50. Lie Detector

4.6K 553 65
                                    

WANJAYYY!! Keras ya bunda-bunda ini kalo udah dikasih target vote & komen😎

Saya panik loh, belum nulis apa-apa padahal buat chapter selanjutnya. Lain kali, tolong kasih saya napas dulu, ya, bunda?🥲

Baiklah, kasih vote dulu biar tenang bacanya. Chapter ini masih saya kasih aman dulu deh sebelum chapter 51 yang konflik ASDFG🥵

*****

Pelajaran Bahasa Inggris dengan guru favorit, Miss Eira tentu santai kayak di pantai. Tidak seperti guru-guru lain intinya, yang berusaha asik tapi jatuhnya sok asik karena tidak ada hentinya memberi tugas. Saking santainya, Miss Eira bilang kalau hari ini kelas 12 IPS 1 tidak belajar karena materi Bahasa Inggris juga sudah habis dibahasnya. Nanti kelak tinggal di-review ulang kembali di kelas sebelum hari ujian tiba. Fix, Miss Eira guru idaman.

Sekarang, wanita berusia kepala tiga itu masuk ke dalam kelas yang mana langsung menarik perhatian anak-anak karena sesuatu di kedua sisi tangannya. Tangan kanan membawa makanan yang dibungkus plastik, dan tangan kiri membawa sebuah benda permainan yang tak asing di mata mereka semua.

"ADUH GUSTIII!! RUJAKK!! DEMI APA SIH MISS SIANG-SIANG PANAS KAYAK GINI KITA BAKAL NGERUJAK?" pekik Princess histeris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ADUH GUSTIII!! RUJAKK!! DEMI APA SIH MISS SIANG-SIANG PANAS KAYAK GINI KITA BAKAL NGERUJAK?" pekik Princess histeris. Kentalnya bumbu rujak berpadu dengan segarnya berbagai warna buah-buahan membuat dirinya menelan ludah kelewat ngiler. Ngidam yang tertahan!

"Dari kemarin aku nyari-nyari rujak tapi sepi banget tau, Miss. Katanya, abang-abang rujak pada pulang kampung semua," ungkap Tessa. "Emangnya beli di mana, Miss? Hoki banget sumpah bisa ketemu."

"Tessa sampe muter-muter gitu kemarin buat nyari rujak doang? Orang tadi pagi aja ada yang lewat di depan gerbang sekolah," jawab Miss Eira. "Turun dari ojek langsung Miss beli, deh. Jangan iri, ya!"

Berbeda dengan anak perempuan, para laki-laki tangguh di kursinya jauh lebih tertarik dengan sebuah benda permainan yang dibawa oleh Miss Eira ke dalam kelas. Terus fokus menatapnya mengingat-ingat suatu hal. Lie detector!

 Lie detector!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GAZELLE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang