22

1.9K 137 16
                                    

Di kantor mungkin Alga sudah mulai bekerja di perusahaan Papanya ia kadang menggantikan Papanya untuk menghadiri acara perusahaan, rapat dengan klien bisnis dan lainnya.

"Alghasian Prambudi," ucap Alga memperkenalkan dirinya di depan klien bisnis.

"Devan dari perusaan W'Company, wahh anda terlihat muda tapi otak anda sangat cerdas," puji Devan.

Alga tersenyum tipis, "Terimakasih senang menjalin kerja sama dengan Anda."

"Baiklah, kapan-kapan nanti kita makan malam bersama," tawar Devan.

Alga mengangguk, "Semoga ada waktu untuk agar hubungan kita lebih dekat," balas Alga.

🌈🌈🌈

  Sepulang dari kantor Alga langsung pulang ke Apartemen membawa makanan yang diberikan Mamanya tadi. Setelah masuk dalam kamar ia melihat Dyra tertidur di ranjang dengan memeluk fotonya. "Baru di tinggal udah kangen," kekeh Alga.

Alga perlahan mendekat ke ranjang, ia membersihkan anak rambut yang menutupi wajah Dyra. "Cantik," ucap Alga. Perut Dyra yang mulai membesar mengalihkan perhatian Alga. Perlahan Alga mengelus perut Dyra seraya tersenyum tipis.

"Alga kamu ngapain?"

Deghh

Alga terkejut karena Dyra tiba-tiba terjaga, "Gu-gue mau bangunin lo buat makan," balas Alga datar menutupi kepanikannya.

"Ooh aku tadi udah makan, tapi kayaknya lapar lagi deh," ucap Dyra.

"Tadi mama titip makanan ada di meja, gue mau mandi dulu."

"Yaudah ka-kamu mandi aja dulu, aku siapin makanannya," ucap Dyra canggung.

      Setelah keluar kamar Dyra mengusap dadanya jantungnya kembali kumat, apalagi ia tadi melihat Alga mengusap perutnya. "Maafin mama ya sayang, kamu gak bisa deket-deket sama papa kamu. Kasian mama jantungnya kumat," ucap Dyra mengelus perutnya.

      Sesudah mandi Alga ke meja makan, melihat Dyra yang sedang menonton vidio youTube menopang dagunya dengan tangan.

"Yaudah yuk makan, udah malem," ucap Dyra melihat kehadiran Alga.

"Hmm."

Hanya dentingan sendok yang terdengar ketika mereka makan. Sebelum batuk Dyra memecah keheningan.

Uhuukkk uhukkkk

Dengan sigap Alga mengambilkan air untuk Dyra, "Makanya kalau makan itu jangan sambil melamun."

"Ngelamunin apaansih?" tanya Alga.

Dyra menggigit bibir bawahnya, "Aku tadi mikirn pelajaran," dustanya.

Alga mengusap bibir Dyra dengan jempolnya, "Jangan digigit nanti berdarah."

"Alga apaansih," ucap Dyra memutuskan pergi ke kamar dan meninggalkan Alga.

Sedangakan Alga menganga padahal ia berkata benar, mengapa Dyra tiba-tiba marah.

       Alga memasuki kamar dengan segelas susu khusus perempuan hamil yang ia buatkan dan meminta maaf pada Dyra. Ia melihat Dyra tidur dengan wajah ditutupi selimut. Perlahan Alga mendekat dan menyibak selimut Dyra yang sedang berderai air mata.

"Kenapa?" tanya Alga.

Dyra kembali menutup wajahnya membuat Alga semakin bingung. "Gue minta maaf, kalau sikap gue tadi buat lo gak nyaman," ucapan Alga membuat tangis Dyra semakin pecah.

Dengan panik Alga membangunkan Dyra dan memeluknya, "Lo kenapa?" lirih Alga.

Setelah cukup tenang Dyra melepaskan pelukannya dan menatap Alga. "Aku takut."

"Gue ada di sini, jadi lo gak perlu takut." Alga menghapus jejak air mata di pipi Dyra.

"Aku takut... Aku takut Alga kalau baper sendirian," ungkap Dyra.

"Hah...." Alga meminta ulang apa yang dikatakan Dyra.

Dyra menutup mulutnya karena kelepasan mengakui bahwa dirinya terbawa perasaan. "Aku tadi gak bilang apa-apa," balasnya cepat.

Alga terkekeh lalu membawa Dyra dalam pelukannya. "Gue berusaha menerima lo dan anak yang lo kandung dalam hidup gue. Jadi lo gak perlu takut baper sendirian."

"Kamu beneran Alga kan, gak kerasukan?"

"Hahaha, kalau aku kerasukan berarti kamu meluk setan dong."

Dengan cepat Dyra melepaskan pelukannya dan menjauh dari Alga.
"Kok ngejauh sih, tadi kangen tidur meluk foto gue segala."

"Kamu pasti bukan Alga, Alga yang aku kenal gak manis kayak gini," ucap Dyra.

Alga berdecak hilang sudah momen romantis mereka, gara-gara Dyra menyangka Alga sedang kerasukan karena bersikap manis.

"Terserah gue mau tidur." Alga berbaring di ranjang membelakangi Dyra.

Sedangkan Dyra melihat segelas susu di nakas, dengan cepat ia minum hingga tandas dan ikut berbaring di samping Alga yang membelakanginya.

Keandaan kamar mereka tiba-tiba gelap hanya di sinari cahaya bulan, membuat Dyra merapatkan tubuhnya pada Alga. Sedangkan Alga sudah mengetahui bahwa ada pemadaman PLN sekitar tiga jam malam ini.

Dyra mentoel-toel lengan Alga agar menghadapnya dan mengurangi rasa takutnya. Alga yang sudah paham berbalik dan membawa Dyra dalam rengkuhannya. "Tidur, jangan takut ada gue." Dyra menganguk dalam pelukanAlga seraya memejamkan matanya.

****

Jangan lupa votte dan comen ya..

Follow juga akun author

putriafrillaa_

&

triputriihldsr

AlDyra StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang