Halo semuanya, masih ada yang nunggu nggak nih, ada kan ya ;)
Nih aku rusuhin Notif kalian, karna banyak yang bilang gantung di chapter sebelumnya. HAHAHAA
Jangan jadi silent readers :*
=== Topeng ?===
FLASBACK
"Lo liat kan Dii? Devan nyium Alya tepat di kening, apa itu tandanya kalo mereka nggak bermain api dibelakang lo?" Tanya seorang cewek bernama Lia yang kini berdiri disamping Diandra.
"Tapi gue nggak percaya, Devan nggak mungkin hianatin gue." bantah Diandra.
"Awalnya gue juga berfikir seperti itu, Tapi Rafa terus mementingkan cewek itu, gue sebagai ceweknya nggak terima dong." Bela Lia yang kini menatap dalam mata Diandra.
"Terus lo mau gue gimana?" Tanya Diandra.
"Lo setuju ama rencana gue?" Tanya Lia dengan mata berbinar.
"Nggak lebih dari ngebuat Alya cemburu kan?" Tanya Diandra.
"Nggak lebih dari itu" cewek itu sepakat.
"Okey, gue tahan Leo dirumah" Diandra mengangguk
"Deal?"
"Deal."
=== Topeng ? ===
Sore hari menjelang senja, Inta duduk di sebuah taman kompleks bersama Lia yang kini sedang adu argument.
"Gue nggak mau nabrak Alya, lo gila!" Bantah Inta.
"Lo harus!" Ujar Lia.
"Gue nggak punya urusan ama kalian semua, gue nggak mau ikut campur!"
"Lo harus lakuin itu, atau perusahaan bokap lo bakal hancur, lo tau kan siapa bokap gue?" Cewek itu terus mendesak Inta, mengancamnya sehingga Inta tidak memiliki pilihan lain.
"Tapi gue..."
"Hanya ngebuat dia cedera sedikit, setelah itu serahin ke gue."
"Okey."
"Bagus." Lia tersenyum kearah Inta.
"Tapi... kenapa lo nyuruh gue nabrak Alya?"
"Gue punya alesan kok." Ujar Lia enteng. Ditelusurinya seluruh penjuru taman kompleks yang kebetulan masih ramai itu.
"Alesan lo bukan karena lo cemburu kan?" Tanya Inta mencoba menebak apa yang memotivasi Lia untuk melakukan hal konyol itu.
"Mungkin gue terlalu sayang." Lia sepakat dengan pertanyaan yang baru saja dilontarkan Inta.
"Itu masalah sepele Li, lo juga bisa kan bilang sama Rafa baik-baik, nggak gini caranya." Inta mencoba untuk membatalkan rencana yang bisa saja mengancam seseorang bahkan nyawanya.
Lia menutup kedua kupingnya "Gue nggak mau dibantah, gue nggak suka ada orang yang deket ama Rafa selain gue."
Inta menggeleng "Lo udah dibutakan ama Cinta."
Lia baru saja akan menjawab saat sebuah tangan melingkari lehernya dari belakang, membuat cewek itu reflek menoleh kebelakang.
"Hai." Sapa orang itu yang mampu membuat Lia tersenyum senang.
"Gue nggak disapa ceritanya?" Inta yang memang telah mengetahui orang yang merangkul Lia pura-pura cemberut saat orang itu tidak menyapanya.
"Oh ada Inta, hai nta." Sapa orang itu sembari nyengir kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Topeng ?
Teen Fictiontopeng, semua orang disekitarku mengenakannya, sahabat sahabatku, kakak kandungku, musuh musuhku, bahkan aku juga mengenakannya. Bilang aku pengecut, aku tak akan marah, karena memang aku tak mau semua orang ,mengenal diriku sebagai aku, lucu meman...