=== Topeng ?===
Aku menyesal membiarkanya pergi
Aku menangis dalam ulahku sendiri
Aku terpuruk dalam luka yang mengiris miris dalam hati.Cinta itu masih tetap sama
Sayang itu akan selalu ada
Tapi hati tak lagi termiliki
Raga tak dapat lagi menjaga
Bibir tak mampu lagi menyapa
Dan otak tak sanggup lagi menerka.Untuk kau sang cinta
Dapatkah aku menyalahkanmu
Menyalahkan semua yang terjadi antara aku dan dia
Mengubur semua kenangan yang pernah tercipta
Menenggelamkannya kedalam samudera luka.Jika tidak dapat terlaksana
Bolehkah aku meminta wahai sang waktu
Meminta agar detak jam berjalan mundur
Meminta agar kau berhenti pada hari dimana aku melepaskan?
Melepaskan dia dengan hati yang masih mencinta.Setidaknya itulah kata yang terucap lancar dari bibir Diandra, yang tertulis berulang kali dalam kertas putih tanpa noda.
Dalam hati ia menangis, mengapa sang waktu tidak berpihak kepadanya, mengapa sang cinta membiarkan air mata yang tersisa.
Ia tidak pernah tau, mengapa orang yang selama ini dicinta, tak dapat lagi dimilikinya. Orang yang selama ini menjadi semangat dalam setiap langkahnmya, harus melebur bagai besi yang terlahap api.
Kini ia sendiri, berdiri tegak sembari menagangkat dagu. Menyaksikan kemesraan yang terjadi dihadapanya. Ingin sekali ia berlari dan memeluk orang yang berdiri diatas pelaminan itu, memeluk dan memintanya untuk membatalkan semua rangakain pernikahan yang sebentar lagi akan terucap.
Tapi sekali lagi dia harus membuang semua pemikirannya itu. Karena sebentar lagi sebuah janji pernikahan akan terucap.
"Kalo lo mau pulang, gue anter sekarang." Tawar Leo.
Diandra menggeleng. Cewek itu mengangkat dagunya sekali lagi, memberikan sebuah pengertian bahwa dia siap melewati apa saja yang akan terjadi setelah ini.
"Kita kesana." Ujar Diandra.
Cewek itu melangkah dengan yakin, tapi langkahnya terhenti sekali lagi saat dilihatnya Rafa mencium kening cewek disebelahnya.
Reflek, Diandra memegangi dadanya, menekan semua sesak yang tiba-tiba muncul.
"Dii." Ninda memegangi lengan kiri Diandra, saat dilihatnya cewek itu hampir kehilangan keseimbangan.
"I'm okey." Gumam Diandra.
"Huh!" Diandra membuang nafasnya kasar, cewek itu kembali melangkah keatas pelaminan.
"Hay." Sapanya saat cewek itu berdiri diantara kedua pengantin.
Rafa mendongak mendengar sapaan itu, seketika cowok itu menampakkan tatapan nanar kearah Diandra.
"Maaf." Ucap Rafa tulus.
Diandra memaksakan bibirnya untuk tersenyum. "Selamet ya, moga lo langgeng."
"Dii gue mau ngomong ama lo." Ujar Rafa. Diandra menatap Rafa, dikedikkan bahunya.
"Tinggal ngomong aja."
"Nggak disini." Rafa meraih tangan Diandra, cowok itu menatap Elsa - cewek yang berdiri bersamanya dipelaminan- dengan tatapan memohon, Elsa mengangguk sembari tersnyum paksa.
"Apa?" Tanya Diandra saat keduanya sampai dibelakang gedung pernikahan. Cewek itu mengibatkan tangan Rafa, mencoba untuk melepaskan cengkraman tangan yang menyakiti pergelanganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Topeng ?
Teen Fictiontopeng, semua orang disekitarku mengenakannya, sahabat sahabatku, kakak kandungku, musuh musuhku, bahkan aku juga mengenakannya. Bilang aku pengecut, aku tak akan marah, karena memang aku tak mau semua orang ,mengenal diriku sebagai aku, lucu meman...