H-1

122 19 7
                                    

"Terbenam bukanlah hal yang baik. Ingat kita harus terus bersinar bagaimanapun keadaannya"

     Tok tok tok
     Laya membuka pintu ruang belajarnya dan mendapati guru privatenya telah menunggu di depan pintu. 

"Hai Laya" Sapa Mrs. Jayanti. 

"Halo mrs"

    Laya langsung mempersilahkan Mrs. Jayanti untuk mengambil tempat.  Pembelajaran di mulai, seperti biasanya Laya selalu mendengarkan pelajaran tersebut.  Mrs. Jayanti sangat akrab dengan Laya.  Ketika pertama kali bertemu dengan Laya,  Jayanti merasa Laya anak yang cukup unik.  Dia pintar tetapi dia lebih suka dengan kesendirian. 

    Pertama kali bertemu dengan Laya, Jayanti merasa bahwa Laya sangat menakutinya apalagi dengan sikap ketakutannya pada saat itu.  Jika sudah sangat dekat dengan Laya,  maka Laya akan sangat ramah. 

"Bagaimana Laya?  Kamu memahaminya? " Tanya Mrs Jayanti.

"Yeah! " Seruan dari Laya. 

    Jayanti tersenyum menuju bangku Laya dan duduk di sampingnya.  Melihat Laya yang sangat fokus dengan pelajarannya, membuat Jayanti merasa dirinya telah berhasil menjadi seorang guru.  Berbeda dengan dirinya mengajar di sekolah. Jika saja Laya seperti anak yang lainnya mungkin saja Laya akan menjadi juara umum di sekolahnya. 

"Laya saya dengar kamu akan mulai bersekolah bukan? " Tanya Mrs. 

   Laya mengangguk, lalu melanjutkan menulis. 

"Belajarlah dengan giat agar di sekolahmu kamu bisa mendapatkan juara umum" Laya menoleh karena tidak memahami ucapan Mrs. 

"Sini biar saya jelaskan" Ucap Jayanti.  Sontak Laya mendekatkan dirinya kepada Jayanti. 

"Jadi sekolah itu akan ada juara umum dan juara kelas.  Juara umum itu bagi mereka yang telah meraih juara dari keseluruhan kelas, sedangkan juara kelas adalah siswa yang telah meraih juara di kelas mereka.  Nanti akan mendapatkan hadiah loh" Ucap Mrs. Jayanti bangga. 

"Laya sudah tau" Laya kembali menulis catatannya. 

"Oh ya? Itu artinya kamu harus..... "

"Aku harus menjadi siswa paling bodoh! " Laya memotong ucapan Jayanti begitu saja. 

    Jayanti cukup tau bagaimana dirinya harus menangani anak seperti Laya.

"Kenapa? " Tanya Jayanti pelan. 

"Bukankah mamaku sudah cerita ke Mrs?  Tentang apa yang pernah aku alami semasa SD! " Jayanti mengehembuskan napasnya kasar. 

"Yes, I really know" Sambil mengangguk anggukan kepalanya dan mengelus puncak kepala Laya. 

"Kenapa mama harus menyekolahkan aku seperti anak biasanya? Dengan private begini juga bisa kan? " Tanya Laya. 

"Laya...perlu kamu ketahui, manusia itu adalah makhluk sosial yang artinya manusia tidak bisa hidup sendiri dan pastinya harus saling berdampingan.  Karena kita saling membutuhkan"

"Mmm bukankah sudah saya ajarkan tentang makhluk sosial ke kamu? " Tanya Jayanti. 

"Sudah Mrs"

INTROVERT (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang