Part 3

1.1K 190 16
                                    


Ternyata coba ff dengan alur cerita dan tema yang berbeda sulit banget diterima. Sama - sama ChiMi tapi responnya kurang bagus votenya. Bingung kadang nulis kapal - kapalan.

Happy Reading

Bel istirahat berbunyi. Anak - anak yang tadinya berkeinginan kenalan sama Chika terpaksa diurungkan karena disebelahnya ada Mira. Mereka tahu reputasi Mira yang gampang tersinggungan. Lebih baik mengalah daripada ribut sama opung opung.

"Kantin yuk?" ajak Mira.

"Aku dibawain bekal Mama. Makan di sini aja." Chika mengeluarkan lunch box warna biru dari dalam tasnya. Ada menu sushi dan dimsum tersedia. "Mira mau?" Chika menawarkan, ia menyumpit satu dan menyuapi Mira. Tapi ditolak.

"Buat Chika aja. Biar cepet gede." Mira terpaku melihat Chika makan dengan lahap sambil tertawa receh. Mira makin tenggelam.

"Aku bagi biar Mira cepet gede juga. Aaaaa..."

Mira membuka mulut dan menerima suapan dimsum ayam. "Enak. Banget." puji Mira mengunyah pelan - pelan penuh penghayatan. Menjilati sisa dimsum di tepi bibirnya.

Ara sejak tadi memperhatikan Chika dan Mira dari kejauhan. Dadanya terasa sesak dan dongkol menyaksikan Mira begitu akrab sama anak baru itu. Bukan karena sikap Chika yang supel, hanya ia serasa dicuekin sama Mira. Belum pernah Ara sekesal ini.

"Aku jarang jajan di sekolah."

"Ngga dikasih uang jajan dong?" Mira menyangga dagunya dengan telapak tangan. Melihat Chika makan sudah membuatnya kenyang.

"Dikasih, tapi misal dijajanin pasti ditanyain Mama buat beli apa."

"Yah, kasian amat. Ngga bisa jajan sembarangan." Mira menggeleng saat mau disuapi lagi oleh Chika.

"Jajan sembarangan itu kayak gimana weh?"

"Abangnya jualan di tengah jalan, ngelayanin sambil kayang."

Chika tertawa lagi dan lagi.

"Aku mau ke kantin, mau titip apa?" tanya Mira. Perutnya terasa lapar.

"Beliin aku es krim coklat yah?" Chika antusias penuh harap. Matanya berbinar. Gummy smilenya meluluhkan hati Mira.

"Beliin, bukan titip. Oke gapapa. Demi Chika," gumam Mira dalam hati, "...bentar ya, Chik?"

Mira meninggalkan kelas, Ara bangkit dari tempat duduk mengekor Mira dari belakang.

"Mir!" panggil Ara setelah di kantin, menyentuh pundak Mira.

Mira menengok, ia sedang memesan sempol. Ia mengangkat alis merespon panggilan Ara.

"Gue salah apa?" tembak Ara langsung.

"Salah? Emang lo bikin salah apa?" Mira mengerutkan dahi.

"Gue serius, Mir."

"Gue malah ngga ngerti apa yang lo omongin!"

"Dari kelas tujuh kita selalu duduk bareng. Hari ini lo singkirin gue gara - gara itu anak baru."

"Ooo cuma gara - gara itu?" Nada bicara Mira terdengar meremehkan. Sorot Mata Mira juga terkesan mengejek. Ara menahan sabar untuk itu.

"Cuma? Persahabatan kita elo bilang cuma?" Ara berdecih. Nafasnya menderu. Ada kata yang ingin ia ucapkan namun ditahan, dipikirkan kembali kata yang pas. Ara menunjuk - nunjuk.

"Ra, bukan maksud nyuekin atau nyingkirin! Gue bersikap ramah aja. Kita masih bisa main bareng pulang sekolah." Mira menerima pesanan sempol, ia berpindah ke penjual es krim di sebelahnya.

MirasanChika [ChiMi] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang