17

6.5K 408 16
                                    

FOLLOW LAH NGAB
____

Hari minggu besok, hari pernikahan Rean dan Nanda.

Setelah lamaran yang diadakan dirumah sakit, lalu dihadapan keluarga besar, sekarang hubungan keduanya akan menuju jenjang pernikahan.

Selama setelah lamaran itu, hubungan Nanda dan Rean bertambah dekat. Sering kali Nanda dijemput Rean untuk berangkat kesekolah bareng saat Rean bebarengan ada waktu kesekolah.

Rean kesekolah memang sering belakangan ini. Karena sekolahnya itu sedang tahap perenovasian dan penambahan ruangan.

Selama itu juga Nanda dan Rean sering jalan bareng, entah makan atau berbelanja.

Seperti saat ini keduanya sedang Video call. Rean dikantor dan Nanda dirumah sambil Rebahan.

Telfonan dengan Rean sama aja buang buang baterai dan kuota. Dia bersuara saat Nanda bertanya dan dia yang bertanya.

Sering kali Nanda meledeknya dengan izin jalan bersama Marvel, siketua voly disekolah. Padahal dia dan Marvel tidak ada hubungan atau sangkut paut apapun.

Namun dengan tegas, Rean tidak mengijinkan.

"Pak, besok saya main ke rumah Lea ya?" Izin Nanda.

Rean langsung menghentikan aktivitas mengetiknya. Dia menatap layar ponselnya.

"Sampai?"

"Mmmm malem, mungkin." Cicit Nanda pelan. Takut takut Rean tidak mengijinkan.

Meskipun bertunangan dan belum ada ikatan sah antara kedua nya. Namun dia sudah mengikat ikatan disebuah pertunangan. Ea.

"Jangan sampai jam 8," suara Rean terdengar lagi.

"Jam 9 deh," tawar Nanda dengan cengirannya.

Rean tampak terdiam diseberang sana.

"Kirim alamat teman kamu, biar saya yang jemput kamu nanti."

Nanda tersenyum mendengarnya.

Hubungan keduanya saat ini hanya Mocy dan Lea yang tau selain keluarga besarnya.

"Kata ibu kita lagi dipingit pak," ucap Nanda mengingat perkataan ibunya tadi.

"Seminggu sebelum menikah itu dipingit dulu nda, nggak boleh ketemu dulu. Dan pastinya sebelum hari H itu masalah banyak yang muncul, jadi kita haurs sabar aja ya?"

"7 hari ya?" Tanya Rean dijawab anggukan oleh Nanda. Sekarang tinggal 3 hari lagi keduanya sah.

"Saya akan menyuruh Tamam untuk mengantar kesekolah kamu."

"Gausah pak." Tolak Nanda.

Bagaimana bisa Rean menyuruh Tamam mengantarknya kesekolah? Apalagi kekasih Tamam itu cemburuan. Terbukti saat lamarannya dengan Rean, Tamam berhalangan hadir karena kekasihnya yang marah besar karena mendapat kiriman foto Tamam berdua dengan Nanda. Seolah olah Tamam berselingkuh.

"Yaudah," Rean melanjutkan aktivitasnya sembari Nanda yang memandanginya dilayar ponsel.

Rean yang sedang mengetik lantas berhenti saat melihat Nanda menghilang dari layar ponselnya. Diponselnay yang tersambung dengan Nanda cuma memperlihatkan Kamar Nanda yang bernuannsa biru.

Posesive husband (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang