[END] Menjadi Istri Putra Mahkota Monster

c39

Bab 39 - Apa yang disukai kucing itu? (7)

TL: Zimming
Editor: bodyinthefreezer

“Kamu mengatakan hal-hal konyol lagi.”

"Maksud kamu apa? Wajah ayah adalah harta nasional, jadi harus diperlakukan dengan sangat berharga. Tidakkah menurutmu juga begitu, Eunhan? ”

"Oh tentu! Yang Mulia adalah pria paling tampan di negara ini. "

"Hmm."

Ketika Eunhan bergabung dengan aku untuk memujinya, Tenstheon terbatuk karena malu.

Dia masih tidak kebal terhadap pujian meskipun dia sudah mendengarnya begitu banyak.

Sisi dirinya ini sangat mirip dengan Blake. 

"Itu cukup tidak masuk akal."

"Iya. Ayah. Aku akan pergi sekarang. ”

“Jangan pulang terlambat.”

“Jangan khawatir.”

Aku menyeringai dan menatap Eunhan.

"Ayo pergi sekarang."

"Iya."

Setelah dengan rendah hati menjawab denganku, dia menatapku untuk beberapa saat dengan ragu-ragu. Kemudian, dia menambahkan, "... Saya khawatir Yang Mulia harus memegang tangan saya untuk menggunakan sihir teleportasi."

Saat aku mendengarnya, aku tertawa terbahak-bahak. Mungkin karena dia berasal dari negara Chang yang konservatif, tapi dia malu berpegangan tangan dengan lawan jenis.

Mereka semua adalah karakter dari novel roman R-19, jadi mengapa mereka begitu murni?

"Oke, Eunhan, bisakah kamu mengantarku ke Istana?"

"Ya, saya akan mematuhi perintah Anda."

Eunhan mendekati aku dan mengulurkan tangannya dengan hati-hati. Aku memegang tangannya sebagai balasan.

"Tolong tutup matamu dan rilekskan tubuhmu."

Aku memejamkan mata saat dia menginstruksikan. Kemudian perasaan hangat menyelimuti seluruh tubuhku.

***

"Tolong buka matamu, Yang Mulia."

Aku membuka mataku saat dia menyuruhku. Perasaan hangat menghilang, dan digantikan oleh angin kencang sebagai gantinya.

“… Apakah ini Istana Tenlarn?”

“Ya, Yang Mulia.”

Aku mengunjungi Istana Kekaisaran terpencil yang penuh dengan pasir dan debu. Aku tidak bisa melihat kemegahan Istana Tenlarn, yang dulunya penuh dengan kemewahan dan kesenangan.

“… Ini sangat sunyi.”

Seolah-olah waktu telah berhenti di sini. Lebih dari seribu tahun telah berlalu sejak Istana Tenlarn dibakar, tetapi abu kastil masih berserakan di seluruh lantai.

Beberapa bagian kastil masih utuh.  Namun, meski telah menahan api besar, akan sulit menahan ujian waktu setelah seribu tahun.

“Untuk beberapa alasan, aku merasa hampa.”

Eunhan tanpa berkata-kata memberiku sapu tangan. Aku menatapnya karena aku tidak tahu harus berkata apa.

“Anda terlihat seperti akan menangis,…”

“Aku tidak akan menangis. Aku hanya merasa sedikit sedih. "

Benua itu adalah jantung dari Kekaisaran Zelcan, tetapi telah dihancurkan.