54. Missing?

6.8K 596 270
                                    

Masih balik lagi ye bund di cerita ini, pada sehat semua? Kalo sehat, lanjut pesugihan!

Bercanda, lanjut baca Gazelle dong bund, ye nggak? Ngadi-ngadi aje nih bunda, apalagi yang belum vote sama komen. Buru cepet!

Sumpah dah, setiap kali update pasti selalu nunggu komen-komennya wkwk. Sampe aing hapal bener siapa aja bunda yang pada rajin vote sama komen. Makasi ye bund?☠️☠️

Selamat membaca, bunda.

*****

"Jadi, gue harus ngapain?"

Kedua remaja laki-laki berjaket denim berlogo petir, yang merupakan sebuah aliran listrik sekaligus logo kebanggaan geng mereka tengah berbincang di atas masing-masing motornya. "Tunggu, cuma itu."

"Biar gue yang atur semuanya. Tugas lo, cuma perlu jalanin sesuai rencana awal. Dan jangan sampai meninggalkan jejak sedikit pun. Inget, nasib kita semua bertumpu sama lo. Jangan sampai lengah!"

Seorang lelaki yang diamanahkan itu mengangguk di balik helm full face-nya. Membiarkan ketua dengan motor merahnya tersebut bertindak lebih jauh lagi seorang diri. Dan memilih untuk setia menunggu kehadiran juga waktu yang tepat di sebuah arah jalan menuju rumah besar milik keluarga Rasega.

*****

Hari ini, keenam anggota lengkap geng pergibahan yang tengah berkumpul di kediaman rumah Princess tersebut sepakat mengadakan acara food ghatering. Seperti yang diketahui, dengan tujuan memperbaiki hubungan mereka yang sempat renggang dengan salah satunya, Ghea. Si gadis mungil yang beberapa waktu lalu baru melewati acara pertunangannya.

Di mana keenamnya duduk secara lesehan di ruang tengah membentuk lingkaran. Mengelilingi berbagai jenis makanan yang dibawa olehnya masing-masing, Bukan sesajen woi! Mau makan-makan, bukan ritual pesugihan! Seperti Tessa yang membawa barbeque, Lizzie yang membawa hot pot, Bygail yang mendapat bagian penyedia minuman dan snack-snack ringan, Ghea dengan dessert berupa ice cream-nya sebagai pelengkap, Princess yang mempersiapkan segalanya mulai dari tempat hingga ke wadah makan, dan ada juga yang hanya membawa diri saja, seperti Alexa.

"Khusus buat lo bukan food ghatering, Lexa. Tapi numpang makan," celetuk Bygail. "'Mana paling rakus lagi makannya si beban," lanjutnya sarkas.

Alexa membalas, "Nyadar kok gue, nyadar. Lo pada juga harus sadar kalo jangan pelit-pelit sama temen sendiri!" Seenak jidat kan jawabnya? Tanpa malu-malu, ia melanjutkan santapan maut ke mulutnya.

Tidak ada jarak sedikit pun, meski kemarin sempat bertengkar hebat. Mereka tetap menikmatinya tanpa rasa canggung sama sekali, dan seperti biasa tentu dilanjut oleh topik gibahan terbaru. "Gimana, Ghe? Setelah beberapa hari jadi tunangan resmi cowok yang lo impi-impiin dari dulu?" singgung Tessa.

"Gimana yang gimana-gimana?" jawab Ghea tidak tahu harus menjawab apa sebenarnya, dia bingung. "Ya udah, biasa aja. Aku juga nggak ngeharapin apa-apa dari Azel. Yang aku incer kan statusnya doang."

"Cukup itu? Statusnya aja?" cecar Lizzie penasaran.

Ghea mengangguk.

"Ketauan anjir, Ghe!" dengus Bygail ikut nimbrung. "Nggak bahagia, ya, lo?" Sial! Memangnya terlihat?

Gadis mungil itu berdeham singkat, meraih sebuah moci bawaan Bygail. "Kayak yang kalian liat aja."

GAZELLE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang