34

1.6K 107 7
                                    

Hari ini adalah terakhir ujian, setelah itu para siswa-siswi kelas XII hanya menunggu kelulusan. Semalaman Dyra belajar bersama Alga.

"Kita hari ini naik taxi aja ke sekolahnya," ucap Alga.

"Kenapa? Mobil kamu rusak?"

"Gak, ngantuk aja."

"Yaudah yuk, aku udah selesai."

Alga keluar Apartemen dengan menggandeng tangan Dyra.

"Setelah lulus kamu ngapain?" tanya Dyra.

"Kuliah sambil kerja, terus jadi suami yang baik, Lo mau ngapain abis lulus?" jawab Alga dengan nada datar.

"Jadi istri yang baik," jawab Dyra.

Alga mengusap kepala Dyra, "Maafin gue yaa."

"Iyaa Al, aku  juga udah ikhlas kok."

Alga mengangguk lalu membukakan pintu taxi yang ia pesan tadi menuju sekolah.

Di dalam perjalanan Alga merebahkan kepalanya dipangkuan Dyra.

"Capek," keluh Alga.

"Yaudah tidur aja, nanti aku bangunin." Dyra mengusap perlahan rambut Alga.

Tiba-tiba Alga bangun karena merasakan perut Dyra bergerak, "perut kamu kok gerak?"

Dyra tertawa geli, sedangkan supir taxi tersebut juga ikut tertawa.

"Itu gerakan bayi mas dalam perut, gak papa kok itu normal," ujar supir tersebut.

"Iya emng suka gerak gitu kok Al, maaf ya gak kasih tau kamu," kata Dyra.

Alga menggaruk kepalanya yang tidak gatal," gue kira-kira kenapa-kenapa."

"Saya dulu juga khawatir seperti mas, waktu istri saya pertama hamil," cerita supir taxi itu.

"Oh gitu yaa Pak," balas Alga.

"Iya mas, saya bangga melihat Mas sama Mba mau bertanggung jawab," ucap supir tersebut mengetahui kalau mereka sepasang suami istri meski masih berseragam SMA.

Alga menatap Dyra sambil tersenyum, "walau kejadian ini gak sengaja, tapi kami udah ikhlas menjalaninya."

"Semoga kejadian ini bisa membuat kalian sadar dan mampu bertanggung jawab atas segala perbuatan kalian."

"Aamiin Pak."

"Istrinya dijaga Mas, semoga anak lahir selamat dan sehat."

"Aamiin, terimakasih Pak," ujar Alga.

Setelah sampai Alga membayar ongkos taxi. Banyak pasang mata menyorot kehadiran mereka apalagi Alga menggandeng tangan Dyra.

Beberapa bisikan terdengar saat mereka lewat.

"Mereka kayak pacaran gak sih?"

"Ssssttt, suara lo kegedean," sahut yang lain.

"Gak mungkin pacaran, btw denger-denger Dyra dateng ke klinik kehamilan gitu."

"Lo tau darimana?"

"Gue denger dari orang gak dikenal, tapi siswa di sini juga."

"Positif thingkung aja kalau dia nganterin orang," sahut yang lain.

"Negatifnya dia yang hamil."

"Aduuhh cewek-cewek, sehari aja gak ghibah keknya kagak makan dah," celetuk Bisma yang sedang lewat.

"Bacot lu, sini ghibah bareng," ajak siswi yang lain.

"Astaghfirullah, hayukk," Bisma mendekati gerombolan siswi tersebut.

AlDyra StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang