17

2K 128 8
                                    

Gedung hotel milik keluarga prambudi dipakai private hari ini untuk resepsi kecil  Putra mereka. Tamu yang di undang hanya seputar keluarga besar Prambudi dan beberapa kerabatnya.

Sedangkan Dyra sudah bersama Reva yang tak henti-hentinya memuji Dyra yang kelihatan sangat cantik hari ini dengan gaun pengantinnya. Kemarin mereka sudah melakukan akad di KUA. Sedangkan hari ini resepsi pengenalan kepada keluarga besar Prambudi.

Vina memasuki kamar Alga yang sudah rapi dengan jas serba putihnya. "Kamu ganteng," puji Vina menatap Alga dari atas sampai bawah.

"Penting yaa, acara ini?" tanya Alga.

"Sangat penting, untuk memperkenal kan istri kamu sama keluarga kita."

Alga hanya diam denga wajah datarnya. "Mama gak nyangka kamu udah nikah, rasanya baru kemarin mama nyuapin kamu makan."

"Apasih ma, aku cuma nikah. Gak meninggal."

"Husssh, mulutnya. Iya cuma nikah pasti waktu kamu lebih banyak sama istri kamu daripada mama."

"Kita kan serumah ma."

Vina berdecak melihat tingkah anaknya yang tidak singkron diajak melow.

"Kita tinggal beda rumah, kamu pindah ke apartemen yang dekat sekolah."

"Gak bisa serumah sama mama?"

"Enggak bisa Al, itung-itung kamu belajar tanggung jawab."

Alga hendak menjawab namun Vina sudah memotongnya. "Sudah siapkan lima menit lagi jemput Dyra, tamu udah banyak yang datang." Vina keluar dari kamar Alga dan menuju kamar Dyra.

      Alga dan Dyra berdiri di pelaminan menyambut para tamu yang datang, sekekali beberapa keluarga Alga menggoda Alga dan memuji kecantikan Dyra.

"Woi bro udah nikah aja lo," tutur Niko sepupu dari mamanya yang datang memukul bahu Alga.

Sedangkan Dyra tersenyum tipis melihat empat cowok dan tiga orang cewek yang terlihat akrab dengan Alga.

"Ini istri lo cantik bener, fix gue iri dengan keuwuan ini," ucap Cecil sepupu dekat Alga sedangkan yang lainnya anak dari rekan kerja papanya yang sudah seperti keluarga.

"Sayang kita nikah nanti temanya lebih mewah dari ini," ungkap Dinda pada tunangannya Alvin.

Sedangkan mereka pura-pura tidak mendengar dengan ucapan Dinda.

Krikk kirkk krikk...

Seorang gadis yang cantik mendekati Alga dan memeluknya mengucapkan selamat atas pernikahannya. "Selamat ya Sian, semoga cepet punya anak," kekeh Raisa, ia juga mememluk Dyra dan membisikan sesuatu, membuat Dyra ingin mengelak tapi yang ia rasakan benar seperti yang dikatakan Raisa.

"Jangan cemburu,  gue temenan baik sama suami lo.  Kalau dia dingin siram aja sama air panas."

Sedangkan Niko ingin memeluk Dyra langsung ditahan Reza dan Dafa. "Ngapain lo meluk istri orang, dah mau jadi pelakor," ucap mereka.

"Gue mau ketempelan cepet nikah," balasnya.

"Yang ada pengantinnya ketempelan jin modelan lo," ujar Reva yang datang dari arah belakang menghamipiri sahabatnya.

Sepupu Alga dan sahabat mereka tergelak dengan ucap Reva, yang mereka belum mengenalnya.

"Dyra selamat," ucap Reva setelah hilang entah kemana setelah mengantarnya tadi.

"Terimakasih semuanya," ucap Dyra tulus. Sedangkan Niko tersenyum hangat kepada Dyra.

"Para sahabat lo, gk diundang Alghasian?" tanya Dafa.

Alga menggeleng, "pernikahan ini juga rahasia," lanjutnya.

Mereka hanya ber oh ria.

"Udah yuk kita makan dulu," Ajak Cecilia kepada sahabatnya.

Mereka meninggalkan Alga dan Dyra yang berbicara dengan Reva.

"Aku pulang duluan ya Ra, soalnya aku mau pergi ke Bangkok beberapa hari. Lo baik-baik aja yaa," pamit Reva memeluk erat Dyra.

"Iya, hati-hati di jalan Re."

Reva mengacungkan jempolnya. "Jangan nakal yaa sama Mommy kalau aunty gak ada, jangan minta aneh-aneh." Reva mengelus perut Dyra sembari terkekeh. Dyra hanya tersenyum hangat. Sedangkan Alga hanya diam memperhatikan sikap Reva.

Reva menatap tajam Alga. "awas ya lo kalau nggak turutin ngidamnya Dyra, gue boom rumah lo," desis Reva.

Sedangakan Alga hanya membalas dengan datar. "Hmm."

Reva memeluk Dyra lagi sebelum pergi.
    
"Kita setelah ini pulang ke rumah baru besok" bisik Alga. Dyra mengangguk sebagai balasan.

Keluarga besar Alga silih berganti bersalaman dan mengucapkan selamat atas pernikahan mereka.

Setelah acara perkenalan Dyra ke keluarga besar Alga. Nama Dyra sudah tidak lagi berakhiran Wijaya karena sudah berganti dengan Dyra Atasia Pramudi. Keluarga Alga bertanya kenapa namanya berakhiran dengan nama keluarga Wijaya pengusaha terkenal. Dyra menjawab tenang bahwa namanya memang terinspirasi dari keluarga Wijaya. Mereka percaya dengan pernyataan Dyra. Pernikahan Alga dan Dyra ditutupi dari media masa hanya keluarga besar saja yang mengetahuinya karena demi kepentingan nama baik. Sedangkan keluarga Alga menerima baik kehadiran Dyra bahkan sudah mengetahui kehamilannya.

Setelah acara selesai Alga dan Dyra pulang ke rumah. Sesudah mandi Dyra duduk memandangi segunung kado pernikahan. Dyra tersenyum ketika membuka satu-persatu kado yang diberi keluarga Alga dan mendapati kado yang berisi baju bayi.

"Buka aja terus sampai besok, jangan tidur," sinis Alga yang baru selesai mandi. Dyra menerjapkan matanya sebenarnya ia ingin tidur tapi di mana, kamar Alga hanya punya satu ranjang.

"Lo tidur di ranjang gue tidur di sofa." ujar Alga menebak isi pikiran Dyra.

"Tapikan tidur di sofa gak enak," ujar Dyra.

Alga menatap Dyra datar. "Terus lo mau tidur seranjang sama gue?"

Dengan cepat Dyra menggeleng seraya bangkit menuju ke ranjang Alga.

Alga memposisikan dirinya mencari posisi enak untuk tidur. Sedangkan Dyra merasa sesuatu yang ia inginkan tapi tidak mungkin bisa tercapai untuk sekarang.

"Sabar ya dek,  kita tidur dulu,"ucap Dyra dalam hati. Jam sudah menujukan jam 2 pagi, Alga sudah tertidur pulas sedangankan Dyra masih gelisah di kasurnya tidak bisa tidur karena ia ngidam ingin memeluk Alga.

****
Jangan lupa votte & comen yaa..

Follow juga akun authdor

putriafrillaa_

&

triputriihldsr

AlDyra StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang