Part 4

1K 170 11
                                    


Happy Reading

"Mau beli buku yang mana, Chik?"

"Ini!" Chika sudah memilih tiga buah buku setebal bantal. Semuanya tema bahasa inggris. Mulai dari grammar, conversation, dictionary. Semua buku itu ia pilih berdasarkan catatan yang ia lihat dari secarik kertas.

"Kamu baca semuanya?" Mira heran dengan buku - buku yang dibeli Chika. Ia sendiri saja tak pernah tuntas membaca novel tebal. Apalagi baca buku non fiksi.

"Engga weeh..." Chika tertawa. Ia mengeluarkan uang pas dari dalam dompetnya. Lalu buku - buku yang masih bersegel plastik itu ia masukkan ke dalam tas.

"Lha, kenapa gitu dah?"

"Aku beli karena disuruh Mama. Ya beli aja lah. Chika males bacanya. Apalagi tulisannya kecil kayak upil. Hahaha. Bikin ngantuk duluan."

"Ngadi - ngadi emang Yessica. Meresahkan," ledek Mira.

"Hahahaha..."

Mira termenung sejenak. Baru sehari kenal Chika, anak itu tak pernah lepas dari tawa. Mira jadi mengetahui, Chika mudah tertawa dengan hal - hal sereceh apapun sudah jadi hiburannya. Gadis yang ceria, manja, ramah. Meskipun Chika tidak suka game, tidaklah menjadi masalah. Ia merasa nyaman bicara sama Chika. Tawa gadis itu menular.

Mereka lalu berjalan lagi menelusur lorong Blok M Mall yang banyak menjual buku - buku baru dan bekas. Chika menggamit lengan Mira. Agak canggung sebenarnya Mira sewaktu digamit Chika, grogi.

"Mira di rumah punya buku apa?"

"Buku pelajaran sama buku tabungan," jawab Mira singkat.

"Ihh, aku serius!" Chika menggoyang lengan Mira.

Mira menatap lengannya yang diguncang Chika, kemudian memperhatikan orangnya dengan alis bertaut, "Beneran, serius. Buku yang lain udah aku kasih orang semua. Males baca buku. Isinya tulisan semua."

Perkataan Mira membuat Chika terus tersenyum lebar. "Haha, kalau ada gambarnya ya namanya buku gambar, Amira!"

"Buku gambar mah kosong, Yessica!"

"Oh iya, lupa." Chika ngakak. Gummy smile-nya lagi - lagi bikin Mira makin terpikat.

"Kita punya banyak kesamaan ya, Chik?" ucap Mira lembut.

"Sama - sama males baca buku. Haha!"

"Jangan - jangan kita..." Mira berharap Chika menjawab sesuai harapannya. Ternyata Chika ga paham istilah itu.

"...sama - sama pemalas weeh."

Mira sampai heran, apa tidak lelah seorang Yessica Tamara tertawa terus. Namun demikian tentu saja Mira lebih senang dan bahagia melihat Chika tertawa ketimbang ngambek atau marah.

"Eh, tau ngga, Mir?"

"Engga," jawab Mira dengan bodohnya.

"Mira ihh! Haha...dulu aku pernah nyesel banget beli persiapan UN pake uang aku. Paling nyesel. Malah."

"Sebabnya?" Mira sudah tau jawabannya. Berhubung ia masih ingin mendengar celoteh renyah Chika, jadi berpura - pura saja belum tahu.

"Ngga aku baca sama sekali."

"Hadeeh Yessica Yessica..." Semakin intens Mira mendetail gadis itu. Memperhatikan setiap gerakan bibir, senyum, dan tawa.

"Mira ngga beli buku?" Chika menatap Mira, mendongak. Opung di sebelahnya ini sama sekali tak mengeluh ia ajak berkeliling kios - kios buku. Meski kadang mampir di satu kios, membaca sebuah buku sekilas lalu berpindah ke toko sebelahnya.

MirasanChika [ChiMi] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang