18

2K 132 6
                                    

Pagi ini Alga terbangun lebih cepat dari biasanya, Alga bangun dari sofa dan meregakan ototnya. Sesudah mengumpulkan kesadaran Alga melihat di ranjang sudah tidak ada Dyra, tapi suara dengkuran halus terdengar di telinganya. Alga berdiri dan mencari keberadaan Dyra namun langkahnya terhenti ketika mendapati seseorang tertidur di bawah kakinya dengan berselimut sampai leher.

Alga berdecak kesal melihat Dyra tertidur tanpa alas di lantai. Alga meneruskan langkahnya ke kamar mandi untuk membasuh muka sebentar lalu kembali lagi melihat Dyra yang masih tertidur pulas. Ketika Alga ingin keluar kamar terhenti lalu berbalik menghampiri Dyra tertidur, Alga menatap Dyra sekilas lalu mengangkatnya perlahan memindahkannya ke atas ranjang.

Leguhan Dyra terdengar karena sedikit terusik karena pergerakan Alga. Dengan pelan Alga merebahakan tubuh Dyra, setelah berhasil Alga ingin pergi tapi tangannya dipeluk Dyra. Alga mencoba melepaskannya namun pelukan Dyra semakin erat di tangannya. Alga mengalah karena Dyra terlihat cukup lelah dalam tidurnya.

06:48

07:30

08:15

Dyra membuka matanya perlahan dan terkejut melihat Alga yang menatapnya cukup dekat.

"Ka-kamu ngapain?" tanya Dyra gugup.

"Menurut lo gue ngapain?" tanya Alga balik melirik tangannya yang masih dipeluk Dyra.

Dyra terkesiap melihat tangannya melilit tangan Alga memeluknya, dengan cepat Dyra melepasnya. "ternyata ini bukan mimpi," batinnya.

"Maaf, aku gak tau."

"Lo ngapain tidur di lantai?"

"Aku gak bisa tidur," jawab Dyra dalam keadaan duduk dengan kepala menunduk, sedangkan Alga berdiri menatapnya datar.

"Nanti malam gue tidur di ranjang, lo tidur di lantai," ucap Alga. Dyra mengangguk membuat Alga berdecak kesal.

"Gue mau mandi." kata Alga pergi ke kamar mandi. Sedangkan Dyra meruntuki dirinya malam tadi. Karena sudah tidak tahan dengan acara ngidamnya yang ingin tidur memeluk Alga, Dyra memutuskan tidur di lantai dekat Alga. Ketika ia bangun membuka mata dan mendapati dirinya memeluk tangan Alga.

"Astaga aku bodoh banget," runtuknya.

Setelah merapikan kamar Alga, Dyra turun ke bawah menuju dapur.

"Eh mantu, tidurnya gimana?" tanya Vina.

Dyra tersenyum kikuk. "tidur nyenyak tante."

"Kok tante sih, panggil mama dong." ujar Vina yang sibuk mengupas beberapa buah.

"Iya Ma, ada yang bisa aku bantu?" tanya Dyra.

Vina tersenyum. "Kamu buat jus Alpukat buat Alga, dia suka mimun Jus Alpukat biasanya."

Dyra mengangguk lalu mengambil beberapa buah Alpukat, beberapa pembantu juga menyediakan alatnya untuk Dyra.

Setelah makanan siap di meja makan, Dyra mandi terlebih dahulu sebelum sarapan. Ketika memasuki kamar Dyra melihat Alga yang sibuk dengan laptopnya.

Dyra berjalan pelan ke arah Alga karena handuknya berada di dekat Alga. Dua ekor kucing peliharan Vina berlari cepat saling mengejar membuat Dyra terkejut.

"Aaaarghhhh," teriak Dyra
karena ia lumayan takut dengan kucing. Karena sandal rumah yang ia pakai lumayan licin membuat tubuh Dyra tidak seimbang.

Happ!

Dengan cepat Alga menarik tubuh Dyra ke pelukannya agar tidak terjatuh. Sebenarnya Alga sudah menyadari keberadaan Dyra. "Ceroboh," ujar Alga. Membuat Dyra memanyunkan bibirnya dalam pelukan Alga. "aku takut kucing," balas Dyra tidak mau dianggap ceroboh.

AlDyra StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang