F O L L O W
________________[P O S S E S S I V E H U S B A N D]
Saat ini Rean akan mengunjungi sekolah tempat Nanda belajar.
Dia turun dari mobil yang dikendarainya sendiri. Tatapan para siswi sekarang yang kebetulan jam istirahat membuat Rean sedikit bingung. Siswi disitu menatapnya tanpa berkedip.
Dia berjalan sepanjang koridor. Banyak siswa yang sedang bermain bola dan basket dilapangan, dan banyak siswi yang tengah menghibahin dirinya disisi koridor.
"Pak," Sapa Sila, salah satu siswi yang kerap dibilang ganjen karena sikapnya yang centil terhadap cogan. Semua cogan dibabat.
Rean diam menanggapinya. Dia bisa melihat dan mendengar sorakan yang tertuju pada Sila.
"Wooooooo..."
"Ganjen amat jadi cewe.." cibiran siswi siswi disitu
Rean terus berjalan namun, saat di sampai didepan Uks, dia melihat Nanda yang tengah berbaring dikasur Uks.
Mendengar bunyi bel membuat seluruh siswa masuk kekelasnya semua.
"Maaf pak," Petugas Uks yang membawa segelas teh hangat membuyarkan lamunan Rean.
"Untuk siapa?" tanya Rean.
"Buat Nanda pak, katanya si masuk angin soalnya dia muntah muntah terus pak," jelas Petugas uks tersebut.
Rean mengambil alih teh tersebut namun gelas tersebut ditahan oleh petugas tersebut, "saya saudaranya." Jawab Rean cepat saat melihat lawan bicaranya yang terlihat bingung.
"Oh ini pak," Rean mengambil gelas tersebut dan menyuruh siswi tersebut kembali kekelas.
"Kamu kembali kekelas aja," siswi tersebut mengangguk, "baik pak."
Siswi tersebut berjalan dnegan cepat dengan muka yang memerah.
Ceklek
Pintu terbuka sontak perempuan didalam membuka mata dan terkejud melihat seseorang yang membuka pintu.
"Pak Rean," gumam Nanda.
"Kamu pusing?" Tanya Rean menghampiri Nanda dan menaruh gelas teh dinakas samping tempat tidur.
"Saya gapapa pak," jawab Nanda sambil menegakan tubuhnya menjadi duduk diatas kasur.
"Kita kerumah sakit, atau telfon orang tua kamu supaya pulang,"
"Saya gapapa pak, cuma ngantuk semalem saya ngerjain tugas sejarah sampe jam 3 baru tidur jam 4," alibi Nanda. Jelas jelas ssmalem dia menonton drakor sampe jam 2 malam dan lanjut membaca wattpad sampe jam set 5 pagi.
"Kamu ikut saya," ajak Rean memegang pergelangan tangan Nanda.
Nanda menaikkan alisnya, "kemana pak, saya disini aja bentar lagi saya masuk kelas kok, saya janji."
"Ikut saya keruangan Na- maksud saya keruang kepala sekolah,"
Nanda yang tangannya ditarik langsung berdiri, "tardulu pak saya pake sepatu dulu." Nanda memakai sepatunya dan berjalan pelan sembari tangannya dituntun oleh Rean menuju ruang kepala sekolah.
Saat sampai, Rean mendorong pelan pintu tersebut dan masuk diikuti Nanda dibelakangnya.
"Kamu istirahat di sofa aja, saya mau ketemu Na- pak Nauvan dulu."
Nanda melepas tangan Rean yang berada dipergelangannya dan duduk di sofa yang sangat sangat empuk.
"Eh ean, ngapain? Jenguk calon istri?" Beo Nauvan terdengar ketelinga Nanda sangat keras meskipun terlahang tembok.
"Bikinin teh hangat, Nanda sakit."
Nauvan kaget saat Nanda sedang berada di sofa tempatnya biasa rebahan saat jam pelajaran.
"Nanda? Ngapain?" Tanya Nauvan dengan kaget.
Nanda bangun dari senderannya disofa dengan panik.
"Pak Nauvan, saya ke kelas ya pak," pamit Nanda kemudian berdiri.
"Diam disitu nanda." Nanda kaget dan diam ditempat mendengar suara Rean. Hanya suaranya.
"Aduh pak saya ke uks aja deh..." Ucap Nanda dengan tidak enak. Ruang kepala sekolah yang sepi hanya ada dirinya, Rean, dan Nauvan.
"Masih pusing?" Tanya Rean saat duduk disofa sebelah Nanda.
Rean melihat Nanda yang keringat dingin saat dirinya duduk segera bangkit dan duduk di sofa disampingnya.
"Saya sudah buatkan teh, diminum."
"Kayaknya kamu pusing bukan karena tidur ngerjain tugas, kamu semalem main handphone kan?," lanjut Rean.
"Iy- eh nggak pak, saya ngerjain tugas, suer" Nanda mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya kehadapan Rean.
Sebelum Rean bersuara kembali, dering ponsel dari Nanda bersuara.
"Halo bu?"
"..."
"Hah? Ayah??.."
[P O S S E S S I V E H U S B A N D]
Istri sah jeff mosses
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesive husband (On Going)
Romance(follow ceu) ReanNanda Menikah karena cinta? Ya, itu yang diinginkan oleh seorang Ananda meyla. Namun kenyataannya Orang tuanya malah menjodohkan dengan seorang Pengusaha muda sekaligus anak pemilik sekolah yang sekarang tempat ia menuntut ilmu. ___...