31

3.2K 146 18
                                    

follow
___

Tangis Nanda pecah.

Perempuan yang melahirkan nya kini benar-benar tiada.

Rean yang memeluknya Nanda terus mengecup pelipis perempuannya itu. Kata kata yang membuat Nanda tenang terus keluar dari mulut sang suami.

"Nanda, dicium dulu yu ibunya, air matanya jangan netes ya.." Seorang perempuan paru baya mengahmpiri Nanda.

Rean menuntun Nanda berjalan dan berhenti di mana jasad sang ibu berada didepannya.

Ciuman terakhir untuk sang ibu telah Nanda berikan. Sentuhan antara kulit keduanya, ini yang terakhir.

Air mata makin membanjiri wajah Nanda saat kain terakhir menutup wajah sang ibu. Dan disitu, Nanda kehilangan kesadarannya.

💐💐💐

Gundukan tanah itu penuh dengan bunga. Ririn aryanti binti Widodo.

Tadi setelah Juna mengazankan sang ibu, Oma menangis meraung. Perasaannya sulit diartikan. Anak yang ia kandung, yang ia rawat, yang ia besarkan kini mendahuluinya.

Menyusul sang suami tercinta.

Di gundukan tersebut tersisa Nanda, Rean, Juna, Ranty, Oma, dan juga ayah Nanda serta adik maupun kakak dari Ririn.

"Aku ikhlas bu," gumam Nanda yang mampu didengar Rean yang berada disampingnya. Usapan terus Rean lakukan di bahu Nanda.

Disamping Nanda, Juna terlihat menghapus air mata dengan telapak tangannya secara kasar.

"Maafin Juna bu, belum bisa bahagiain ibu," sesalnya.

"Ibu belum liat anak Juna sama Nanda bu, ibu bilang mau main sama cucu ibu..."

Juna tak mempu melanjutkan ucapannya. Ayahnya kini hanya menatap lurus kearah nisan sang ibu. bahagia rin, aku akan mencoba ikhlas.

💐💐💐

7 hari sudah kepergian Ririn. Duka masih ada.

"Ayah, udah makan?" Ryan menoleh mendapati Nanda yang duduk disamping nya.

"Ayah nggak nafsu da, kangen masakan ibu kamu.."  bibir Nanda bergetar. Ia harus tegar, Ia harus terus menemani ayahnya yang kehilangan separuh hidupnya.

"Aku masakin ya? Nanti ayah makan bareng sama mas Rean, mau ya?" Senyum bergetar Nanda dapatkan dari wajah sang ayah.

"Ayah.. jangan bikin ibu sedih.. ibu sedih banget pasti liat ayah gini.." Senyum tulus perlahan terbit dari wajah Ryan. Ryan menarik nafas kemudian mengangguk. Sampai kapan ia akan terus bersedih? air matanya tidak akan membuat istri nya hidup kembali.

"Ayah ikhlas da, cuma belum kebiasa aja kali ya?" ucapnya diakhiri kekehan.

"Maafin ibu ya, da? mungkin ibu belum bisa jadi ibu yang kamu inginkan, ayah juga minta maaf.. sekarang ayah tinggal sendiri, nggak bisa lagi denger ocehannya ibu ke kamu.."

"Ayah gatau lagi da, hidup ayah udah nggak ada arahnya sekarang, tapi ayah inget kamu sama Juna da," ucap Ryan dengan suara lirihnya.

"Ayah...."

tbc

keinget almh nenek sya, krna tkut sma yg namanya org meninggal, pas mau ditutup itu cucu yg laen nyium,cma sy sndiri yg nggk krna tkut...

Posesive husband (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang