Kenangan

43 8 0
                                        

"Momen menyedihkan adalah saat seseorang memberikan kenangan paling indah, sekarang menjadi kenangan. "

   Laya duduk di bangku taman sendirian, menatap langit yang sangat cerah hari ini.  Matahari yang tertutupi awan tebal, seulas senyum terbit pada wajah Laya. Dan seulas senyum juga tampak dari wajah seseorang yang kini sedang menatap Laya. 

"Val ngantin kuy! " Ajak Deon tiba-tiba menghampiri Valen. 

"Duluan aja"

"Tadi di kelas lo bilang lo laper,  sekarang -- "

"Gue udah gak laper" Deon yang bingung, siapa yang di perhatikan Valen sejak tadi. Deon mengikuti penglihatan Valen, dan tertuju pada gadis cantik yang duduk di taman. 

"Samperin ae lah! "

"Gue gak tau belakangan ini dia sering melamun gitu, lebih sering menikmati waktu sendiri"

"Val,  ada yang gue mau kasi tahu"

"Apaan? "

"Gue sering lewat loker tuh kan.  Gue sering lihat di loker Laya paling banyak coretan"

"Coretan? "

"Iya, tulisannya penculik gitu" Valen berbalik memperhatikan Laya, setelah tadinya dia memperhatikan Deon. 

***

"Hai Lay" Sapa Echa dan Vio yang tiba-tiba menghampiri Laya.  Laya hanya membalas mereka dengan senyum.

"Nih gue bawa roti buat lo" Vio menyerahkan roti untuk Laya. 

"Udah bawa aja, gue gak laper" Tolak Laya. 

"Yakin? " Laya mengangguk. 

      Laya kembali menikmati langit cerah, sedangkan Vio dan Echa di sampingnya menikmati makanan yang baru saja mereka beli di kantin. 

     Maha berjalan sendiri, melewati Laya dengan teman-temannya.  Dia tidak tahu,  mengapa perasaannya merasa sakit begitu melihat Laya.  Semua kenangan indah berasa hampa saat ini. 

"Mahaaa!!!" Panggil Tina.

"Lo kok ninggalin gitu aja sih"

"Iya nih Maha" Maha memalingkan pandangannya ke arah lorong sekolah. 

"Lo dari tadi merhatiin anak aneh itu? " Spontan Tina. 

"Eh ngaco lo mana mungkin Maha merhatiin anak aneh itu" Tegas Sisil. 

"Udah-udah ayo" Ajak Maha ke kantin. 

     Laya yang sudah merasa bosan karena dia tidak suka terlalu lama-lama di tempat yang lumayan ramai.  Laya memilih berdiri meninggalkan dua temannya yang asik makan cemilannya. 

"Eh Lay mo kemna? " Tanya Viona yang mulutnya saat ini penuh dengan makanan. 

"Kelas! "

***

     Laya menghampiri lokernya, saat hendak membuka lokernya tidak disangka dirinya menemukan sebuah HP. Dia tidak tahu siapa pemilik handphone itu, saat hendak berbalik. Tiba-tiba pemilik HP tersebut datang langsung merampasnya dari tangan Laya. 

INTROVERT (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang