29

4.1K 236 9
                                    

first, follow gua dong anjai

gua orangnya sans, upny gatau kpn mwehehe krena klo ad kuota gua jarang buka wattpad hehe, dan klo gada baru buka ngetik, upny pas ad kuota... gtuh bruh
d

an pwend, hp saia retak, keyboard yg enternya itu kdng susahdipencet anjai, jdi ya gtu

___

Rean melangkahkan kakinya menuju kamar. Langkahnya terhenti tepat diundakan tangga pertama. Telinganya mendengar suara anak kecil yang tertawa geli dari dapur.

Kakinya berjalan menuju dapur untuk mengetahui suara siapa itu. Senyum nya mengembang saat mengetahui suara siapa tersebut.

"Geli banget tawanya Da,"

Nanda mencoel adonan bolu yang sedang dibuatnya lalu mencolek dihidung mancung milik bocah tersebut membuat suara tawa lebih kencang dari sebelumnya.

Bocah laki laki dengan kaos serta celana levis itu tiada henti tertawa melihat Nanda yang melakukan kegiatan tersebut.

"Udah Da, nggak bakal selesai sama si ucrut ini mah,"

Nanda mengangguk mengiyakan ucapan Ranty. Dia menaruh adonan kedalam loyang berbentuk persegi yang sebelumnya dia sudah oleskan mentega.

Setelah adonan siap, Nanda meletakan kedalam oven dan menunggu beberapa saat.

"Mah, aku kekamar dulu ya," Ranty mengangguk sembari tangannya membersihkan coklat coklat yang ada ditangan serta mulut bocah laki laki tersebut.
___

Kegiatan Rean memandangi Nanda yang tertawa karena keponakannya itu lantas terhenti karena sebuah telfon masuk kedalam ponselnya. Dan nama Juna tertera dilayar ponselnya.

"Halo, assalamualaikum An,"

"Waalaikumsalam,"

"Nggak lagi sama Nanda kan? boleh minta tolong?"

Rean berdehem pelan lalu menjawab "iya."

"Kondisi ibu yang terus menurun an, abang mau minta tolong, kamu jangan kasih tau Nanda, ibu nggak mau bikin Nanda kepikiran katanya.."

"Kamu doain ibu terus an, insyaallah nanti malem ibu masuk ruang operasi.. kalo kondisi nya membaik dalam 2 hari kedepan, ibu udah bisa dibawa pulang kerumah..."

"Ke jakarta atau ke singapur?" tanya Rean. Kakinya menuju taman belakang agar perkataannya tidak didengar Nanda yang ia takut kapan saja lewat.

"Ibu si minta ke jakarta, tapi... ya doain aja an, buat kesembuhan ibu, bilang Nanda ya, jaga kesehatan ibu ingetin supaya dia jangan telat makan An, dia punya magh.."

Rean terus mendengar kan Juna yang berbicara panjang lebar lewat sambungan telfon tersebut.

"Waalaikumsalam.." jawab akhirnya setelah Juna mengucapkan salam.

____

Caca berulang kali berdecak sebal karena nomornya yang mungkin diblokir oleh Rean.

Matanya menyusuri lingkungan dimana ia berhenti karena mobilnya yang tiba tiba mogok dikarenakan kehabisan bensin.

Jam menunjukan pukul satu malam dan dia baru pulang dari acara reunian teman sd nya yang berjarak cukup jauh dari rumahnya.

mrshaaca : an, mobil aku mogok

Salah satu jalan menghubungi Rean melalui Dm instagram. Mungkin kedengaran gila, banyak orang lain yang bisa dihubungi, kenapa harus Rean?

Serentetan pesan masuk dari ayah dan ibunya yang  menanyai lokasinya sekarang dimana. Sebab dia keluar tanpa izin kepada keduanya.

Panggilan masuk dari sang ayah akhirnya diangkat oleh perempuan itu. Putus sudah harapannya bersama Rean. Gila emang

"kenapa baru diangkat ca? ayah khawatir tau," 

"Aku mau nunggu Rean yah," 
 
"kamu jangan aneh aneh ca, rean punya keluarga kan? mana mungkin dia jemput kamu dengan alasan mobil mogok? mungkin dia lagi peluk pelukan sama istrinya," Tujuan ayah Caca mengucap seperti itu akan putrinya mengerti, siapa suruh dulu dia menyia nyiakan Rean dulu?? 

Dengan dongkol Caca mematikan sambungan telfonnya lalu mengirim lokasinya kepada sang ayah agar menjemputnya. Sejam lebih menunggu namun yang ditunggu tak kunjung datang membuat perempuan itu menginjak nginjakan kakinya dengan kesal keaspal.                      
___

pwend, partnya pendek dlu ye

Posesive husband (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang