HTG #12

2.4K 438 245
                                    

Halo gays! Akhirnya saya balik juga setelah hampir beberapa hari galau hiks.

Antara kesel apa gimana, soalnya udah mantan2an ko masih ngode2. Kan gemes jadi pengen mereka balikan 😭 mana Dudu malah jadi manly potong rambut terus di cat juga jdi pink. Tp tetep cantik 😭

Oh ya, satu lagi.

Disini ada kontennya Hunkai. Jadi jangan mengomentari adegan mereka disini kayak 'geli' 'seme sama seme'. Jujur aja sakit hati tau.

Ibarat BrightWin, lu bilang si win itu cocoknya jd seme. Geli bayanginnya kalo dia ama Bright :( begitu juga Mewgulf apalagi kapal Hunkai saya.

Jangan lupa buat komen yang banyak ya!!!

Sorry for typo(s)

Happy Reading 💚





























Sehun menatap Jongin dalam diam, tangannya tak lepas memggenggam tangan kekasihnya. Beberapa kali ia telah menghela napasnya melihat kondisi Jongin.

Pemuda tan itu terlalu keras berlatih, ia mungkin hanya tidur satu atau dua jam perharinya. Kakinya tak bisa lagi menopang tubuhnya, begitu juga dengan fisik dan batinnya ia sama-sama lelah.

Oh Sehun, pemuda itu tak tahu apa sebab kekasihnya menyiksa dirinya sendiri. Kenapa Jongin begitu keras berlatih? Tak seperti biasanya. Pemuda tan itu akan nampak tenang dan menari sesuai porsinya. Di dalam pikirannya, Sehun bertanya-tanya tentang kecemadan yang di alami kekasihnya.

"Sehun..."

Panggilan yang seperti bisikan itu keluar dari mulut Jongin. Pemuda tampan itu bangun dari tidurnya, setelah ia pingsan saat di bawa ke Apartemen Sehun. Mata sayu pemuda tan itu menyentuh relung hati Sehun yang terdalam.

Di detik ini Sehun begitu tertegun bahwa ia bahkan tak bisa melihat Jongin sedih, sakit ataupun menangis. Kekasihnya itu adalah orang yang keras kepala dan kuat, namun melihat kondisinya benar-benar membuat Sehun menghukum dirinya sendiri.

"Ya, sayang. Bagaimana dengan kepalamu, hm? Masih pusing? Apa ada anggota tubuhmu yang lainnya sakit?" Tanya Sehun dengan penuh perhatian yang membuahkan senyum tipis dari Jongin.

"Haus." Jongin kembali berbisik. Ia bahkan tak bisa mengangkat tangannua karena lemas dan Jongin baru menyadari bahwa dia benar-benar sudah melewati batas kemampuannya. Infusan yang berada di punggung tangannya menjawab semuanya.

Sehun segera membuka tutup botol yang masih tersegel. Ia segera memberikannya pada Jongin bersama dengan sedotannya. Memudahkan sang kekasih untuk minum tanpa harus menggerakkan anggota tubuhnya.

"Ada lagi?" Tanya Sehun sembari mengelus pipi Jongin. Namun pemuda tan itu menggeleng pelan, ia malah menyamankan kepalanya untuk bisa bersandar di telapak tangan Sehun yang hangat.

Melihat penampakan manis itu membuat Sehun terenyuh. Sudah berapa lama kekasihnya itu tak pernah semanis ini. Ia yakin bahwa cintanya tak bertepuk sebelah tangan. Jongin akhirnya juga mencintainya. Dan Sehun tak berakhir dengan rasa kecewa.

"Sehun-ah, tetap disisiku."

Pemuda tampan berkulit pucat itu mengangguk dengan mantap. Ia menautkan tangannya yang satu dengan tangan Jongin, menciumi punggung tangan kekasihnya dengan lembut dan tatapan hangatnya.

"Aku mencintaimu, Kim Jongin. Tak pernah berubah sejak dulu." Dan Jongin mendengarnya hanya mengulas senyumnya, matanya kembali memberat dan berakhir kembali masuk ke dalam mimpinya.

HEPTAGON ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang