|12|Ego

224 48 8
                                    

________

Eunji bersenandung kecil saat menyiapkan berkas - berkas yang harus ia persiapkan untuk keberangkatan Bosnya pergi ke luar negeri. Bak beban berat di punggung seperti tertiup oleh angin lalu menghilang untuk beberapa hari ke depan.

Park Chanyeol menyadari kelakuan Eunji, namun hanya memperhatikan gadis itu di balik buku yang tengah ia baca.

"Jadwal besok?" Kata Chanyeol antara bertanya atau memerintah pada Eunji yang tengah sibuk sekarang.

Dengan terpaksa gadis itu seketika menyudahi kegiatannya, lalu mengambil buku agenda untuk melihat jadwal bosnya. Dalam hati kecil, Eunji menyumpah atas kelupaan pria itu. Bagaimana tidak? Bukankah dari beberapa hari lalu Bosnya selalu bercicit ria prihal kepergiannya hingga sampai ke mimpi Eunji.

"Ke Shanghai pukul 11, tiket dan persiapan untuk penerbangan sudah saya siapkan semuanya." Seru Eunji seraya menutup bukunya dengan kasar lalu tersenyum menatap Chanyeol. Dengan paksa.

"Hmm... Berapa hari?"

"Dua." Eunji dengan senyuman manis mengatakan hal itu. Bagaimana tidak? seandainya saja meeting itu memakan waktu setahun mungkin saja ia akan terbebas dari segala derita lara yang menimpa hidupnya sekarang.

"Kenapa kau tersenyum? Apa kau tidak sedih akan berpisah denganku?" Tanya Chanyeol heran.

Eunji melihat direkturnya dengan tatapan jijik.

"Sama sekali... Tidak!" Pelan gadis itu mengatakannya, terlihat Chanyeol menampakan sedikit kekecewaan.

"Ah, seandainya saja kau lebih pintar memakai bahasa Mandarin. Mungkin kau bisa ikut." ujar Chanyeol tampak begitu kesal.

Gadis itu sedikit tersinggung saat Chanyeol mengatakan bahwa ia tidak pintar. Tapi terkadang bodoh ada manfaatnya, prihal dia bodoh dalam menguasai bahasa asing memang benar. Ia sangat bodoh sampai ia sangat bahagia.

"Kenapa kau tersenyum begitu? Kau ingin selingkuh dariku 'kan? Berhentilah berhubungan dengan pria itu. Kau tahu Suho itu bukanlah pria baik - baik" Eunji menatap Chanyeol dengan geram, apa dia tidak sadar jika Suho adalah pria sepuluh milyar persen paling baik dibandingkan dia. Kata Eunji hanya dalam hati.

"Boss! Kita sama sekali tidak ada hubungan apapun, berhubungan dengan Suho atau lelaki manapun itu adalah... Hak saya! Dan juga jangan menjelekkan orang lain." Eunji mencoba untuk menahan emosi yang sendari tadi ingin berteriak.

"Kita sudah berjanji untuk menikah, Eunji-ssi! Dan kau lebih membela Lelaki lain dari pada aku?" Lelaki itu sedikit tidak terima dengan perkataan Eunji.

Eunji menarik napas dalam, lalu menghembuskan napasnya pelan.

"Kapan? Kapan saya setuju akan gagasan gila itu?" Sanggah Eunji.

Wajah Chanyeol menoleh ke arah belakang Eunji ketika suara derit pintu terdengar.

"Nara!" kata Chanyeol tidak percaya dengan ucapannya.

Eunji menoleh kebelakang, seorang wanita cantik nan anggun tersenyum pada keduanya. Sedikit membuat Eunji merasa tidak pantas dihadapan wanita itu.

Ah, pantas saja Dohyung lebih memilih wanita itu. Lirih hati Eunji bersedih untuk sesaat.

"Annyeong, Chanyeol-ah. Annyeong! Eunji-ssi?" sapa Nara ramah namun pada gadis itu ia sedikit canggung harus bagaimana.

"Direktur, saya ijin keluar!" Ucap Eunji kemudian berlalu meninggalkan kakak adik itu, ia sangat sadar diri tidak pantas ia berada disini. Dan sebuah alasan bagus untuk meninggalkan ruangan ini.

My Trouble Makers BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang