1. Unpredictable

76.4K 5.2K 885
                                    

Hai? Udah balik lagi aja, ya?

Nagih vote & komen dulu boleh dong berarti?

Selamat membaca, bunda. Pada nggak keberatan kan kalo gue panggil bunda?

*****

WARNING FROM GAZELLE!

Peringatan yang diberikan oleh sang ketua berhasil membuat keenam anggotanya kalang kabut kebingungan. Sebuah suara otomatis diselingi dengan sahutan ricuh antar anggota geng keluar dari earpiece yang tengah terpasang tepat di kedua lubang telinga mereka.

Sedangkan Gazelle, ia tidak memberikan penjelasan secara rinci tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi. Yang ia lakukan hanyalah menurunkan kecepatan motornya menuju ke lambat. Mau tidak mau para anggotanya juga harus mengikuti gerak-gerik sang ketua.

"Eh, ada apa anjir?"

"Ada yang nyerang?"

"Zel, ngapain lo? Kepencet?"

"Sumpah, kalo kepencet gak lucu sama sekali. Kita udah panik begini, ternyata cuma prank. Lagi ngelawak lo?"

"SHUT THE FUCK UP!!" seru Azel, sebuah panggilan nama yang lebih akrab daripada Gazelle, ia mengeluarkan suaranya penuh penekanan. "All, you look that?" Tunjuknya ke suatu arah.

"Bacot lo! Gue nggak ngerti bahasa Inggris tai!" protes Calvin ngegas.

"Itu lo liat nggak sih?!" arah Happy, membantu Calvin agar mengerti. "Lama-lama bisa darah tinggi deh gue bergaul sama orang yang begonya di atas rata-rata kayak lo!"

Jalan Megamendung Raya. Pada awalnya jalan ini memang tidak begitu diketahui oleh banyak orang, namun setelah salah satu geng motor terkenal bernama Gradivos membangun markas utama mereka tepat di tengah lingkungan itu, langsung banyak orang yang jadi penasaran.

Tidak banyak yang berubah, tetap saja jalanan itu sepi, tanpa penerangan lampu dan cahaya sepanjang jalan, hawa yang diberikan juga tidak biasa, melewati jalan tersebut bisa membuat bulu halus sekujur tubuh kita terangkat dengan sendirinya.

Juga dikarenakan sepi pengendara, pembegalan jadi makin merajalela, walaupun tidak banyak motor yang terparkir, tetapi dalam satu malam mereka bisa mendapatkan minimal dua motor sekaligus. Bukan hanya pembegalan, masih banyak lagi jenis kejahatan lainnya yang terjadi di jalan ini. Jadi, memang tidak salah kalau orang-orang begitu enggan untuk coba melewatinya.

Malam ini tepat jam dua dini hari, langit terlihat begitu gelap, awan tebal menutupi terangnya sinar bintang dan rembulan, ditambah lagi dengan semilir angin dingin yang langsung menusuk ke tulang. Di keadaan mencekam seperti ini, bisa-bisanya masih ada seorang perempuan yang tengah berkutat sendiri dengan barang-barangnya karena berhamburan di jalan, membiarkan lututnya menyeret aspal hingga pada akhirnya menyebabkan luka-luka yang cukup parah.

Cukup merasa tertipu, akhirnya Calvin menggerutu meluapkan rasa gemasnya kepada Azel. "Bangke! Kirain gue apaan, beginian doang lo pake ngasih peringatan segala, besok-besok kalo kita ngelindes semut kasih peringatan juga, ye."

"Gak usah turun ah, Zel. Apa yang mau kita lakuin juga? Sholatin semua semut yang udah kita lindes?" oceh Happy. Bukannya kenapa-kenapa, masalahnya dia juga sudah ngantuk berat, sedangkan pagi hari nanti harus berangkat ke sekolah kembali setelah libur kenaikan. Masa iya di hari pertama masuk sekolah setelah sekian lama berlibur dia langsung kena marah oleh guru karena tidur saat jam pelajaran?

GAZELLE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang