Part 13

798 123 12
                                        


Happy Reading

"Eh eh eh, itu ngapain Chika nempel nempel sama Opung kek materai ketemu surat segel?" hardik Ara terkekeh, mendapati Chika memeluk erat pinggang Mira di motor. Kepalanya bersandar manja di punggung.

Mereka baru saja menjemput Chika di rumahnya.

"Kalo ga gini, gue ngejengkang weeh. Kaga enak bet naek motor jamet!" omel Chika.

"Kaga enak juga nemplok sama yang punya!" sindir Mira.

"Cieeeeee Kak Mira. Peje peje!" goda Christy. Disusul tawa Yori dan Freya di atas sepedanya.

"Makanya naek matic aja sama gue, Chik!"

"Kapan - kapan ya, Ra? Kalo Mira diskors lagi," ujar Chika tertawa.

"Heh, sekate - kate nih Chikuy! Tar omongan kamu jadi doa terkabul gimana?" Mira panik, menoleh ke Chika yang masih santai bersandar di punggung.

"Ya aku boncengan sama Ara!" jawab Chika enteng. Nyengir gummy smile.

Ara menjempolkan tangan. "Chika smart!"

"Kak Mira, Kak Ara. Ayo berangkat ah! Nanti kita terlambat!" pekik Yori mengernyitkan dahi.

"Duluan aja bertiga, Cil. Kita ngawal di belakang." ujar Mira, menyalakan mesin motor.

Christy menggenjot sepedanya duluan, di belakang Freya yang memboncengi Yori dengan sepeda lipatnya. Baru Ara melajukan motornya mengikuti bocil dari belakang.

"Mira..."

"Apa, Chik?" Mira menoleh, tersenyum lembut.

"Jangan cepet - cepet. Biar bisa meluk Mira lama," ucap Chika genit, tersipu malu.

Mira menertawai kemanjaan Chika, "Telatin aja ya dua jam?"

"Bilangin Mama Aya nih ngajarin ngga bener!" ancam Chika, tapi bo'ong, "...ya udah terserah. Asal sama Mira. Wangi!"

"Untung cantik dah!" ceplos Mira, masukin persneling motornya dan melaju. "Eh, Chika, nanti kamu pulang bareng Ara ya?" pinta Mira, "...aku disuruh Mama ke rumah Tante. Beda arah, takut ngga keburu kalo nganter kamu pulang dulu," lanjut Mira.

Chika tersenyum, mengelus pipi Mira yang tersembul di sela helm, "Iya. Hati - hati nanti. Ga usah ngebut."

Semalam Mira dan Chika cuma ciuman. Ciuman pertama di antara mereka. Mira ternyata cupu. Mira lebih mengerti cheat pabji daripada cara berciuman. Meski demikian mereka tidak jadian. Hanya saling menyatakan sayang dan akan terus saling peduli satu sama lain. Pacaran akan membuat mereka dalam posisi yang terikat dan terkesan tidak memiliki kebebasan. Ada hati Ara yang harus Chika jaga juga, ada persahabatan Mira dan Ara yang tak boleh pupus.

"Mira, kata Tanteku, kita kayak ayam ayaman," celoteh Chika.

"Kok gitu?" Mira bertanya balik. Kecepatan motornya konsisten 20 km/jam. Mengikuti kecepatan sepeda para bocil di depan.

"Sayang sayangan doang ngga pacaran, Mir."

"Daripada anjing - anjingan alias kemusuhan? Ehehehe..."

Terdengar tabokan keras di bahu kanan Mira dari telapak tangan Chika. Sesaat dari spion, Mira bisa melihat wajah Chika yang menggelayut di pundak Mira.

Usai mengantar tiga bocil ke sekolahnya, Mira dan Ara langsung menuju SMP patlapan. Mereka sampai lima menit sebelum bel masuk berbunyi. Lagipula, mana tega Mira melihat Chika dihukum jemur di lapangan kek ikan asin.

"CHIKA!!" panggil seseorang dari kejauhan.

Chika turun dari motor dan melepas helm. Ia menengok sumber teriakan. Dan...terperangah.

MirasanChika [ChiMi] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang