Happy reading gess!
Jangan lupa vote dan komen kalian yah________
Chanyeol telah berangkat menuju Shanghai untuk dua hari ke depan, membuat raut wajah para karyawan khususnya departemen yang sama dengan Shin Eunji terlihat begitu semangat dan berbeda dari hari biasanya.
Eunji hanya tersenyum getir saat Dee menawarkan untuk melakukan makan malam bersama dengan para karyawan lain, mereka begitu antusias untuk merayakan dua hari tanpa direktur Chanyeol. Bak seperti memenangkan undian yang besar, seru mereka.
Gadis itu sangat senang bahkan ingin mengatakan pada dunia rasa bahagia yang begitu ia pendam atas kepergian sang direktur yang telah menyiksa dirinya selama beberapa bulan ini. Dan rasa senang itu hanya berlaku sampai kemarin siang, berakhir saat Chanyeol meninggalkan rasa penasaran dalam dirinya. Pertengkaran dengan sang kakak yang membuat lelaki itu memberi tatapan yang berbeda.
"Kau kenapa? Apa ada masalah?" tanya Dee saat makan siang karyawan.
Begitu tahu jika sang sahabat tengah memikirkan sesuatu dalam dirinya.
Eunji hanya menggeleng.
"Ayolah! Ini dua hari tanpa direktur. Bukankah kau sudah lama menantikannya?" seru Dee langsung diakhiri dengan gelak tawa.
"Dee!" Panggil Euni begitu pelan.
Dee yang tengah menyeruput kopinya dengan sigap meletakkannya kembali dan seketika memasang wajah serius. Saat Eunji memanggil dengan nada berbeda seperti itu, ia langsung tahu bahwa gadis itu memang tengah ingin mengatakan hal yang serius.
"Kenapa?" tanya Dee seraya mengangguk, ia siap mendengar cerita teman karibnya itu.
"Apa kau pernah melihat tatapan lain dari direktur selain tingkah laku konyol dan menyebalkannya?" tanya Eunji dengan tatapan kosong.
"Ha?" Dee sedikit tidak mengerti apa yang Eunji katakan.
"Kau tahu, Dee? Selama aku mengenal direktur tidak pernah sekalipun ia menatapku dengan wajah seperti itu. Dingin dan tidak dapat diartikan," Eunji menghela napas sejenak lalu menatap Dee kembali seraya menirukan wajah Chanyeol persis seperti kemarin.
"Seperti ini." lanjut Eunji.
Dee menatap heran, "Bukankah direktur memang seperti itu? Bersikap konyol, dingin bahkan menyebalkan jika jerih payah kita tidak sesuai dengan rencana direktur."
Eunji menggeleng pelan, seraya memikirkan sendiri apa yang tengah ia pikirkan saat ini? Kenapa ia begitu risau akan perubahan sikap direkturnya.
"Kau tidak apa - apa?" tanya Dee yang melihat Eunji melamun kembali.
Gadis itu mengangguk, lalu tersenyum.
Kenapa ia harus berpikir keras tentang masalah yang terjadi kemarin? Bukankah mood semua orang bisa berubah - ubah jika ada masalah pada seseorang? Terlebih ia mencoba tidak perduli tentang apa terjadi pada Nara dan Chanyeol kemarin.
Jam menunjukkan pukul 19.00, membuat Eunji langsung bergegas untuk bersiap pulang. Harusnya ia pulang dua jam yang lalu dan ikut makan malam bersama rekan kerja yang lain, akan tetapi mendadak ia harus lembur untuk mengerjakan hal yang Chanyeol kirimkan lewat E-mail. Dengan pesan singkat dan jelas, membuat Eunji berpikir walaupun pria itu jauh darinya ada saja hal yang membuat kesal.
"Kau belum pulang?" tanya Suho menginterupsinya.
"Baru saja akan pulang." jawab Eunji.
"Apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Eunji kembali saat melihat Suho hendak masuk ke ruangan direktur dengan membawa beberapa kertas lembar kerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Trouble Makers Boss
FanfictionNasib Jung Eunji sebagai salah satu karyawan swasta di Perusahaan besar Cheon Dan Group yang harus di hadapkan oleh keputusan untuk menjadi sekretaris Pengganti Direktur Park Chanyeol. 'Dia aneh menyebalkan, kegilaan demi kegilaan yang dia lakukan...