20

2.1K 120 7
                                    

       Sepulang sekolah Dyra memutuskan belanja keperluan dapur di mini market dekat sekolahnya. Seseorang menyenggol Dyra kasar membuatnya terhuyung ke samping.

"Bu, kalau jalan hati-hati," ucap Dyra.

"Hah anak buangan, masih berani ya menunjukan wajah kamu di hadapan saya," ucap Adriana.

"Tante, please semua harta aku udah tante milikin semua. Jadi jangan pernah ganggu aku lagi," balas Dyra.

"Ooh sekarang berani, jangan mentang-mentang udah jadi simpenan om-om berani sama saya." Adriana menarik rambut Dyra.

"Tolong...sakitt," teriak Dyra.

Beberapa karyawan datang dengan seorang satpam. Adriana terkejut langsung melepaskan jambakannya dan pergi dari mini market tesebut. Sedangakan Dyra di bantu karyawan di sana. "Mbak gak papa kan?" tanya salah satu karyawan perempuan melihat Dyra yang tampilannya acak-acakan.

"Saya gak papa mbak, terimakasih," ucap Dyra.

        Setelah pulang dari mini market Dyra kembali apartemen. Ketika hendak membuka pintu, Alga lebih dulu membuka pintu dengan pakaian rumah.

"Kemana aja?" tanya Alga.

Dyra memperlihatkan dua kantong berisi bahan dapur. "Aku ke mini market, beli bahan dapur."

Alga mengambil alih kantong plastik tersebut membawanya ke dalam rumah dan meletakannya di meja. "Ganti baju gih, gue udah pesen makanan," titah Alga.

"Kok pesen sih, aku mau masak," ucap Dyra.

"Kok lo tinggal makan aja ribet sih," balas Alga.

"Terserah," ucap Dyra meninggalkan Alga di dapur.

Alga melihat-lihat belanjaan yang di beli Dyra dan meletakannya dalam kulkas.
"Ribet amat sih, segala beli."

Dyra duduk di meja makan dan melihat di bawah tuduh sudah ada makanan yang tersedia untuk makan mereka.
"Ini buat apa?" tanya Alga menyodorkan sebungkus softex berwarna biru malam.

Dengan muka malu Dyra mengambilnya dan menyembunyikannya. "Itu cuma cewek yang tau. Kamu gak perlu tau."

"Emang cewek kalo udah hamil masih bisa menstruasi?" tanya Alga.

"Ohh iya lupa," dengan polos Dyra lupa dengan kehamilannya.

"Bodoh."

"Kamu juga bodoh, aku mau makan." Dyra langsung memulai makan mengabaikan Alga yang tersenyum mengejek.

Ketika sedang makan Alga terhenti di pipi Dyra ada lembam. Merasa di perhatikan Dyra menatap Alga bertanya.
"Ini kenapa?" tanya Alga mengusap bagian lebam.

Dyra menepis pelan tangan Alga. "Ini tadi aku jatuh," dusta Dyra.

Alga hanya mengedikan bahu tidak perduli bahwa yang dikatakan Dyra benar atau tidak.

      Malam ini suhunya terasa panas bagi Dyra padahal di luar hujan. Ia tidak bisa tidur terus membolak-baliakan badannya. Alga yang tidur di samping Dyra berjarak dua guling di tengah merasa terganggu. Setelah lama Alga terusik ia bangun dan menanyakan keadaan Dyra. "Lo kenapa?"

"Aku gerah, haus pengen es cincau," balas Dyra.

"Di luar hujan dan ini udah jam 2 pagi. Di mana orang jualan es cincau. Tidur gih besok baru gue beliin."

Dengan hati dongkol Dyra berusaha memejamkan mata namun tidak bisa.

       Keesokan paginya Alga bangun dan melihat jam 06.00, setelah bangun mengambil handuk Alga tidak merasakan kejadiran Dyra. Setelah memutuskan mandi.

"Dyra... Ra," panggil Alga mencari Dyra di penjuru apartnya. .

Alga melihat cctv di apartemen, yang menunjukan bahwa Dyra keluar pada jam 05.00 dari apartemen dengan seragam sekolah lengkap.
Dengan segera Alga menelpon Dyra meanyakan keberadaannya. Sebelum menelpon Dyra, Alga melihat hp Dyra tergeletak di nakas membuatnya berdecak kesal.

Setelah sampai di sekolahan pagi ini, dengan cepat Alga menuju kelas Dyra.
"Dyra mana?" tanya Alga pada teman sekelas Dyra.

"Dyra mana!!" bentak Alga, karena orang yang dia tanyai bukan merespon malah bengong melihatnya.

Seseorang menepuk bahu Alga membuatnya berbalik. "Kenapa?"
"Lo kemana aja sih?" tanya Alga kesal melihat Dyra dengan santainya memamerkan satu kantong es cincau.

Alga membawa Dyra ketempat sunyi. "Lo kalau keluar bilang jangan kayak gini, nyusahin," marah Alga.

"Kamu khawatir?" tanya Dyra.

"Kalau lo kenapa-kenapa yang ada nyusahin gue. Lo ngerti gak sih."

Dyra menundukan kepalanya, memainkan kantong plastik yang berisi es cincau yang ia beli pagi tadi. "Maaf Al, aku cuma pengen es cincau."

"Gue bilang nantikan, kok lo keras kepala sih. Gue takut lo kenapa-kenapa." setelah mengucapkan itu Alga pergi meninggalkan Dyra yang tersenyum tipis.

Dyra mengejar langkah Alga agar berjalan berdampingan. "Jangan lari," tegur Alga.

"Ciyee khawatir," balas Dyra.

"Ehmm... Ehmmm," deheman seseorang membuat Dyra berdecak senang.

"Revaaa... Miss you." Dyra memeluk erat Reva yang baru datang.

"Miss you too, keandaan lo sama bayi lo gimana?" tanya Reva pelan.

"Semuanya baik, kamu gimana."

"Gue baik kok, yuk ke kelas," ajak Reva. Dyra mengangguk berjalan di samping Reva sambil bercerita banyak hal. Alga hanya diam di belakang mengikuti langkah mereka.

Tak mereka sadari seseorang telah mendengarkan pembicaraan mereka.

****

Jangan lupa votte & comen ya..

Follow juga akun asuthdor

putriafrillaa_

&

triputriihldsr

AlDyra StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang