025

2.5K 272 17
                                    

"Randa mohon hiks.. lepasin randa hiks.. maafkan randa kalau ada salah tolong lepaskan Randa hiks"

***

Seminggu telah berlalu, Randa sudah mulai kembali berinteraksi dan mencoba menjalani hari nya kembali, walaupun terkadang ia merasa aneh dengan dirinya yang tidak mengingat apapun, bahkan saat ia berusaha mengingat masa lalunya, Kepalanya malah menjadi sakit lalu mimisan dan pingsan, Randa tidak ingin membuat keluarga nya khawatir, tapi seringkali sesuatu yang menyakitkan muncul di kepalanya, bahkan menghantui tidurnya dengan mimpi random yang menyakiti nya

Randa mengenal dirinya dengan sebutan Romeo Putra Mahendra, anak bungsu Ethan Mahendra.

Pagi ini Randa memandang air di hadapannya, kakinya menjuntai di dalam kolam renang bergerak maju dan mundur dengan tangan yang sesekali menyentuh air.

Tidak ada senyuman di wajahnya, ekspresi nya pun hanya datar seakan tidak ada kehidupan di dalamnya.

"Kenapa di luar?" Randa tersentak saat suara seseorang terdengar dari belakang, Randa meneguk susah saliva-nya saat Romi mengambil posisi di sisi nya.

"Kenapa diam saja? Kakak gak suka orang yang diam saat di tanya" Randa kembali menatap ke depan, di mana beberapa tumbuhan yang menutupi kolam renang sengaja di tanam di sana.

Suara Romi terdengar dingin, walaupun Romi memang berbicara seperti itu, entah kenapa dia merasa takut, seakan ada sesuatu yang membuatnya harus menghindari Romi.

"R..Romeo bosan di dalam kak" suara Randa sangat pelan, sampai sampai Romi tidak mendengar ucapan randa.

"Romeo.._

"M..maaf..." Romi menatap adiknya yang meminta maaf padanya, "maaf untuk?" Tanya Romi, Randa menunduk entah kenapa setetes air jatuh dari pelupuk matanya, Romi menggenggam tangan Romeo yang saling bertautan, Romi bahkan sempat merasakan Randa yang tersentak kaget saat Romi menyentuh tangannya

"Randa mohon hiks.. lepasin randa hiks.. maafkan randa kalau ada salah tolong lepaskan Randa hiks"

Sekilas Randa menutup mata saat telinga nya seakan mendengar dirinya sendiri meminta maaf pada seseorang, tapi Randa tidak bisa mengingat siapa orang yang berada di hadapannya.

"Hiks.. maaf" Romi berubah khawatir saat tubuh seseorang yang ia genggam tangan nya bergetar tubuhnya, Randa terisak, dan Romi dapat jelas melihat adik nya ini mencoba melepas tangannya yang di genggam.

"Adek..." Panggil Romi, Randa makin bergetar

"Hiks.. maaf... S..sakhit... Hiks..." Romi membawa tubuh Romeo ke dalam pelukannya, Randa memberontak, kepalanya berputar suatu ingatan yang tidak jelas, terasa seperti kaset rusak, Randa seakan merasa tubuhnya sakit seperti di tendang, dan dipukuli oleh beberapa orang, Randa mengingat lima orang remaja sepertinya, tapi Randa tidak bisa melihat jelas wajah lima orang itu, Randa mengingat itu mengingat saat dirinya di angkat di atas jembatan lalu di paksa menghisap rokok

"Hiks.. lepasin hiks.. lepass!!" Isak Randa, ia memberontak, Romi tidak tinggal diam, ia membawa Randa untuk menjauhi kolam renang, membawa Randa masuk ke dalam rumah dengan tetap memeluk Randa...

"maaf, kenapa hiks.. kenapa ganggu randa?"

Deg!!!

Romi terdiam, saat ia mendengar Romeo menyebut nama Randa, apa adiknya mulai mengingat masa lalunya? Ini kabar buruk atau bahagia?

"R...romeo__?



"KENAPA NYIKSA GUE!!! HIKS..." Romi menegang saat Randa berteriak dan berhasil lepas dari dekapannya

RANDA [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang