Halo? Apa kabarnya semua?
Semoga sehat selalu ya? Biar bisa baca terus cerita ini. Kesenengan gua sih ini mah.
Nawaitu vote chapter ini wa komen fi setiap paragrafnya, Aamiin. Noh, udah gua bantu.
Selamat membaca, bunda.
*****
"Emangnya buat apaan sih, Zel?" tanya Abi seraya menaikkan satu alisnya. "Ada-ada aja lo."
Sebenarnya ini lebih ke arah menegur daripada bertanya, sih. Abi hanya tidak suka saja dengan kelakuan Azel yang terlalu jor-joran kepada Nathalie. Bukankah dia juga sudah memiliki Ghea? Lantas mengapa masih memberi perhatian ke perempuan lain? Abi hanya takut jika nantinya Azel berpaling dari sepupunya, Ghea. Sosok gadis yang sudah dititipkan kepadanya untuk selalu dijaga dengan baik. Semoga saja pikiran buruk seperti itu tidak akan pernah terjadi. Selama-lamanya!
"Ya, gue sih terserah dia aja. Kalo nggak mau ngasih ID Line-nya, berarti pulang naik angkot aja sana," balas Azel yang masih saja usil memainkan kunci motor Nathalie dengan kedua telunjuknya.
Nathalie menghela napas sesaat sebelum mengeluarkan suaranya kembali. "Natha0507." Bisa dibayangkan sendiri bagaimana ekspresi Azel saat ini, tentunya sangat senang. Dia mengepalkan tangan di depan dada lalu berujar, "YESSS!!"
Azel melirik ke arah Logan sambil menepuk-nepuk bahu lelaki itu gemas sendiri. "Eh, apaan tuh, Gan? Anu loh! Ngegodainnya? Gimana-gimana?" Yang dituju malah ikut kebingungan. "Hah? Apanya yang gimana-gimana? Nganu?"
"OH IYA!!" Setelah berpikir panjang, Azel pun berjengit, tentu saja teman-temannya itu dibuat terkejut olehnya. "ID Line lo sama persis kayak nama dan ulang tahun Ibu dari anak-anak gue."
"Oh," sahut Nathalie segera merampas kunci motornya kembali dengan kasar. Sedangkan Azel, kini dia tengah sibuk menambahkan kontak Nathalie di aplikasi Line-nya. Tentunya sambil memandangi foto profil Nathalie juga, sih. Soalnya adem banget!
Tenang-tenang, ini cuma menurut Azel doang, loh, ya!
"Lemot bener lo mau ngegombal aja. HAHA!"
"Emang kagak ada bakat ngegombal lo, Zel. Alias garing abis."
"Yok, semangat, yok! Dikit lagi baper, nih."
Meludah ke arah teman-temannya sepertinya akan menjadi hal yang amat seru, tapi itu juga keterlaluan namanya! Lagian mereka nggak bisa ngehargain jerih payah usaha ketuanya juga, sih. Padahal kan Azel sudah berpikir keras untuk melakukan hal gila seperti ini. Sampai-sampai tadi di dalam kelas dia jadi tidak fokus sendiri, malah sibuk memikirkan hal ini daripada memperhatikan guru yang tengah menerangkan materi di depan kelas.
Tapi lumayan lah jadi bisa ngegombal dikit-dikit.
Terlalu sibuk akan hal yang sama sekali tidak penting itu, sampai-sampai mereka jadi kehilangan sosok Nathalie. "Anjir, perasaan tadi bocahnya masih di sini, sekarang udah main ngilang aja kek kunti," celetuk Calvin.
Menyapukan pandangannya ke seluruh penjuru, lagi-lagi sorot pandang Azel berhasil mendapatkan sosok Nathalie. Memang tidak perlu diragukan lagi kemampuan mata elangnya ini. Rupanya perempuan itu tengah menuju ke arah Mang Mamat sambil mengeluarkan sejumlah uang dari dalam saku seragamnya. Berniat untuk membayar biaya perbaikan motornya, mungkin?
KAMU SEDANG MEMBACA
GAZELLE [END]
Jugendliteratur[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Gazelle Arcanio Zevallo, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Azel. Merupakan sosok ketua geng motor terkenal bernama Gradivos. Salah satu geng motor yang tengah berada di puncak kejayaannya. Hidup di dalam sebuah ikatan...