31

1.7K 110 4
                                    

Sepulang dari taman bunga, Alga dan Dyra menikmati suasana malam di balkon apartemen dengan secangkir teh.

"Dingin," ucap Alga sembari memeluk Dyra dari belakang.

Dyra terkekeh, "Kamu kenapa cinta aku?"

"Kok lu nanya mulu sih, gak bosen?"

"Gak, kan belum ada jawabannya."

"Yaudah gue jawab, gue suka lo gitu aja."

"Maksudnya?" Dyra berbalik menatap Alga.

"Yaa mungkin gue suka, karena terbiasa mungkin sama lo." Alga menyentil dahi Dyra.

"Gak romantis," kata Dyra hendak masuk ke rumah, namun Alga langsung memeluknya dari belakang.

"Gue gak tau, lo siapa sebenarnya. Tapi gue udah naruh hati gue sama lo, jadi jangan pergi dengan alasan apapun."

Dyra berbalik dan membalas pelukan Alga, "Aku gak bakal ninggalin kamu Al, tapi aku takut kamu ninggalin aku, karena tau siapa aku."

Alga melepaskan pelukannya, ia menatap wajah Dyra yang sedang khawatir, "Emang kamu siapa?"

"Aku Dyra Atasia."

"Siapanya aku?"

"Istri kamu."

"Yaudah masuk ke rumah, suhunya dingin di luar," balas Alga seraya merangkul Dyra masuk.

"Kamu gak jelas," ucap Dyra.

"Tapi kamu sayangkan, sama manusia yang gak jelas ini."
Dyra mengangguk mengiyakan ucapan Alga.

☀️☀️☀️☀️

       Pagi ini siswa/siswi kelas 12 sibuk, karena minggu depan sudah melaksanakan Ujian Akhir Sekolah.
Alga yang baru sampai sudah direcoki sama Bisma tentang berita hangat dunia pelakoran.

"Lo tau gak Al?" tanya Bisma.

Galen dari jauh mengkode, agar Alga mengatakan tidak. Alga membalas menaikan sebelah alisnya.

"Lu taukan, Lisa Samyang jadi pelakor. Gila parah beut, jadi owowowowowo."

Galen terseyum puas, melihat hasil perbuatannya menyumpal mulut Bisma dengan kertas agar berhenti mengoceh tetang gosip yang sedang panas itu.

Bisma memuntahkan gumpalan kertas itu, lalu berdiri menatap keduanya. "iih gak mauuu, gak sukaaaa, gelayyyy," ucapnya.

Alga dan Galen saling menatap lalu menepuk dahi mereka. "Bukan temen gue," seru Galen jijik.

Alga memilih menyumpal kedua telinganya sambil membaca buku, daripada terlibat drama pagi ini.

"Galen, Bisma itu Gelayy ogheyy."

"Pergi lo anjirr, pagi-pagi udah kerasukan," ujar Galen.

"Iya gue lagi kerasukan Gelay. Tolong help keknya gue harus minum xi fu tang."

"Sialan nih anak, pasti kebanyakan scroll tt," cetus Yoga temen sekelas lainnya.

'TT apaan tu ngapp??" tanya Bisma.

"Ginian aja otak lu cepet nangkepnya." Galen menoyor dahi Bisma.

"Bodo ah, gue mau temenan sama Alga aja." Bisma duduk disamping Alga yang sedang asyik dengan bukunya.

"Lo belajar bisnis?" tanya Bisma karena melihat judul buku yang sedang dibaca Alga.

"Iya, mau banyak belajar juga," jawab Alga.

"Perusahaan ortu lo gimana Al?" tanya Galen karena mengetahui kondisi perusahaan ortu Alga sedang bermasalah.

"Perusahaan besar H'Group, tanam saham di perusahan gue. sekarang sudah membaik," jelas Alga.

"Setau gue, tuh perusahaan gak sembarangan tanam saham. Apalagi perusahaan ortu lu dalam masalah, biasanya mereka minta sesuatu," ungkap Bisma

"Tumben lu tau Bis," celetuk Galen.

"Mereka minta nikahin anak mereka," balas Alga santai.

"Terus lo mau?" tanya Bisma menggebu.

Alga melihat kedua sahabatnya yang menatap penasaran, "Gue bilang enggak."

"Kok enggak sih Al, rugi lo. Emang lu tau siapa ceweknya?"

"Tau, Rebecca kan?" jawab Alga.

"Hah kok Rebbeca?" Bisma bingung.

"Terus kenapa lo tolak? Perusahaan lo dalam bahaya kalau gitu," kata Galen.

"Gue gak bisa terima perjodohan itu," jawab Alga.

☀️☀️☀️

"Reva...Reva, aku mau cerita sama Reva." Dyra menarik tangan sahabatnya ke perpustakaan yang sepi.

"Bahagia banget emang kenapa sih Ra?"

Dyra tersenyum sumeringah, membuat bulu kuduk Reva berdiri, "serem Ra, jawab aja elah."

"iiih Reva, aku itu malu tau gak."

"Malu kenapa sih, setau gue semenjak lo hamil gue terus yang malu."

"Ck, Reva tau gak?"

"Gak tau Ra, gue cuma tau lo sering ngajak gue intipin Alga di kelasnya."

"Bukan itu Rev, kok bawa-bawa itu sih."

"Yaa terus apa dong, lo jangan ngidam aneh-aneh deh gue yang malu."

"Ini gak malu-maluin lagi." Dyra.

"Tadi lo mau bilang apa?"

"Alga kemarin bilang sayang sama aku," ungkap Dyra.

Reva memiringkan kepalanya, "serius, gak halu kan?"

Dyra berdecak, "ishh, aku gak halu Rev, beneran. Kata Alga gini 'aku udah naruh hati sama kamu, jadi jangan pergi dengan alasan apapun' kata dia gitu Rev."

Reva menatap Dyra, lalu meletakan telapak tangan di dahi Dyra, mengecek suhu tubuh Dyra apakah demam.
"Lo gak demam, berarti lo gak halu. Selamat yaa." Reva memeluk Dyra tulus.

Dyra tersenyum dipelukan Reva, "ternyata bahagia tidak sesulit dibayangkan yaa Rev."
Reva hanya mengangguk sebagai balasan.

"Udah yuk, kita ke kantin ngerayaain," kata Reva.

****

Jangan lupa votte & comen ya...

Follow juga akun author

putriafrillaa_

&

triputriihldsr

AlDyra StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang