMU BOLOS ATAU BERMALAS-MALASAN!" ujar Tama dengan suara membentak

"Pacar Bintang sakit, jadi Bintang nganterin dia kerumah sakit."

Tama semakin dibuat emosi oleh tingkah anaknya. "AYAH NGGAK PERNAH NGIZININ KAMU BUAT PACARAN. AYAH CUMA NGIZININ KAMU UNTUK BELAJAR! KAMU HARUS LULUS  DENGAN NILAI SEMPURNA, BINTANG!"

Alka sedari tadi hanya menyimak pertengkaran antara ayah dan anak,  laki-laki itu merasa tak adil jika Bintang tidak dilerbolehkan untuk berpacaran. Bukankah Bintang sudah dewasaa? Dengan  berani, Alka turun tangan untuk komplen. "Maaf om bukannya Alka sok atau nggak sopan. Menurut Alka, om jangan terlalu ngekang Bintang. Dia udah dewasa om, dia udah pantas mengenall cinta, dan dia berhak jatuh cinta. Kalo masalah nilai, Alka yakin kalo Bintang bakalan lulus dengan nillai sempurna. Bintang itu anak pinter, dia bisa luangin waktu  buat belajar dan luangin waktu buat berpacaran." ujar Alka panjang lebar

"KAMU ITU NGGAK TAU APA-APA, ALKA! JADI JANGAN PERNAH NASIHATI SAYA DENGAN KATA-KATA TIDAK BERGUNA YANG KAMU UCAPKAN!"

"Alka nggak nasihatin om, Alka cuma mau ngasih tau bahwa Bintang itu nggak salah, disini itu om yang salah! Om terlalu ngekang Bintang." jawab Alka dengan raut kesalnya. Alka sungguh kesal dengan om nya! Bisa-bisa nya ia begitu mengekang sang anak dengan seenak jidatnya

"KAMU TID-" belum sempat Tama menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba dipotong oleh sang putra. "STOP! BINTANG AKUI BINTANG SALAH KARENA UDAH BOLOS TADI PAGI. TAPI, BINTANG NGGAK AKAN PERNAH TINGGALIN PACAR BINTANG! ALKA BENAR, BINTANG BERHAK BUAT MENCINTAI SESEORANG. DAN HAK ITU NGGAK ADA YANG BOLEH NGELARANG, TERMASUK AYAH!"

"PUNYA APA KAMU, SAMPAI-SAMPAI BERANI KEPADA AYAH?! SADAR BINTANG, KAMU TINGGAL DIRUMAH AYAH, KAMU MAKAN MENGGUNAKAN UANG AYAH, KAMU BERSEKOLAH MENGGUNAKAN UANG AYAH, KAMU MEMPUNYAI BANYAK FASILITAS MEWAH MENGGUNAKAN UANG AYAH, DAN APA YANG KAMU PUNYA SEKARANG ADALAHHASIL DARI UANG AYAH! SEDANGKAN GADIS YANG KAMU  BANGGAKAN ITU? DIA HANYA BISA MEMOROTI UANGMU!" ujar Tama dengan nafas naik turun menahan emosi

"JADI AYAH PERHITUNGAN SAMA BINTANG? AYAH MAU NGUSIR BINTANG? AYAH MAU CABUT FASILITAS BINTANG? AYAH MAU KELUARIN BINTANG DARI SEKOLAH? SILAHKAN, YAH! BINTANG NGGAK TAKUT! BINTANG JUGA BISA HIDUP TANPA UUANG AYAH! DAN BINTANG INGETIN LAGI SAMA AYAH, JANGAN PERNAH JELEK-JELEKIN ADEL DIDEPAN BINTANG! DIA NGGAK SEPERTI YANG AYAH FIKIRKAN, DIA BAIK, DIA TULUS, DAN DIA MAMPU BUAT BINTANG BAHAGIA HANYA DENGAN CARA SEDERHANA!" ujar Bintang lalu memberikan ponsel, kunci mobil, kunci motor, jam tangan, dan segala fasilitas yang ia dapat dari Tama dan mengembalikannya kembali pada pria paruh baya itu. Laki-laki itu meraih kunci motor miliknya yang diberikan oleh sang tante (mama Alka) dan beranjak dari rumah nya.

Air Mata Anak Haram [Update Setiap Hari!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang