PART - 13

2.2K 287 15
                                    

Hey! Vote and Comment!
Let's get into the story!
Happy reading!

-

-

-

♛┈⛧┈┈•༶

Jisoo sibuk membaca novel sambil menutup telinganya dengan earphone dikamar sampai-sampai suara ketukan pintu tak terdengar olehnya.

"Jisoo..kamu ngapain sih?" Tanya sang mama.

Melihat kehadiran sang mama, Jisoo langsung melepas earphonenya.

"Kenapa ma?" Tanya Jisoo.

Sang mama tersenyum sambil geleng kepala.

"Tolong anterin ini ya ke tetangga baru kita" ucap sang mama sambil meletakan sebuah bingkisan di meja belajar Jisoo.

"Hah? tetangga baru?"

"Iya anaknya satu sekolah loh sama kamu. Mereka pemilik sekolahmu... mama mau ada urusan penting sekarang jadi kamu aja yang antar...titip salam ya buat mereka" Sang mama keluar dari kamar dan menutup pintu tidak lama terdengar suara mesin mobil menyala kemudian melaju, Jisoo yakin itu mamanya.

"huft ke rumah Jin gitu?" Tanyanya pada diri sendiri.

Gadis itu menutup novelnya dan mengambil. bingkisan yang diletakan diatas meja kemudian bergegas ke rumah tetangga barunya a.k.a Jin.

Jisoo menekan bel dua kali dan pintu dibuka oleh seorang perempuan paruh baya dengan seragam pelayan? entahlah,Jisoo tidak yakin.

"Ada yang bisa dibantu nona?" tanya wanita itu sopan.

"Maaf, apa pemilik rumahnya ada?"

"Owh ya Nyonya besar sedang mandi, diruang tengah ada tuan besar dan tuan muda. Silahkan masuk.." Ujar wanita itu tersenyum seraya memberi jalan.

Jisoo tersenyum tipis dan berterimakasih.

Saat memasuki ruang tengah mata gadis itu menangkap sosok Jin yang tertunduk didepan ayahnya.

"Hanya soal seperti ini saja kamu tidak bisa?! apa yang mau papa harapkan dari anak seperti kamu?!" Teriak sang papa.

"Tuan besar maaf...ada tamu.."

Ayah Jin menoleh kearah Jisoo dan pelayan, sementara Jin langsung menaiki anak tangga tanpa menoleh sedikitpun.

"Owh maaf saya tidak tau ada apa nona?" tanya Ayah Jin.

"Maaf mengganggu..saya hanya ingin mengantar titipan dari mama saya. Kebetulan kami tinggal disebelah rumah anda" Jelas Jisoo.

"Wah kalian baik sekali, terimakasih ya duduklah sebentar. Saya akan panggil istri saya"

Ayah Jin menerima pemberian Jisoo dan pergi melalui anak tangga yang sama seperti Jin.

Gadis itu duduk disofa ruang tengah sambil menatap sekeliling.

"Mau minum apa nona?"

"Ah, tidak usah saya cuma sebentar" Tolak Jisoo sambil tersenyum, matanya mendapati buku-buku dimeja dengan salah satu buku yang terbuka.

"Kayanya gue tau caranya.."gumam Jisoo yang kemudian mengambil pena serta mengisi jawaban pada buku tersebut.

Suara derap langkah membuat Jisoo menghentikan aktivitasnya dan langsung berdiri.

"Maaf ya..istri saya masih lama, biasa perempuan suka dandan"

"Owh iya gapapa,saya pamit kalau begitu. Mama saya titip salam untuk anda dan keluarga"

"Ohh. tentu..saya akan sampaikan sekali lagi terimakasih"

Jisoo melangkah keluar dari rumah Jin,dan pada saat yang bersamaan Jin kembali ke ruang tengah untuk mengambil buku-bukunya.

Dikamar lelaki itu kembali membuka buku-bukunya,iya mengernyit heran mendapati jawaban yang terisi penuh disana. Padahal seingatnya ia belum menulis apapun.

Jin pergi mencari kepala pelayan. "Bibi Ling..tadi siapa yang datang?"

"Anak tetangga kita tuan muda,rumahnya persis disamping rumah ini"

Jin mengingat-ingat, "Jisoo?" tebaknya pada diri sendiri.

Lisa memasuki ruang kelas yang masih gelap,tidak ada satupun orang disana. Ya iyalah...siapa yang mau datang pukul 04.30 kesekolah.

"hadehhh kesambet apaan gue dateng jam segini?" pikir Lisa sambil meletakan tasnya.

Lisa menenggelamkan kepalanya diantara kedua tangannya kemudian tertidur lagi.

♛┈⛧┈┈•༶

[05.30]

Jisoo memasuki kelas,ia datang pagi karena hari ini dia piket.

Gadis itu heran menatap Lisa yang sedang tertidur.

"Lis..gue yang piket kok yang dateng pagi elo?" Jisoo menepuk bahu Lisa

"hmmm?" gadis itu terbangun kemudian menguap.

"Yehh bocah dateng pagi cuma mau tidur"

Jisoo terkekeh menatap wajah temannya yang masih setengah sadar.

"Jisoo, bisa ngomong bentar?" tanya Jin diambang pintu kelas.

Kalau dilihat dari penampilannya yang masih menggendong tas sepertinya Jin baru datang.

"Ook..."Jisoo menghampiri Jin sementara Lisa masih mengumpulkan nyawa.

"Kemaren lo kerumah gue?"

"Iya..kenapa?"

"Berarti elo juga yang ngerjain soal gue?"

"Ah itu sorry gue lancang"

"ly gue yang ngerjain"

"Makasih ya" Ucap Jin sambil tersenyum

"Hah?"

"Makasih bolot gue gak bisa ngerjain itu soal, bokap gue marah banget kemaren karena gue gak bisa"

"Owh iya sama-sama udahkan lo ngomong itu doang?"

Jin mengangguk.

"Yaudah gue masuk ke kelas lagi mau piket" Jisoo berbalik namun sedetik kemudian Jin meraih lengannya.

"Ehhh bentar-bentar..satu lagi.."

"Apа?"

"Lo keperpus hari apa aja?"

"Ke perpus? kalo itu sih gue iseng aja, emang kenapa?"

"Gue itu gue mau mau.itu" Jin mendadak gerogi.

"Apa sihh lama deh..mau piket nih.."

"Gue mau belajar bareng lo..."

Hening, keduanya terdiam.

"Bo-bolehkan?" Jin memastikan dengan tergagap.

"Pleaselah gue bayar berapapun...asal lo bisa bantuin gue."

Jisoo masih diam "Elo ngeprank ya?"

"Palalo ngeprank! serius Nyet!!"

"Yaudah elah gak usah nyolot gak gue tolong nih" ancam Jisoo.

"Ehh iya iya iya maap-maap please ya?"

"Hmm..kapan?"

"Mapan aja lo bisa kalo perlu 7/30"

"Muke gile gak ada libur,yaudah kalo lo butuh gue kasih tau aja..."

Jin menadahkan satu tangan.

"Apaan?" Jisoo heran

"No hp lo.."

"Buat?"

'Hadeh cakep-cakep lola' batin Jin

"Ya buat hubungin lo kalo gue butuh"

Gadis itu berloh' ria kemudian memberikan nomernya, setelah itu Jin pergi dan Jisoo kembali ke kelas untuk piket.

♛┈⛧┈┈•༶

Bersambung, Jisoo anak rajin guys!

ConflictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang