follow ngab
__Rean berjalan dengan tergesa sambil menuruni tangga. Baru beberapa menit yang lalu dia sampai di rumah selepas dari kantor.
Rambut ya basah sehabis mandi belum ia keringkan dan dibiarkan acak acakan seperti itu.
Kebetulan atau bagaimana, rumahnya benar benar sepi. Bi Munah sempat izin kepadanya tadi ingin melihat Anggota ART kompleknya yang sakit, dan Rean menginjinkan.Rean menutup pintu mobil dengan kencang lalu keluar dari pekarangan rumah menuju rumah sakit yang dibertahu tadi oleh polisi.
Mengendarai mobil dalam pikiran yang kacau memang dapat menyebabkan kecelakaan. Rean terus fokus kejalan raya tanpa memperdulikan seseorang sedari tadi menelfonnya. Namun sayang, ponselnya berubah menjadi mode getar.
Sesampainya dirumah sakit, Rean langsung turun dari mobil.
"Sus, korban kecelakaan dekat tol,"
"Pasien sudah dipindahkan kekamar rawat pak, kamar 148 b pak."
"Terima kasih sus,"
Langkah lebarnya menuju ruangan dilantai 5. Rean berdecak saat melihat lift baru naik ke lantai 7, dia telat. Dengan cepat dia menaiki tangga darurat disitu menuju lantai 5.
Berpuluh puluh anak tangga berhasil dilewatinya.
Rean mendorong pintu ruang rawat dengan pelan. Namun dahinya mengernyit saat mendengar suara tidak asing yang masuk pendengaran nya.
"Eh An, Maaf ya Icha- panggilan ortu caca- repotin kamu," Deri- Papi Caca menepuk pelan bahu Rean.
"An, makasih udah jengukin aku, padahal aku belum kasih tau kamu.." ucap wanita itu dengan suara lemahnya.
"Ganti nomor darurat kamu dengan nomor orang tua kamu.."
Caca, perempuan itu menatap Rean dengan wajah lesunya.
"Pekerjaan saya banyak, saya fikir istri saya, ternyata kamu, permisi..." lanjutnya kemudian keluar tanpa mengucap banyak kata lagi.
Deri dan Fara menatap anaknya dengan tatapan sedih.
"Papi kira Rean masih sama kamu Cha, ternyata udah nikah aja.."
Deri tertawa kecil. Dia memaklumi sikap Rean kepadanya sebab sebuah masalah beberapa aaktu lalu. Dan untungnya Rean tidak menyimpan dendam kekeluarganya dan masih mau berbicara atau melempar senyum menurutnya sudah lebih dari cukup.
___
Nanda menunggu Rean diteras rumah dengan pakaian perginya tadi. Dia belum sempat masuk kedalam karena melihat rumah yang sepi.
Dijalan, mobil yang dikendarai Mocy tadi berpapasan dengan mobil Rean yang melaju dengan cepat membuat Nanda heran.
Berulang kali dia menelfon Rean, namun hanya berdering.
"huft.." Nanda menghela nafas.
Matanya yang ngantuk ditambah aktivitas nya tadi membuat badannya lelah.
Lama kelamaan dengan menyender disofa panjang diteras membuat matanya terpejam.
Rean memakirkan mobil nya dilatar. Matanya tertuju pada sosok yang membuatnya ketar ketir sedari tadi sedang memejamkan matanya disofa teras.
Rean memasukkan ponsel kedalam sakunya. Sebelumnya ia sempat mengecek ponselnya sebelum turun dari mobil.
Angin malam berhembus kencang ditambah sedikit air yang turun dari langit. Gerimis.
Rean menghampiri Nanda dan langsung mengangkat tubuh istrinya itu ke dalam kamar.
Diluar hujan tambah deras. Rean menarik selimut sebatas dada Nanda. Ia mengambil posisi disamping Nanda lalu ikut menjelajahi mimpi.
___
089543271716: maaf da, rean pulang malem ya? dia abis jenguk aku drmh skit
maaf ya ganggu waktu kmu sma rean
___
Rean. Pria itu menatap kearah ponsel Nanda yang ia baru saja charger. Bukan cuma pesan tersebut, banyak pesan lainnya yang hanya dibaca Nanda.
Tangannya mengambil ponselnya lalu menyamakan nomor tersebut dengan nomor seseorang yang ada dipikirannya.
Nanda menggeliat pelan dari tidurnya. Sedikit demi sedikit matanya terbuka. Matanya menatap sang suami yang membelakanginnya dengan tangan yang memegang ponsel miliknya.
Merasa kasur bergerak, Rean membalikan badannya. Bokongnya bergeser sedikit mendekati Nanda.
"Mas, semalem dari mana?"
"Saya dapet kabar ada kecelakaan dekat tol, yang ada difikiran saya kamu," Nanda tersenyum mendengarnya. Suaminya itu menghawatirkan nya.
Nanda mengikat asal rambut panjangnya. Kakinya turun menuju kamar mandi.
Tidak butuh lama dikamar mandi, perempuan itu keluar dengan pakaian yang berbeda dengan sebelum nya. Langkah kakinya berjalan menuju ranjang tempat nya tidur.
Matanya mengedar mencari sosok suaminya. Pintu balkon terbuka, langkahnya menuju tempat tersebut.
Rean duduk sambil menikmati suanasa pagi hari yang cerah.
"Sarapan." Ucap Rean menyadari kedatangan Nanda. Pria itu menarik tangan Nanda duduk dikursi sebelahnya.
Dimeja depan nya, Nanda dapat melihat roti bakar serta segelas susu coklat. Menggiurkan.
Nanda menyuap sepotong roti bakar coklat. Dapat ia rasakan bahwa roti bakar yang dimakannta buatan Rean.
"Kalau ada chat aneh, kasih tau saya," pria itu bangkit dari duduknya menuju kamar mandi.
____pft bgt gring bgt euy
181021
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesive husband (On Going)
Romance(follow ceu) ReanNanda Menikah karena cinta? Ya, itu yang diinginkan oleh seorang Ananda meyla. Namun kenyataannya Orang tuanya malah menjodohkan dengan seorang Pengusaha muda sekaligus anak pemilik sekolah yang sekarang tempat ia menuntut ilmu. ___...