21. Peran

4K 280 64
                                    

Haloo saya kembali nih ngerusuh notif hahahhaa...

Ada yang nungguin nggak ? *berharap*

=== Topeng ? ===

Author POV

Tok ! Tok ! Tok!

Ceklek!

"Devan?" Tanya Leo bingung saat cowok itu membuka pintu rumah.

"Kenapa lo yang buka? Mana Ian?" Tanya Devan yang nggak kalah bingungnya.

"Hai Dii." Sapa Leo mengesampingkan pertanyaan Devan yang kini hanya mendapat senyum tipis dari Diandra.

"Lo ngapain dirumah gue Le?" Tanya Diandra.

"Makanya masuk dulu, ntar gue jelasin." Ajak Leo yang udah narik tangan Diandra begitu saja.

Plak!

Devan menangkis tangan Leo, tanpa memperdulikan cowok itu, Devan sudah menarik Diandra terlebih dahulu. Yang ditarik hanya mengikutinya tanpa bertanya.

"Yan!" panggil Devan tanpa dosa. Cowok itu sudah mendekati Ian yang kini terduduk diruang keluarga.

"Udah dateng?" Tanya Ian datar.

"Mulai sekarang, dari awal, semuanya." Tutur Devan.

Ian menghelaikan nafasnya, ditaruhnya stick PS yang sedari tadi digunakannya untuk bermain. Cowok itu bangun, menoleh kebelakang.

"Sini." Ian mengangguk kepada Diandra, menyuruhnya untuk mendekat.

"Ada apa?" Tanya Diandra yang saat ini sama sekali tidak mengerti dengan semuanya, semua rangkaian peristiwa yang baru saja ia lewatkan.

"Sini, duduk. Ada yang mau kakak ceritain." Ujar Ian pelan, mencoba agar Diandra tidak merasa seperti buronan.

Diandra mendekat, duduk disamping Ian yang kini telah merangkulnya. Ditatapnya adik kandung yang selama ini berada satu rumah dengannya itu dengan tatapan berfikir.

Entah apa yang Ian fikirkan, tapi itu semua mampu menguras emosinya, karena saat ini cowok itu beberapa kali menghembuskan nafasnya dengan berat.

Menandakan bahawa ia enggan untuk bercerita tetapi ada hal lain yang terus mendesaknya untuk menceritakan semuanya. Semua rahasia yang Selama ini mati-matian disembunyikan dari ingatan adik kandungnya sendiri.

"Sebaiknya lo juga ikut dengerin cerita Dev." Itu suara Leo yang saat ini sudah berada di samping Devan.

"Ada satu kejadian yang sama-sama ngebuat lo salah paham." Lanjut Leo.

Cowok itu sudah mendahului Devan untuk duduk di karpet, tempat dimana tadi Ian duduk sambil memainkan stick PS nya.

Tak jauh berbeda, cowok itu dengan santainya menekan tanda play lalu melanjutkan permainan yang sedang dimainkan Ian.

Pletak!

Satu jitakkan mulus diterima Leo. "Kenapa lo malah main PS!" Seru Devan yang kini duduk bersila di sebelah Leo.

"Nanggung bang." Sahut Leo tanpa berpaling dari layar.

"Le!" Tegur Ian.

"Hm."

"Cepet cerita, ditungguin juga." Ian menoyor kepala Leo. Yang ditoyor mendecak sebal.

"Kenapa abang-abang ini suka banget ama kepala gue. Ntar kalo gue berubah jadi goblok, mau tanggung jawab kalian?" Leo melanturkan ucapannya dengan sengaja. Mencoba mencairkan suasana yang sedari tadi benar-benar menegangkan.

Topeng ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang