029

2.5K 277 37
                                    

Cklek

Suara pintu ruang rawat terdengar terbuka, Nanda Yang sedang tidur langsung terbangun setelah mengetahui siapa yang datang, di sana Romi datang bersama dengan ayah mertuanya juga kakak ipar dan ke tiga anak dari kakak iparnya, mereka langsung berjalan dan mendudukkan diri di sofa setelahnya mereka semua kembali berkutat dengan laptop dan berkas berkas yang mereka bawa dari kantor

"Daddy gak bilang mau kesini" basa basi Nanda, ia kembali ke ranjang milik Randa yang masih belum membuka mata.

"Cucu ku ada di sini dan itu tidak membuatku tenang" jawab opa, Arya lalu mengecup kening Randa, dan mengelus rambut milik Randa

"Ada apa sebenarnya? Kenapa Romeo bisa masuk rumah sakit? Dan_ kenapa kamu dan juga Ethan tidak memberi tahu Daddy lebih awal?" Kali ini, Kaka ipar dari Nanda bertanya, Nathan meninggalkan berkas nya dan berjalan mendekati Randa lalu mengelus rambut hitam milik Randa

"Entahlah kak, Nanda juga terkejut saat mendapati adek di kamar dalam ke adaan seperti itu" lirih Nanda dengan menunduk, Romi langsung mendekati ibu nya dan mendudukkan nya di sofa, di dekat ke tiga kakak sepupu nya yang masih sibuk .

"Semalam, Nanda gak bisa tenang dan memaksa mas Ethan untuk mengecek ke adaan adek, dan ternyata benar... Hiks.. adek hiks hampir aja Ningalin Nanda lagi" Isak Nanda, kali ini ucapan Nanda itu mengalihkan pandangan ke tiga keponakannya.

"Dimana papa Ethan?" Tanya Rio, anak pertama dari Nathan itu menyerngit bingung saat tidak menemukan di mana keberadaan adik dari ayah Nya sejak masuk ke ruangan ini tadi.

"Ethan sedang mencari tahu yang sebenarnya terjadi" lirih Nanda menjawab itu, Rio mengangguk saja, lalu berdiri dan mendekati di mana sepupu bungsunya tertidur dengan beberapa alat yang menempel di tubuh nya, entah kapan mata itu akan terbuka yang jelas, mata hitam jernih yang dia lihat kemarin saat pertema kali bertemu membuatnya candu.

"Apa ada yang aneh?" Tanya Hafshah, anak kedua Nathan itu bertanya dengan tangan masih menari di atas keyboard, ada beberapa data pasien yang harus dia kerjakan dan dia rampung.

Nanda mengangguk menjawab itu "semalam jendela kamar milik adek terbuka, dan.. sudah jelas jelas Mama udah tutup jendela itu, apalagi adek tidak akan bisa untuk membuka jendela yang tinggi itu" jelas Nanda. Lalu menatap putranya yang terbaring lalu berjalan kembali mendekati Randa dan mengelus lengan Randa yang tertancap infus perlahan "mama juga merasa aneh, firasat mama, semalam ada yang tidak beres" lirih Nanda, dan itu jelas dapat di dengar oleh anggota keluarga yang lain, bahkan anak bungsu Nathan dari istri pertamanya langsung berhenti ngerjain tugas sekolahnya dan menatap mama nya kebingungan.

Drrtt....

Drrtt....

Suara ponsel terdengar, dan ponsel itu berasal dari Nathan, Kaka dari Ethan itu segera mengangkat setelah melihat siapa yang menelepon nya, dan bukan lain adalah adik nya sendiri.

"Halo?"

"......."

"Baiklah"

Tut... Tut

Setelah menutup telepon, Nathan menatap ayahnya dan memintanya berbicara di luar ruangan.

***

Mungkin akan Sangat durhaka saat sang adik mengurung mama dan kakak iparnya di dalam gudang bawah tanah, debu dan juga bau amis akan darah kini penuh di penciuman ke dua wanita berbeda usia itu.

Sretttss

Oma melodi, langsung menegang saat mendengar suara Asahan, dan di depan dana sebuah pedang panjang sedang di asah oleh sang anak bungsu dengan perlahan.

"Et.. Ethan... Hei nak? Kenapa Mama di ikat?" Melodi bertanya sedikit bergetar, wanita yang menjadi istri ke dua dari Arya ayah dari Ethan itu hampir terkening kencing, saat melihat pedang yang tajam itu, ujung pedangnya terlihat mengkilat dengan pencahayaan redup karena hanya ada satu lampu di tenga tengah ruangan, tepat di atas tubuh nya dan seorang wanita lain yang belum sadar di sampingnya.

"Shttt... Diamlah ma... Jangan sampai pedang ini langsung menembus leher mu" dingin Ethan, Oma langsung terdiam dengan air mata yang mengalir di pipi nya, Wajah yang terlapisi bedak tebal itu sudah kacau, sangat kacau Bahkan.

Drrtt

Drrtt

Kali ini ponsel milik Ethan terdengar berdering, tanpa pikir panjang Ethan mengangkat telepon dari ayahnya, Oma menelan saliva nya susah payah, tanpa berucap apapun Ethan langsung mematikan handphonenya, lalu berjalan mendekati ke dua orang wanita yang sudah mengusik ketenangan nya

Srreeettsss....!!

Pedang yang terseret di atas lantai itu terdengar memekakkan telinga, Chintia wanita yang terikat bersama dengan melodi terbangun dan langsung memberontak saat menemukan dirinya di ikat dan mulutnya di lakban seperti ini, bekum lagi lakban yang di pakai adalah lakban yang sangat kuat

"Kau ingin berucap sesuatu kak?" Tanya Ethan lembut, tubuh Chintia makin bergetar

Sreek!!

"Ahhh!!! HIKS.... Ap..apa yang kamu lakukan Ethan?" Tanya Chintia, mulutnya terasa ingin terlepas dari wajah, bibirnya sampai berdarah akibat lakban yang terbuka itu ditarik paksa tanpa kelembutan

Ethan tertawa pelan, lalu bersender pada kursi yang dia bawa, dengan tangan terlipat di dada dia menatap datar ke dua wanita di depannya

"Kalian berani mengusik ke sayangan ku, jadi tidak ada alasan kalian bertahan di dunia ini" jelas Ethan, membuat ke dua wanita berbeda usia itu bergetar

"Bisa bisa nya aku kecolongan tentang kalian berdua?" Tanya Ethan lagi, matanya menatap tajam ke arah wanita keriput di depannya

"Ternyata benar, buah tidak jatuh jauh dari pohonnya, buktinya kalian_ ahh menyesal aku tidak mencari tahu latar belakang kalian yang ternyata ibu dan anak kandung, ckckck" kekeh Ethan membuat melodi dan Chintia menegang, dan mengangkat pedang samurai panjang nya ke arah depan Chintia, menaruh tepat ujung tajam pedang ke bawah dagu milik Chintia bergantian dengan melodi.

"Kalian akan mati hari ini"

"Ethan" suara bas seorang pria dewasa membuat Ethan, berbalik dan menemukan ayah juga kakaknya sudah tiba, Ethan menyambut dengan wajah datar nya dan berdiri

"Jadi.. mereka yang membuat cucu ku berbaring di rumah sakit?" Tanya Arya, Ethan mengangguk dan memberikan flash disk berisi beberapa file tentang melodi dan Chintia ke arah kakak nya

***

Beberapa saat yang lalu, kini Arya dan Nathan berdiri di agak jauh dari ruangan di mana Randa di rawat.

Nathan menatap ayahnya dengan emosi membuat Arya menyerngit heran

"Ada apa nath?" Tanya Arya, Nathan menatap ayahnya

"Ayah, Melodi wanita Yang Sekarang menjadi istri ayah, dan Chintia adalah dalang di balik masuk nya Romeo di rumah sakit" jelas Nathan membuat Arya terkejut

"Maksud kamu?"

"Ayah, mereka berdua yang membuat Romeo seperti sekarang dan, fakta lainnya mereka berdua anak dan ibu kandung, yang ingin mengambil harta kekayaan kita"

"Dimana mereka berdua?" Tanya Arya, wajahnya berubah serius dengan aura tajam menatap putranya, Nathan akhirnya memberi tahu Arya kalau melodi dan Chintia berada di gudang bersama Ethan, Arya mengangguk dan meminta Nathan menelphone Ethan kalau mereka sedang menuju pulang ke rumah Nya.


TBC!!

Randa nya gak muncul dulu yah, lagi istirahat dia nya hehe

Kira² itu dua nenek lampir mau di apain? Humm

Mari kita tunggu next chapter nya yah hehe

Jangan lupa vote dan comment ya

Oh iya, biasanya aku kasih tau kapan update di kolom pesan aku, jadi jangan lupa follow akun ku yah? Okeh?😉

Typo bertebaran hehe

Besok aku update dianaran and twins, jadi tungguin yah bye bye

Luv u all 💜💜💜

RANDA [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang