Ethan memandang kalung yang ia temukan dengan air mata yang menetes di matanya, kalung kecil terbuat dari berlian langsung dan di buat dengan edisi khusus yang hanya dimiliki satu orang, berlian yang di bentuk langsung Olehnya di buat langsung di Eropa dengan tulisan Rm, Romeo mahendra
Ethan meluruh dengan lutut sebagai tumpuan, ranjang di depannya bahkan bergeser saat terkena tangannya, mengundang tatapan penasaran dari Nanda dan Romi di belakangnya
"Hiks.. hiks.. d.dia putraku... Hiks.. putra kecil ku!!? Hiks hiks.." Isak Ethan bertanya lirih, ia menggenggam erat dan memeluk kalung itu, Nanda mendekat dan menyentuh pundak suaminya
"Ada apa mas?" Tanya Nanda lembut, Ethan berbalik mendongak ke atas dan menemukan istrinya sedang menatapnya penasaran, Ethan berdiri dan langsung memeluk Nanda dengan erat
"Hiks... An..anak itu, hiks anak itu putra kita Nanda hiks.. pangeran kecil kita!" Ujar Ethan Semangat, Ethan melepas pelukannya dan memperlihatkan kalung itu ke Nanda, membuat Nanda terdiam dengan air matanya yang ikut jatuh.
Air mata Nanda jatuh seiring dengan tangannya yang terangkat untuk mengambil kalung yang di genggam suaminya
Dengan pelan matanya menelisik kalung kecil itu, itu kalung yang dia berikan saat ia baru melahirkan putra nya
"M..mas.. pe..pemuda itu.. putraku?"
Tes
Air mata Nanda jatuh bersamaan dengan dirinya meluruh di lantai, perasaannya campur aduk, bahagia khawatir dan takut
"Hiks.. mas, putraku di dekat ku kemarin? Putraku kecil ku kemarin bersama ku?" Tanya Nanda lirih, Ethan terdiam
"Mas!! Putraku kemarin bersamaku?hiks.. mas ibu macam apa aku? Hiks putraku bersamaku dan aku tidak mengenalinya? Hiks harusnya aku menemaninya dan tidak pulang mas hiks!! Putraku kembali sendirian apa yang sudah aku lakukan mas? Mas hiks cari putraku mas hiks cari putraku!! Hiks!!" Ethan, sudah menghubungi bawahannya untuk mencari pemuda yang bernama Randa, dan sekarang Ethan memeluk tubuh Nanda dan mengelus punggung istrinya dengan erat, sedangkan Romi?
Kini dia mematung dengan menggeleng kan kepalanya, air mata nya jatuh, Romi melihat tangannya
"J..jadi Randa adik ku?" Tanya nya lirih, dan hanya dia yang mendengar suaranya, Romi melihat tangannya
"gak ada alasan,.. gua.. gua cuman suka liat Lo kesiksa"
"Randa mohon hiks.. lepasin randa hiks.. maafkan randa kalau ada salah tolong lepaskan Randa hiks"
Air mata Romi makin mengalir deras, kakinya mundur tanpa dia sadari
Tangannya bergetar
"A..a..apa yang sudah ku lakukan?" Tanyanya
Brukkkkkk
Romi terjatuh kebelakang, matanya hanya fokus menatap tangannya
Tangannya, adalah tangan yang sudah memukul adiknya, harus nya tangan ini adalah tangan yang dia gunakan untuk memberikan kasih sayang ke adiknya, tapi dia?
"Hiks..."
Nanda dan Ethan menghampiri Romi yang terjatuh, Romi hanya diam mengundang tatapan khawatir Nanda juga Ethan
"Hiks... Hiks... A..apa yang udah aku lakuin?" Tanya nya, menatap Ethan dan Nanda bergantian
"R..Romi udah nyakitin adek Romi sendiri mah..hiks.." ujar nya, menatap mata Nanda yang memasang ekspresi bertanya
"A..apa maksudmu Romi?" Tanya Ethan, Romi kemudian menatap papa nya,seketika Romi kembali menangis dengan keras, kenapa dia baru sadar? Randa sangat mirip dengan papa nya, mata hidung wajah