22

6.9K 360 13
                                    

FOLLOW
____

Seorang pria berdiri dengan tegap disebuah bestari. Didepannya para murid duduk dibangku yang berjejer rapi. Guru guru dibelakangnya pun ikut duduk dan berjejer rapi.

"Terima kasih untuk semua siswa siswi yang telah berjuang keras untuk mendapatkan nilai terbaik, dengan itu saya umumkan nilai terbaik tahun ini jatuh kepada..."

Nauvan, pria itu menjeda ucapanya membuat siswa siswi kelas 12 yang telah mengikuti ujian kemarin dagdigdugserrr.

"Ananda meyla dengan skor nilai 897,54. Nilai terbaik kedua, Sahlan fabian dengan skor 874,66. Dan nilai terbaik ketiga Rizky ramadhan dengan skor 866,51. Silahkan untuk yang namanya terpanggil naik keatas." Ucap Nauvan.

Tepuk tangan meriah dari siswa siswi ditunjukan untuk mereka sendiri karena nilai yang didapatnya.

Nanda menghembuskan napasnya. Dia akhirnya mendapat nilai tertinggi, dia sudah membuktikan pada Juna bahwa dia bisa mendapatkan nilai terbaik.

"Kalo kamu bisa masuk 3 besar, kakak bakalan kasih apapun yang kamu minta." Ucap Juna kala itu.

"Beliin aku hp, gimana?"

"Kakak bakal kasih kamu juga nda kalo masuk 3 besar," ucap Davina.

"Hp apan?" Tanya juna.

"Apa aja, kakak juga ya. Tapi harus beda dari kak Juna." Davina tampak menimang nimang.

"Oke!!" Serunya.

Nanda yang mengenakan kebaya naik keatas panggung dimana ada Ranty, Andy dan juga-- Rean.

Sahlan berdiri disamping Nanda. Dan Fabian berdiri disamping Sahlan.

Nauvan berjalan dengan diikuti seorang guru yang membawa piagam dan juga medali.

Nauvan memasangkan medali pertama kepada Nanda. Dan kedua Sahlan dan terakhir Fabian.

Setelah memasangkan, acara acara kelulusan terus berlanjut. Sampai dimana acara selesai, Nanda terus berdiam dibangku tempat duduknya.

"Ibu lo gadateng nda?" Tanya Mocy.

Perempuan ini akan melanjutkan study nya keluar negeri.

"Gabisa, kak Juna mungkin yang akan dateng," Nanda terus menghubungi ibunya, namun operator ibunya terus mengatakan bahwa ibunya sibuk. Darimana dia tau ibunya sibuk? Sedangkan Nanda sendiri tidak tau. Apasi gaje.

"Gue nyusul Lea dulu ketoilet ya," pamit Mocy melihat Rean yang datang bersama Ranty dan juga Andy.

"Kenapa?" Tanya Rean setelah duduk disamping Nanda.

"Gapapa," Diacara kelulusan yang ia harapkan hanya satu. Orang tuanya hadir.

"Selamat ya,"

"Nanda, mama nggak nyangka kamu nilai terbaik!! Selamat ya sayang." Ranty memeluk tubuh Nanda.

"Kamu kenapa kok sedih?"

"Ibu gabisa dihubungin mah,"

"Udah gausah sedih, mungkin ibu lagi dipesawat atau dijalan gitu." Ucapnya menenangkan.

"Pah fotoin aku sama Nanda dong!!" Ranty menyerahkan ponselnya ke Andy.

"Kamu ikut foto an," Rean mengambil posisi disebelah Nanda. Dan Ranty juga disebelah Nanda. Posisi tersebut mendapat sorotan dari siswi siswi lainnya yang iri kepada Nanda.

Ranty dan Andy pamit untuk berbincang dengan yang lainnya.

"Minum dulu." Rean menyerahkan sebotol air meneral yang terdapat sebuah sedotan kepada Nanda yang sebelumnya sudah ia buka.

Posesive husband (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang