|11|Kejujuran yang harus dikatakan

228 45 15
                                    

Happy reading, gess!!!

*****

"Mau kemana?" Seru Chanyeol saat melihat Eunji terburu - buru pergi dari Apartemennya dan mendorong pria itu hingga ke lift.

Lift tertutup.

Eunji menghela napas, kemudian menatap Chanyeol dengan rasa tidak suka.

Ia hanya tersenyum menanggapi Eunji lalu menatap balik.

"Apa?"

"Kau harus pergi dari sini! Aku akan mengantarmu kebawah." Seru Eunji kemudian.

"Lalu, kau mau pergi kemana? Bukankah kau mengatakan pada ibumu akan pergi denganku?"

Eunji menghela napas kesal. Mengatakan bahwa ia akan pergi bersama Park Chanyeol hanya sebuah alasan untuk menghindari ribuan pertanyaan dari Ibunya yang akan menyudutkan dirinya.

Dan sekarang ia lebih memilih pergi baik dari Chanyeol ataupun ibunya.

"Kau boleh pergi kemanapun, dan begitupun diriku." Kata Eunji begitu Lift terbuka langsung meninggalkan Chanyeol.

"Kau mau kemana?"

Namun Chanyeol tidak ingin menuruti perintah perempuan itu.

"Aku akan ikut, okeh?" Chanyeol mencoba mensejajarkan langkah mereka.

Eunji berhenti. Begitupun pria yang mengikutinya.

"Berhentilah mengikuti saya, Direktur!"

"Kenapa?"

"Saya sangat tidak menyukai dirimu."

"Kenapa?"

"Apa butuh alasan untuk membenci seseorang?"tanya Eunji geram.

Chanyeol mengangguk dengan polos.

"Rambut, muka, mata, hidung, badan, tangan, kaki, sikap dan semua yang berhubungan dengan dirimu. Saya sangat membencinya!" Eunji menunjuk ke setiap hal yang ia sebutkan pada Chanyeol.

"Bagaimana mungkin ada orang yang tidak menyukai diriku yang begitu sempurna ini?" kata Chanyeol kemudian bergaya seperti tengah berphoto untuk Model.

"Lalu ini...!" Gadis itu menunjuk Chanyeol dari kepala hingga kaki, "aku membenci kenarsisan dirimu!" seru Eunji kembali.

_______

"Kau mau menikah denganku, tidak?" Tanya Chanyeol.

Eunji menatap konyol pada Boss-nya itu, apa itu permintaan? Pilihan? Atau Kesepakatan?

Dia merasa gila sekarang.

Membiarkan Chanyeol mengikuti dirinya hingga ke tempat biasa Eunji datangi ternyata bukanlah hal yang tepat. Seandainya dirinya bisa dengan keras mengusir lelaki itu mungkin dia akan merasa bahagia disini.

"Jung Eunji!" Panggil Chanyeol yang tidak mendapatkan jawaban dari wanita itu.

"Apa itu sangat penting untuk dijawab?"

"Hmm." Kata Chanyeol begitu percaya diri.

"Dan 'tidak' mungkin itulah jawaban dariku."jawab Eunji santai.

Mungkin bagi perempuan lain, sebuah anugerah saat usia sudah dewasa ada seorang pria yang melamar. Tapi sebaliknya, Eunji akan lebih memilih sendirian seumur hidupnya dari pada hidup bersama adik ipar mantannya.

"Aku serius." Kata Chanyeol kemudian.

Tidak ada keraguan yang tergambar di mata pria itu. Berbeda saat ia mengatakan candaan, omelan bahkan hal lainnya saat kemarin - kemarin.

My Trouble Makers BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang