48. Gagal Move On

5.2K 598 153
                                    

Bentar-bentar, jangan berharap kalo chapter ini bakal lanjut ke scene bunuh diri kemarin. Tenang, gua nggak sebaik itu kawand😊

Intinya, percobaan bunuh diri Nathalie gagal karena orang itu. Tapi siapa orangnya? Gua nggak bakal kasih tau sebelum duarrrrrr🤯

Dijamin, makin nggak bisa tidur mikirinnya. Makanya, di chapter kali ini gua kasih kalian yang agak menangin hati aja, ya? Biar sama-sama bisa tidur nyenyak abis baca. Anyway, itu lagunya pas banget sama chapter ini.

Vote, komen, and happy reading, bunda.

*****

Tentu desas-desus tentang Nathalie masih terdengar selama satu bulan ke belakangan ini. Setelah berita itu menyebar di satu penjuru sekolah, pihak sekolah memilih untuk mengambil jalan terbaik dengan cara memasukkan Nathalie ke dalam detention class. Di mana kelas tersebut didominasi oleh siswa-siswi bermasalah, yang membutuhkan pembimbingan khusus dari guru konseling. Dan berusaha menutup rapat-rapat rahasia ini dari publik, biarlah ini menjadi rahasia terbesar SMA Adhiyantara.

Bel istirahat berbunyi, sudah dapat dipastikan jika kondisi tempat yang baru saja selesai direnovasi itu akan padat merayap, apalagi jawabannya jika bukan kantin? Nathalie terbayang akan seperti apa suasana pengap di dalamnya, belum lagi dengan minimarket serba ada yang sengaja dibangun oleh pihak sekolah demi memudahkan kebutuhan para guru dan murid.

Namun, langkah kakinya ini tidak bisa dikendalikan lagi olehnya untuk terus berjalan menuju tempat penuh keramaian tersebut. Satu hal yang ingin Nathalie lihat kembali, senyuman Azel meski kini bukan lagi dirinya yang menjadi alasan terciptanya lengkungan sempurna pada bibir ranum tersebut.

Kini, bisa Nathalie lihat kembali wajah cerah itu selalu menyertai bersamaan dengan gadis yang berada di sebelahnya, Ghea. Memang, menaruh harapan ke manusia adalah seni termudah untuk terluka. Terpaksa, bukan berarti mengikhlaskan.

"Kenapa bisa gue gak ikhlas ngeliatnya, ya?" gumam Nathalie pelan memandanginya dari kejauhan. "Gue nggak lagi gamon, kan? Atuh gimana? Gemes ngeliat Azel yang pinter banget mainin ekspresi seakan gak risih sama si Ghea yang nempel-nempel terus."

Memang, cinta itu nekat. Perempuan dengan tingkat keberanian di atas rata-rata itu melanjutkan langkah memasuki area dalam kantin tak lagi memerdulikan jika banyak pasang mata yang memandangnya aneh. Nathalie sudah tidak kaget juga sebenarnya, kalau memang bukan tentang masalah besarnya, ya pasti karena penampilannya saat ini. Lepasan tindik dan hapusan tatonya membuat perempuan itu semakin terlihat berbeda. Namun, mengapa mereka terlihat seperti tengah menahan tawanya? Apakah setelah merubah penampilan, Nathalie terlihat kiyowo?

Sudahlah, tujuannya rela-rela mempermalukan diri datang ke sini bukan untuk itu, melainkan melihat Azel bercanda tawa dengan sumber kebahagiaan yang lain. Rupanya, lelaki itu duduk satu meja dengan inti Gradivos dan Berkibah. Tidak lupa, untuk menguping pembicaraan kumpulan lelaki dengan jaket phanter kebanggaan tentunya.

"Jangan nengok ke arah timur, Zel. Sumpah lo bakal nyesel," peringat Happy menggebu, yang dimaksud olehnya adalah figur terbaru dari Nathalie. Refleks, satu meja itu memandang bersamaan ke arahnya.

"Telat, terlanjur nyesel gue," kata Azel.

"Nyesel dalam konteks apa, nih, bunda-bunda sekalian?" goda Logan memainkan alis. "Mantan pertama aja nyeseknya udah kayak begini, Zel."

Abi berdecak malas membuang muka. "Yang lama-lama buang aja, cari yang baru. Nggak usah bingung, siklusnya emang begitu."

"Lebih tepatnya siklus metamorfosis pada buaya darat!" balas Bygail menyela memutar bola matanya malas. Dilihat dari posisi tempat duduk mereka yang berjauhan saat ini saja, sudah dapat disimpulkan bahwa tengah terjadi sesuatu di antara keduanya.

