Wih! tumben banget update-nya agak malem? Iya, soalnya baru selesai ngetik wkwk.
Bacanya sambil dengerin mulmed di atas, yuk! Jangan lupa vomment juga, oke?
Selamat membaca, bunda.
*****
"Loh, ujan? Baru nyadar aing, Wuak," ucap Lizzie ketika keenamnya baru saja keluar dari lift yang langsung menghadap ke lapangan luar. "Adem tau, enak sepoi-sepoi," imbuh Tessa menikmatinya.
"Yeu, lo mah enak pulang naik mobil. Kita apa, Sist? Ngojek, Tsay!" balas Alexa meratapi nasib. "Tapi, kayaknya seru juga nggak sih ujan-ujanan biar sekalian langsung basah aja gitu? Nanti, pulang-pulang langsung mandi biar gak masuk angin."
"ADUH GUSTIII!! PASTI SERU BANGET ITUUU!!" pekik Princess histeris semangat. "Pengen ih, gapapa deh kalo nanti ujung-ujungnya harus kena marah Prince sama Ibu Negara. Incess siap diomelin!"
Tadi, sih alasan ke Nathalie bilangnya mau langsung pulang karena jemputan udah pada nungguin. Tapi, kok malah jadi pada mau ngadain acara ujan-ujanan gini? Bisa aja ngelesnya! Tapi, mumpung sekolah sudah sepi, guru juga sudah pada pulang. Dijamin nggak ada yang bisa menghentikan aksi mereka.
"Jadi, gas nggak, nih?" tanya Alexa sudah bersiap melepas tasnya pada salah satu kursi panjang di koridor. "Gas lah, pas banget ini langitnya juga," jawab Bygail bersiap-siap lari menerobos hujan.
"SATU—DUA—TI—" Saling memasang posisinya masing-masing seraya berhitung bersama. "GA!
"WOOHOO!! DINGIN!!" Memang saat yang paling tepat untuk bermain hujan-hujanan di waktu seperti ini. Tidak terlalu deras namun nyaman ketika rintikan hujan beradu dengan permukaan kulit.
Menari seirama di bawah hujan dengan tawa, canda, dan senyuman yang merekah, menikmati langit mendung di atas sana yang menurunkan titisan airnya berulang-ulang. Ternyata, bahagia itu sederhana, ya? Sampai tak sadar bahwa mereka sendiri membiarkan seragamnya yang kebasahan hingga tembus pandang tak nyaman dilihat. Tapi, tak apalah, kini juga sudah tidak ada orang yang menampakkan diri di area sekitar sekolah lagi.
"TERNYATA BEGINI YA RASANYA HUJAN-HUJANAN? ASIK BANGET!!" seru Princess meninggikan suaranya melawan bunyi rintikan air hujan. "TAPI AGAK BIKIN PUSING KEPALA, PANTES AJA INCESS DARI KECIL NGGAK PERNAH DIBOLEHIN SAMA MAMI."
"SEKALI-SEKALI MAH GAPAPA, INCESS! AKU JUGA JARANG-JARANG TAPI KARENA SAMA KALIAN JADI SERUUU BANGETTT!!" balas Ghea tak kalah nyaringnya.
"MAU SAMBIL GIBAH NGGAK, NIH?" tawar Alexa kelewat excited dengan pembahasan yang akan dirinya dan Tessa bawa kali ini. Pasti makin seru!
"LANJOOT AJA TEROOS!! MAU GIBAH SAMPE MAGHRIB JUGA SOK HAYUKKK GAK PULANG-PULANG." Suara asing yang terdengar dari ujung koridor sana tiba-tiba menyela. Tapi, kok suaranya berat, ya? Kayak laki-laki gitu, masa?
Ekor mata Ghea menerawang jauh, ternyata benar dia menangkap siluet seorang lelaki tinggi meskipun tidak terlalu jelas. Kayak kenal, nggak asing pula, tapi siapa, ya? "ENOOO?!! NGAPAIN KAMU DI SINIIII?? MAU NGINTIPIN KITA, YAAA?? IHHHH!!" Refleks, Ghea jongkok bersembunyi menutupi wajahnya walaupun masih terlihat.
Dengan pandangan mata ke arah depan, mau tak mau Aeno ikut menerobos hujan menghampiri gadis itu dengan jaket yang ia gunakan sebagai pelindung kepala. "Ngapain jongkok? Berdiri cepetan." Tidak tertangkap basah oleh warga sekolah, melainkan langsung dengan tukang grab-nya sendiri, Aeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAZELLE [END]
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Gazelle Arcanio Zevallo, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Azel. Merupakan sosok ketua geng motor terkenal bernama Gradivos. Salah satu geng motor yang tengah berada di puncak kejayaannya. Hidup di dalam sebuah ikatan...