Kembalinya Damar

47 11 2
                                    

"Dari melihat matamu, ku mulai dapat merasakan masa lalu itu kembali lagi"

      Laya berjalan-jalan di depan rumah penitipan anak. Rumah ini sudah jauh lebih berbeda, sangat megah dan lebih luas.  Rumah gerbang berwarna hijau muda, tembok depan yang berwarna putih. Kini menjadi rumah pribadi, bukan lagi rumah penitipan anak ataupun panti asuhan.  Pohon rindang di samping rumah ini pun telah lenyap, diganti sebuah rumah yang sederhana.  Laya memilih duduk di kursi yang terbuat dari besi, memang terdapat di pinggiran trotoar.  Laya menatap langit yang begitu cerah. 

"Laya" Laya menoleh mendapatkan Valen disebelahnya. 

"Uhm? "

"Lo disini juga? "

"Gue hanya jalan-jalan sebentar, trus capek jadi gue istirahat disini" Valen mengangguk. 

"Lo? "

"Gue sering lewat sini, jadi gue lebih sering duduk disini"

"Rumah lo bukannya jauh dari daerah sini ya? " Tanya Laya penasaran. 

"Hm ya begitulah, perumahan disini lebih rindang" Valen mencoba mencari-cari alasan. 

"Lo Laya?  Bukannya rumah lo juga jauh? "

"Gue-gue tadi maunya ke supermarket, jadi lewat sini doang"

"Oh ya kah? "

"Uhm"

      Akhirnya mereka berdua memilih untuk berdiam. Tidak ada yang memulai obrolan, sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. 

***

"Habis dari mana lo? " Tanya Arda yang saat ini sedang duduk di sofa.

"Dari jalan-jalan bentar"

"Oh. Noh disana es krim lo" Arda menunjuk lemari pendingin.  Laya langsung menghampiri lemari pendingin, mengambil es krimnya dan berjalan menaiki anak tangga. 

"Woi anak dajjal! " Teriak Arda. 

"Hem kalian kenapa triak triak gitu" Mia datang membawa banyak sekali kantong belanjaan. 

"Tante belanja segitu banyak? "

"Iya Arda ini kain untuk tante permak nantinya"

Tok.. Tok.. Tok.. 

"Tolong bukain ya"

"Baik tante" Arda berdiri, berjalan membuka pintu rumah. 

      Seorang laki-laki tinggi berdiri di depannya.  Arda merasa laki-laki dihadapannya sangat tidak asing, Arda merasa pernah melihatnya.  Tetapi dimana?

    Arda terus menelusuri ingatannya, mencari-cari siapa laki-laki dihadapannya. Karena benaknya merasa dirinya pernah bertemu dengan laki-laki ini. 

"Siapa Arda? " Tanya mama Laya.(Mia)

"Ini ada tamu, tapi Arda gak tau dia siapa"

INTROVERT (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang