Sebenarnya ada rasa iri yang tercetak di relung hati Randa, saat ia melihat teman di sekolahnya di antar jemput oleh orang tua mereka, Randa juga ingin merasakannya, tapi dia tidak ingin memilikinya, kecewa akan sikap orang kaya membuatnya merasa dirinya itu hanya setitik debu di bawah kaki mereka. tidak berguna dan hanya akan menjadi beban, makanya di putuskan untuk diam dan tetap sendirian.
Randa ingin bahagia, tapi tidak tau ingin mengambil cara apa untuk bahagia. dan sekarang yang dia lakukan hanya termenung, menghela nafas, dan kembali berjalan melewati koridor sekolah dengan wajah sedihnya.
Tapi kenapa harus bersedih kalau ada banyak cara yang bisa dilakukan agar bisa bahagia? menikmati masa remaja dan mengumpulkan uang merencanakan masa depan dan banyak lagi, ada banyak cara!..
Menjadi diri sendiri saja sudah sebuah kebahagiaan, melakukan hal yang diinginkan tanpa kekangan juga bahagia,lalu untuk apa bersedih?
Kakinya melangkah menjauhi area sekolah, dirinya akan langsung menuju cafe untuk melaksanakan tugas barunya menjadi seorang pegawai cafe untuk keberlangsungan hidupnya, lelah? Tentu saja.
Bahkan Randa merasa ingin cepat mati saja!!"astaga tidak tidak apa yang gue pikirin? Baru aja gue pikir untuk menikmati hidup sekarang malah berpikir cepat mati!!" Gumamnya bergeleng dan memukul kepalanya sendiri.
"Bodoh!" Gumamnya lagi, di jalanan penyebrangan, Randa menengok kanan kiri, di depan sana cafe nya tempat bekerja_ cafe ornament namanya, dekat dengan sekolah jadi dia bisa berjalan dan tidak perlu membuang uang lagi untuk menebus angkot atau bis.
Cling🔔...
Wajahnya menampilkan senyum ke arah beberapa pelanggan yang datang, dia juga menampilkan senyum pada manager cafe, kak Ilyas. Orangnya baik dan suka tersenyum, Randa bahkan di terima tanpa melakukan interview dia hanya menyampaikan ingin melamar kerja dan diterima, katanya cafe memang membutuhkan pegawai baru sebagai pelayan
"Selamat siang kak hehe" ujar Randa tersenyum dengan gigi gigi terlihat berbaris di balik bibir.
Kak Ilyas tersenyum menanggapi Randa, merangkul randa dan mengacak rambutnya
"Baru pulang sekolah?" Tanya Ilyas, Randa tersenyum mengangguk lalu melepas rangkulan Ilyas pelan lalu mundur beberapa, dia pegawai baru jadi tidak sopan pikirnya.
"Iya kak, hehe kalau gitu Randa ganti baju dulu yah?" Tanya Randa di angguki Ilyas, Randa berjalan ke arah loker untuk berganti pakaian.
***
Tugas menjadi pelayan memang bukan hal baru bagi Randa, sejak dulu dia memang sudah biasa menjadi pelayan, saat kakek dan nenek masih ada, Randa bekerja paruh waktu disampingkan dengan menjadi seorang artis selebgram, padahal Randa tidak ada rencana untuk menjadi artis, dia menjadi artis sosmed karena reza sempat melakukan siaran langsung di insta nya dan tanpa sengaja Randa masuk ke dalam live hingga banyak yang menyerbu akun Ig nya, Randa sempat menjadi viral saat itu. Si tampan juga manis yang membuat hati hawa klepek klepek dan berbunga bunga.
Cling...
"Selamat datang dan selamat sore di cafe ornament, silahkan duduk" ujar Randa sopan pada pelanggan yang datang, Randa lalu mendekati seorang wanita paruh baya yang datang untuk mencatat pesanan
"Nyonya ingin memesan apa?" Tanya Randa sopan, wanita itu memakai masker
Wanita itu belum juga menatap Randa, dia hanya fokus menatap buku menu dan Randa setia menunggu
"Oh iya saya pesan cheesecake dan minumannya am_
Randa?" Randa mengerjap saat wanita itu malah mengenalnya, "nyonya kenal saya?" Tanya Randa, dia memang mengetahui siapa tamu yang datang karena masker yang menutup wajah nya