=== Topeng ?===
"keluar yok?" Ajak Leo setelah beberapa saat terdiam.
"Ada Rafa ya? Makanya lo ngajakin gue turun terus?" Tanya Diandra. Skak! Leo menyeringai sambil mengangguk polos.
"Kasian tu anak. Temuin gih, ntar nyesel nggak ketemu dia."
Diandra menghelai nafasnya. "Gue lagi males ketemu dia. Besok aja disekolah."
"Eh!" Leo merajuk seketika. Ditatapnya Diandra yang kini masih berdiri disampingnya.
"Emang Ian belum bilang ama lo?" Tanya Leo dengan mimik wajah yang terlihat serius.
"Ngomong apaan?" Tanya Diandra bingung. Pasalnya cewek itu belum berbincang dengan Ian setelah ia sadar.
"Mulai besok kan lo sekolah di tempatnya Ian. Hari ini tu anak lagi ngurus surat kepindahan lo." Jawab Leo datar.
"WHAT!!!" Toa Diandra tepat di daur telinga Leo membuat cowok itu dengan cepat mengusap telinganya.
"Biasa aja kalik Dii teriaknya, Lo pikir kuping gue itu sound apa." Gerutu Leo.
"Serius Le, Lo nggak bercanda kan?" Tanya Diandra. Leo hanya mengangguk.
"Aw..." Rintih Diandra seraya memegangi perutnya. Entah apa yang terjadi tapi saat ini Kakinya mulai goyah seiring dengan rasa sakit yang menjalari perutnya. Seakan mengikatnya dengan kencang.
"Dii?" Leo menyangga tubuh yang hampir saja terjatuh itu.
"Sakit..." Rintihan itu terus keluar dari bibirnya.
"Pelan-pelan." Leo merangkul Diandra dengan tangan kanannya. Sedangkan tangan kirinya memegangi tangan kiri Diandra. Cowok itu menuntun Diandra kearah kasur.
"Efek obat biusnya udah hilang. Mulai kerasa sakit?" Tanya Leo setelah cowok itu membaringkan Diandra diatas kasurnya. Diandra menggigit bibir bawahnya, samar-samar dianggukan kepalanya.
"Bandel banget si Dii. Ngapain main ngabur gitu aja? Gini kan rasanya."
"Sakit..." Hanya kata itu yang keluar dari mulut Diandra. Keringat dingin sudah membanjiri wajahnya yang kini semakin memucat. Tangan kanannya meremas kuat jaket Leo, sedangkan tangan kirinya masih menekan perutnya. Berharap rasa sakit itu bisa terurai.
"Kerumah sakit ya." Ajak Leo dengan nada khawatir.
Diandra menggeleng. "Gue nggak suka rumah sakit."
"Tapi Dii..."
"Please Le."
"Ehem..." suara orang menghentikan percakapan Leo dan Diandra. Tanpa aba-aba keduanya menoleh kearah sumber suara.
"Maaf gue masuk gitu aja." Ucap Rafa. Cowok itu melangkah mendekat.
"Gue keluar ya." Pamit Leo. Diandra menggeleng cepat. Tanganya masih memegangi jaket Leo yang sedari tadi diremasnya untuk sekedar menahan sakit.
"Okey. Gue nggak keluar." Putus Leo ragu, ditatapnya Rafa. Cowok itu hanya mengangguk mengiyakan agar Leo tetap berada di dalam.
Dengan lembut dilepasnya tangan Diandra yang mencengkram jaketnya. Cowok itu berdiri dari samping Diandra. Mundur beberapa langkah agar Rafa bisa duduk diposisinya tadi.
"Hai?" Sapa Rafa.
"..."
Dilihatnya wajah Diandra yang masih memucat. Keringat dingin bahkan masih terus keluar. Rafa mengulurkan tanganya untuk menyentuh kening cwek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Topeng ?
Novela Juveniltopeng, semua orang disekitarku mengenakannya, sahabat sahabatku, kakak kandungku, musuh musuhku, bahkan aku juga mengenakannya. Bilang aku pengecut, aku tak akan marah, karena memang aku tak mau semua orang ,mengenal diriku sebagai aku, lucu meman...