"Napa ego mereka, Tes?" bisik Alexa kepada Tessa merasa penasaran sambil menyeruput es jeruknya.

"Biasa, putus bentar gegara mata si Abi jelalatan sama dekel gemes," jawab Tessa. "Besok lusa juga gue yakin udah balikan lagi. Kan, emang siklusnya begitu. Lebih tepatnya, siklus hubungan Umi-Abi sesat. Dengerin curhatannya si Bygail tiap malem abis putus aja udah bikin telinga gue meriang."

Seolah tak menghiraukan keadaan sekitar, Azel masih tetap setia menatap perempuan itu lekat-lekat. Tidak mungkin sih jika Ghea di sampingnya tidak membatin kesal dari tadi. "Ngedip aja kali, Zel, liatinnya. Berlebihan amat sampe melongo begitu?"

"Maklum, Ghe. Hukum alam pasangan pas udah jadi mantan alias abis putus emang makin bening," ucap Calvin sok berpengalaman. Mantan saja tak punya!

Baru ditinggal sebulan aja udah begini cantiknya gue, batin Azel terkekeh singkat melihat apa yang terdapat di bagian belakang tubuh Nathalie. Tapi tetep aja cerobohnya nggak ilang-ilang.

Lelaki jangkung dengan rahang tegasnya bangkit beranjak dari kursi seraya melepas jaket berlogo phanter kebanggaannya, masih dengan tatapan datar ke arah Nathalie yang menjadi tujuannya.

Mampus lo, Nath! Kenapa pas udah putus malah tatapannya bikin jantung gue dag-dig-dug-der-ser? Bener-bener udah gila gue! Nathalie makin dibuat panik sendiri, dengan dirinya yang kini menjadi pusat perhatian seluruh penjuru kantin.

Azel mulai melangkahkan kakinya mendekat, makin mendekat ke arah Nathalie. Entah mengapa langkah dramatisnya seolah-olah perlahan terlihat makin melambat seperti adegan di film kebanyakan.

Meninggal gue lama-lama, dia mau ngapain anjir begitu? Terus jalan ke arah gue lagi? Kalo sampe ternyata dia cuma pesen makan, gue malu banget sih demi! Kira-kira seperti itulah perasaan Nathalie saat ini. Terlambat, Nathalie terlambat jatuh hati.

"Ke kamar mandi sekarang," titah Azel tangannya tergerak mengaitkan jaket itu ke lingkar pinggul ramping Nathalie hati-hati. "Nembus."

YA TUHAN! Mau ditaruh mana lagi kali ini wajah Nathalie? Terakhir kali sebelum pada saat kantin lama dilakukan renovasi, kejadian tak mengenakkan pun juga menimpa perempuan itu hingga jatuh terjungkal pada lantai karena tali bra-nya ditarik Azel. Dan sekarang, darah menstruasinya bocor?!

"Ukuran panjangnya berapa? Biasa pake sayap apa enggak?" tanya Azel dengan nada bicara rendahnya.

HISTERIS! SATU KANTIN HISTERIS!

*****

30 September 2021.

Sekarang, alurnya ala-ala tsundere ceunah pasangan mantan-mantan ini😱😱😱

Baiklah, mungkin beberapa chapter nanti saya bakal kasih kalian yang manis-manis dulu, ya? Sebelum chapter 50 ke atas yang dijamin bikin mental breakfast😊🙏🏻

Sebenarnya, saya juga tidak tahu sih readers-readers budiman saya yang TIDAK PERNAH NGEVOTE, TIDAK PERNAH KOMEN, TIDAK ADA NIAT FOLLOW AKUN WATTPAD DAN INSTAGRAM SAYA ini lebih suka chapter konflik atau uwu-uwu tai babi seperti ini🤓

Anyway, Nathalie yang sekarang jauh lebih seru, ya? Udah nggak kaku kayak dulu lagi, saya rasa mungkin dia habis dapet hidayah setelah gagal bunuh diri. Apa karena jimat tindik dan tatonya yang sudah punah?🥵🙏🏻

Spam "next" untuk update cepet, komen kosong/sepi mending aing drakoran‼️

Sumpah kalo gaada yang komen gua malu banget demi alek :")

Follow ig :
@nugraharzqy
@gradivosteam
@berkibah.ofc
@gazevallo
@nathxliez
@gheasega

Diketik 1033 kata.

GAZELLE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang