"Bruk!"
Alex langsung melepaskan pegangannya dari Aluna yang berada di punggungnya. Aluna yang tidak sadar dengan tindakan spontan Alex, langsung berteriak histeris dan mengelus pantatnya yang mencium tanah.
"Alex jahat banget sih, huhuhu .... "
"M- maaf, Na. Gue gak sengaja," jawab Alex dengan gelagapan dan sesekali menoleh ke arah pria yang masih setia menatapnya dengan tajam.
Aluna juga ikut menoleh ke arah pria itu, yang tidak lain adalah suaminya sendiri. "Abang ...." Aluna menatap Asyraf dengan wajah memelas dan mata yang berkaca-kaca. Asyraf hanya menatap Aluna datar dan berjalan menuju ke tempat para remaja itu berada.
Alex mulai gelagapan, dia tidak tau harus berbuat apa. Alex menatap ke arah Aluna yang masih terduduk di tanah sembari mengulurkan tangannya, dengan maksud membantu Aluna berdiri. Tiba-tiba Alex kembali terkejut, tangannya ditepis. Bukan Aluna pelakunya, tetapi Asyraf.
Asyraf membantu Aluna berdiri, namun wajahnya masih tetap datar. "Assalamu'alaikum, Bang!" Dita mencoba mencairkan suasana, karena sepertinya aura yang dikeluarkan suami sahabatnya itu sedang tidak bersahabat. "Aura cemburu" Dita mencoba memendam senyumnya, sepertinya Pak Dosen alias Pak Dokter itu sangatlah bucin pada sahabatnya, Aluna.
"Waalaikumussalam!"
"Kenalin bang, mereka ini teman sekelas kita," ujar Dita pada Asyraf.
Devan dan teman-temannya langsung bersalaman dengan Asyraf sembari memperkenalkan diri mereka masing-masing. Alex juga ikut serta berkenalan sama seperti teman-temannya, namun Asyraf masih menatapnya tajam, Alex hanya bisa mengusap tengkuknya.
"Saya Asyraf Abdullah, suaminya Aluna!" Asyraf menekankan kata-katanya.
Teman-teman Aluna melongo, kecuali Dita tentunya. Mereka seolah bertanya-tanya, benarkah? Si gadis polos itu sudah menikah? Bahkan diusianya yang masih sangat muda. Mereka tidak bisa berkata-kata lagi, mereka fikir selama ini Aluna hanya bercanda dengan ucapannya, karena pernah beberapa kali mereka mendengar Aluna mengucapkan kata-kata yang menegaskan bahwa dia sudah menikah.
"Abang, ngapain kesini?" Aluna bertanya pada Asyraf, namun Asyraf hanya diam.
"Ehemm ... Bang, kita pamit cabut duluan bang. Takut ntar dicariin guru, sudah waktunya masuk jam pelajaran terakhir bang." Devan berusaha melepaskan mereka dari suasana yang cukup 𝐴𝑘𝑤𝑎𝑟𝑑 ini, dan ternyata berhasil. Asyraf pun mengangguk.
Devan bersama teman-temannya masuk ke dalam area sekolah dan berjalan menuju ke arah kelas mereka.
"Njir, nggak nyangka gua. Ternyata Aluna si gadis polos itu diam-diam menghanyutkan," celetuk Alex tiba-tiba.
"Ck, kenapa dramanya harus berakhir secepat ini sih. Lu juga Van, kenapa permisinya cepat amat sih? Gua kan pengen liat wajahnya Alex. Sepertinya tadi ada yang menahan diri untuk tidak pipis di celana, ughhh ... itu sangat menggemaskan." Max menatap Alex dengan mengedipkan sebelah matanya. Alex yang melihat itu langsung mengepalkan tangannya dan berjalan ke arah Max.
Bughh!
Alex menendang tulang kering Max. "Lu kalau mau nganiaya gua, kira-kira dong. Bilang dulu kek biar gua bisa siap-siap," ujar Max sembari mengelus tulang keringnya.
"BICIT"
Alex berjalan mendahului teman-temannya. "Woiii semprul, tunggu gua! Lu harus tanggung jawab, rasa mau patah nih tulang gua!" Max ikut berlari mengejar Alex dengan tertatih.
Sedangkan salah satu sahabat mereka hanya diam sedari tadi. "Sabar ya bro, dia bukan takdir lo." Devan mengelus pundak Dirga dan Dirga mengangguk sembari tersenyum. Devan tau bahwa senyum itu menyimpan luka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikahi dosen ganteng
Random"Menikahimu adalah ujian dan kebahagiaan yang datang secara bersamaan." ~Asyraf Abdullah "Inilah aku dan segala kekuranganku, Mohon cintai aku dengan apa adanya diriku." ~Aluna Azzahra